Mohon tunggu...
Trisno Maulana Putra
Trisno Maulana Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Accept More, Expect Less

Open Donasi Buku bisa DM di Instagram @nino_triplesixx

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Industri Rumah Tuhan

4 April 2022   01:25 Diperbarui: 4 April 2022   01:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agama adalah Candu, relate dengan hal itu, akhir-akhir ini khusus nya di wilayah Subang Utara, tepat dimana keresahan ini saya tulis, marak sekali pembangunan Masjid atau tempat ibadah.

Sepintas tidak ada yang aneh ataupun janggal, namun melihat beberapa tahun ke belakang, dari proses pembangunan yang relatif jauh lebih lama dari yang seharus nya bahkan sampai memakan waktu lebih dari 5 tahun. Kekhawatiran pun muncul jika ada motif lain di balik pembangunan tempat ibadah itu.

Dan yang lebih meresahkan nya lagi, tak cukup dengan Amal Jariyah yang di lakukan di jalanan, dimana proses operasional nya menggunakan sistem upah atau gaji dan semakin jauh dari asas Gotong Royong.

Terlebih lagi, sudah mulai banyak yang menggunakan mobil dan berkeliling ke jalan jalan dari desa ke desa, lintas kecamatan bahkan sampai ke luar Kota. Tak cukup amal jariyah di pinggir jalan , beberapa unit mobil sampai ada yang kebih dari belasan mobil di turunkan ke jalan meminta sumbangan atas nama pembangunan Masjid.

Upah untuk yang jariyah di jalan sekitar Rp.90.000,00 - Rp. 120.000,00 untuk setiap orang nya, dan yang lebih mencengangkan nya lagi, dari desas desus yang beredar sampai beberapa fakta yang terungkap, mobil amal jariyah menggunakan sistem setoran.

Untuk 1 unit mobil, yang terdiri dari supir dan 4 atau 5 personil lain nya, uang hasil jariyah itu hanya sekitar Rp.100.000,00 dan tidak sampai Rp.500.000,00 an yang di setorkan ke pembangunan masjid, sisa nya di bagi kan ke semua personil, bisa di bayangkan jika dalam satu hari, satu unit mobil bisa mendapatkan 2JT atau lebih.

Sangat berbahaya sekali jika hal ini terus di biarkan, pembangunan tempat ibadah yang seharus nya di lakukan dengan Gotong Royong dari sumbangsih masyarakat sekitar dengan semangat Lillah Ta'ala karena Allah SWT, beralih menjadi sebuah Industri dimana Orientasi nya adalah mencari uang untuk kepentingan pribadi beberapa pihak.

Yang paling saya takutkan, karena sudah menjadi lahan bisnis, ketika satu Masjid sudah selesai di bangun maka orang-orang yang terbiasa mencari uang dalam pembangunan masjid akan berpikir untuk membongkar dan membangun masjid yang lain, dan memaksa masjid yang masih sangat kayak untuk di pakai demi mencari uang, dan hal itu sudah terjadi di lingkungan saya tepat nya.

Bukan kah sebuah ironi yang memprihatinkan, pembangunan tempat ibadah atau Rumah Tuhan di jadikan sebuah industri dan lahan bisnis oleh oknum-oknum tertentu, dan tujuan di tuliskan nya keresahan ini, untuk dj jadikan bahan renungan untuk kita semua.

Agar pula pihak-pihak yang memiliki wewenang seperti jajaran kepolisian di tingkat Polsek, Pihak pemerintahan Desa, para Ulama dan Tokoh Agama untuk ikut menghimbau dan mengawasi jalan nya proses pembangunan tempat ibadah di lingkungan sekitar, karena ini adalah perkara yang sangat penting dan harus mendapatkan perhatian.

Agama Adalah Candu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun