Mohon tunggu...
Tri Sukmono Joko PBS
Tri Sukmono Joko PBS Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga Pengajar, Sekretaris Pada Yayasan Lentera Dikdaktika Gantari

Hobi membaca, senang menjadi narasumber di Bidang Manajemen Risiko

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Politik

30 Agustus 2024   10:19 Diperbarui: 30 Agustus 2024   10:50 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik telah mengubah 

kejujuran menjadi kebohongan

Kesetiaan menjadi pengkhianatan

Tepat janji menjadi ingkar

Sederhana menjadi serakah

Asli menjadi kepalsuan

Pemaaf menjadi bengis

Lemah menjadi anarkis 

Wajah-wajah penuh dengan senyum kepalsuan

akal pemberian Tuhan digunakan untuk menipu

kecantikan digunakan untuk menjebak

semua dilakukan untuk syahwat akan harta

syahwat akan seks

syahwat akan kekuasaan

Penderitaan rakyat adalah keindahan dimata penguasa saat ini

Hutang negara yang fantastis adalah asesoris dari kekuasaan dan ketamakan

Telinga tuli dan hati yang mati adalah pengganti atau kutukan dari para miskin dan papa

sampai saatnya nanti batas waktu kekuasaan atau nyawa yang dipisahkan dari raga

Tuhan itulah musuh sebenarnya bagi para penguasa yang buta, tuli, dan mati hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun