Mohon tunggu...
Tri Sukmono Joko PBS
Tri Sukmono Joko PBS Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga Pengajar

Hobi membaca, senang menjadi narasumber di Bidang Manajemen Risiko

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Kondisi Karakter Kita Saat Ini?

16 Juli 2024   08:05 Diperbarui: 16 Juli 2024   08:05 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa nilai-nilai kebajikan yang membentuk karakter yang baik, individu tidak bisa hidup bahagia dan tidak ada masyarakat yang dapat berfungsi secara efektif. Tanpa karakter yang baik seluruh umat manusia tidak dapat melakukan perkembangan menuju dunia yang menjunjung tinggi martabat dan nilai dari setiap pribadi.

Kondisi bangsa ini tidaklah seperti keadaan yang seharusnya, negara dan bangsa ini sedang sakit karena kebanyakan yang mengurus negara ini tidak memiliki karakter baik yang mengabdi untuk bangsa. Para pengurus negara ini memikirkan diri mereka sendiri, memikirkan kenaikan gaji dan tunjangan mereka, memikirkan mendapatkan komisi dari para investor dan komisi dari para pemberi pinjaman. 

Mereka tidak peduli hutang negara ini sampai begitu tinggi membumbung seperti asap hitam pabrik yang mencemari udara yang dihirup oleh rakyat yang semakin papa, sulit bernafas karena semua beban perbuatan para pengurus negara ini ditimpakan kepada rakyat.

Disisi lain rakyat semakin sengsara karena ribuan pabrik tutup dan pindah ke luar negeri dan jutaan penduduk kembali menganggur atau terpaksa berjualan kecil-kecilan demi mengais keuntungan dari sesama rakyat yang sedang terimpit juga ekonominya. Angka kejahatan seperti pembegalan, perampokan, pencopetan, pencurian, penipuan dan pemerasan semakin marak, ini merupakan sekian banyak dari tanda-tanda kehancuran sebuah negara. 

Negara yang semakin lemah bukan oleh serangan tentara musuh tetapi oleh serangan keserakahan para pengurusnya. Para pengurus negara ini seperti kanker atau parasit yang terus menyedot darah dalam tubuh yang menyebabkan tubuh ini menjadi semakin rapuh dan kurus. Apa obatnya bila penyakit atau kanker parasit ini sudah menjalar ke seluruh tubuh? Apa obatnya korupsi kalau korupsi itu dilakukan mulai dari pucuk atas sampai telapak bawah? Siapa yang mengobati? 

Aah ada bisikan bagaimana kalau revolusi? Ya Revolusi memang telah terbukti dalam sejarah mengubah sebuah bangsa dan negara secara fundamental 180 derajat. 

Tetapi untuk menjalankan revolusi harus dibangun kesadaran kepada seluruh elemen bangsa bahwa kita memerlukan perubahan yang sangat mendasar, dan dalam revolusi diperlukan tokoh-tokoh volunter atau relawan  yang dapat menggerakkan bangsa ini kepada perubahan. Tapi siapa yang akan menjadi volunter? karena Volunter itu tidak mendapatkan apa-apa selain gelar pahlawan. 

Siapa yang mau berkorban? Itu yang menjadi pertanyaan besar saya saat ini betapa sulit mencari orang yang mau berjuang dan berkorban untuk kepentingan bangsa ini? Kebanyakan orang saat ini tidak mau berkorban bahkan untuk diri mereka sendiri, inilah dampak dari salah didik atau boleh jadi memang rakyat ini sengaja dininabobokan dengan berbagai bantuan sosial yang membentuk masyarakat semakin malas dan bodoh dan terus bergantung dengan menadahkan tangan.

Lalu sebenarnya untuk apa saya bersedih memikirkan negara yang sedang sekarat ini? Kalau rakyatnya sendiri tidak peduli dengan nasib mereka sendiri. 

Ini adalah pemikiran pesimis yang harus dibuang jauh-jauh, saya masih menaruh harapan kepada generasi bangsa yakni para mahasiswa dan pelajar yang semoga mereka belum dicemari pemikiran-pemikiran hedonisme, dan kebendaan, kita berusaha agar generasi ini tidak meniru untuk menggerogoti negara ini seperti yang dilakukan oleh para pengurus negara ini. 

Semoga harapan saya tidak sia-sia. Dan jika benar, kita tidak memiliki tanggung-jawab lebih besar daripada mencoba untuk membesarkan generasi pengganti bangsa ini berkarakter dan bagaimana cara kita melakukan hal ini dalam lingkup sebuah negara. ***  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun