Tulisan ini dibuat untuk menjawab pertanyaan 'apakah Manajemen Risiko bisa diterapkan pada Bidang Pendidikan?'. Jawabannya tentu saja bisa diterapkan, tetapi biasanya kalangan yang aktif dibidang pendidikan masih bingung diterapkannya pada apa saja? Dan memang ternyata kebanyakan lembaga pendidikan kan pun menerapkan manajemen risiko hanya berkaitan dengan kegiatan tata kelola keuangan dan pengadaan barang jasa. Â Cara berpikir ini tentu saja terlalu sempit, sebenarnya manajemen risiko dapat diterapkan pada saat penyusunan atau pembuatan kurikulum dan pada saat menetapkan standar-standar pendidikan.
Bila kita bicara kurikulum, pertanyaannya apakah tidak ada risiko ketika sebuah kurikulum diubah, dikembangkan atau bahkan diganti? Tentu saja akan ada risiko pada sebuah kurikulum yang diubah atau diganti. Seperti kita tahu bahwa dalam pembuatan kurikulum, terdapat banyak kepentingan yang ingin di masukan mulai dari sifatnya ideologis sampai kepentingan ekonomi.Â
Bila kita tidak mampu memetakan risiko dalam suatu pembuatan kurikulum, maka tak jarang muncul masalah-masalah seperti dunia pendidikan menjadi ajang kapitalisasi di mana lembaga pendidikan bukan menjadi tempat pendidikan saja tetapi lebih didominasi kegiatan ekonomi, sehingga biaya pendidikan menjadi teramat mahal.Â
Atau pendidikan menjadi tempat pertarungan ideologi, di mana penguasa biasanya akan berupaya menggunakan lembaga pendidikan sebagai lembaga yang bertugas memberikan doktrin meski hal itu disamarkan, tetapi bila dicermati hal itu akan tampak jelas bahwa mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik didominasi oleh ideologi tertentu.
Sedangkan kepentingan ekonomi di masukan ke dalam kurikulum yang diarahkan agar materi pembelajaran menggunakan media tertentu dan media itu hanya dimiliki oleh segelintir orang atau pengusaha tertentu. Dalam penyusunan kurikulum akan diikuti oleh perencanaan penyiapan sarana dan prasarana apa saja yang diperlukan agar tujuan kurikulum pada kegiatan pembelajaran dapat tercapai.Â
Apakah anda tidak pernah bertanya kenapa pembelajaran harus dilakukan dengan pendekatan fullday? Â Apakah anda tidak bertanya kenapa sekolah harus menggunakan platfon digital? Dan apakah anda tidak bertanya kenapa materi pelajaran bagi siswa sekolah begitu banyak dan berat?
Semua itu tidak pernah dibuatkan perhitungan risikonya dan terjadi gejolak ketika banyak kalangan masyarakat mempertanyakannya dan menyampaikan protes.
Jadi ada keperluan yang mendesak agar dalam penyusunan kurikulum diterapkan pulan manajemen risiko, agar menghindari masalah-masalah dikemudian hari, dan masalah kurikulum bukan masalah sepele tetapi hal yang besar karena mempertaruhkan masa depan bangsa ke depan. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H