Mohon tunggu...
Trisnaulan
Trisnaulan Mohon Tunggu... Lainnya - amateur writer

WNI, homemaker, mother, lawyer

Selanjutnya

Tutup

Politik

6 Cara Kongkrit Membantu Palestina

9 November 2023   14:04 Diperbarui: 9 November 2023   14:04 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang mempunyai hati nurani mencari cara untuk mendukung warga Palestina di Gaza ketika kekerasan terus meningkat. Pada tanggal 7 Oktober sampai dengan sekarang (November 2023), serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel menewaskan sedikitnya 1.400 warga Israel dan menyandera sekitar 200 orang. 

Per November 2023 dalam periode serangan pada tahun 2023 telah memakan korban 10500 syuhada.  dan membuat 1,5 juta orang mengungsi dari rumah mereka. Kecaman terhadap serangan yang mematikan warga negara palestina bukan saja karena alasan agama namun karena alasan kemanusiaan karena perempuan dan anak anak yang menjadi korban bukanlah target utama Israel sebenarnya yaitu militan HAMAS yng dicap teroris oleh ISrael. Lagipula penduduk Palestina tidak saja bergama Islam namun juga Nasrani dll.

Situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk. Kekurangan air, makanan, dan bahan bakar telah berdampak pada semua aspek kehidupan sehari-hari. Kelaparan digunakan sebagai senjata perang terhadap warga sipil Gaza" karena Israel menghalangi pengiriman bantuan dan mempertahankan pengepungan total terhadap wilayah tersebut. Seluruh sistem layanan kesehatan telah runtuh.  

Selama 16 tahun, warga Palestina di Gaza hidup di bawah blokade brutal Israel, terisolasi dari wilayah Palestina lainnya dan dunia. Lebih dari 50% warga Palestina menganggur dan lebih dari 80% bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.

Begitu banyak warga Indonesia yang timbul keprihatinan dan kemarahannya terhadp Zionis ISrael. Bisa jadi apabila memungkinkan banyak pula netizen bersedia membela secara langsung saudara sesama muslim dijalur Gaza. Namun ada beberapa cara kongkrit yang bisa kita lakukan untuk membela rakyat Palestina di negeri sendiri.

1. Membantu menarik perhatian terhadap apa yang terjadi di Gaza. 

Menggunakan sosial mediamu untuk mengangat isu kemanusiaan. Sebarkan dukungan dan kampanye terhadap perjuangan Rakyat Palestina. Apabila memungkinkan sebagai konstituen wakil rakyat atau partai politik bersurat atau tag di sosial media baik partai politik, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah untuk memperkuat pengaruh pemerintah Indonesia untuk terus secara resmi menyuarakan pembelaan terhadap perjuangan Rakyat Palestina. 

Sebagai informasi di Amerika yang merupakan negara yang pro Israel cukup banyak warga negara Amerika yang mengecam serangan Israel. Bahkan mereka mendorong anggota kongres Amerika untuk mengusulkan gencatan senjata/ceasefire  antara israel dan Palestina. Hal ini cukup efektif karena anggota kongres Amerika (Disini DPR) turut menyuarakan konstituennya yang pro Palestina.

Demo di Monas tanggal 5 November 2023 yang dihadiri 2 juta warga Indonesia dan didukug pejabat pemerintah merupakan contoh serupa yang menegaskan keberpihakan mayoritas Rakyat Indonesia terhadap perjuangan Rakyat Palestina.

2. Donasi dan Bantuan Kemanusiaan.

Banyak saluran donasi dan bantuan kemanusiaan yang menjadi gantungan hidup warga Gaza. Walaupun sedikit namun ikhlas akan banyak membantu warga palestina yang berada di penampungan pengungsi yang tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-harinya. 

Selain logistik bantuan obat-obatan dan perlengkapan medis membantu banyak para dokter dan perawat yang turut menjadi pahlawan menyelamatkan warga yag terluka atau kritis akibat serangan senjata tentara Israel. misalnya melalui kitabisa.com atau media donasi lain.

3. Pahami permasalahan dengan jelas dengan memperbanyak referensi tentang konflik Gaza

Walaupun kampanye tentang Gaza memperoleh banyak dukungan di Indonesia, kampanye mendukung Israel pun cukup banyak. Dengan memahami permasalahan sebenarnya maka kita tidak akan termakan kampanye negatif dan dapat  menyangkal pemberitaan yang salah tentang Palestina. 

Dengan menggali fakta fakta kita akan yakin dalam keberpihakan. Penting untuk mencari refrensi yangd apat dipercaya . Apabila tidak mengganggu kegiatan sehari-hari, kepedulian terhadag Gaza dapat terus dikawal dengan mengikuti update dari media yang secara rutin menginfokan kondisi terakhir di jalur Gaza. beberapa media yang saya temukan antara lain akun IG Risalah Amar , https://www.aljazeera.com/ , https://electronicintifada.net/ , https://mondoweiss.net/ dan https://www.middleeasteye.net/

4. Memboikot produk dan menelusuri Usaha yang terafiliasi dengan Israel

Israel tidak takut dengan demo dan angkat senjata namun takut dengan kerugian bisnisnya. Beberapa perusahaan memberikan bantuan terhadap Israel yang artinya kentungan mereka dapat dijadikan modal bagi Israel untuk membeli peluru dan senjata yang membuhuh warga Palestina. Gerakan pemiskinan ini setidaknya akan membantu mengurangi suplai dana perusahaan yang mendukung okupansi Israel dan memberikan efek jera yang lebih luas. 

Apabila anda bingung mengehatui apakah produk tersebut terafiliasi dengan Israel atau tidak bisa mengecek melalui situs BDNaash, tinggal memasukkan merk dan akan ada informasi apakah produk tersebut terafiliasi dengan perusahaan yang mendukung okupansi Israel atau tidak. Setelah saya coba memang beberapa brand lokal tidak terafiliasi dengan Israel. Walaupun kita tidak bisa lepas dari produk Israel di bidang teknologi termasuk WA, Facebook dan produk Apple. Semoga akan ada alternatif yang sama baiknya dengan WA IG dan Facebook ke depannya.

Di situs investigasi ini dapat ditemukan hubungan beberapa perusahaan besar dengan okupansi Israel.

5. Mendukung dan bergabung dengan gerakan Bebas Apartheid.

Apartheid adalah konsep (dari Afrikaans yang berarti pemisahan atau negara terpisah) adalah sistem pemisahan ras yang diterapkan oleh pemerintah kulit putih di Afrika Selatan dari tahun 1948 hingga awal tahun 1990 an. Sistem ini bercirikan budaya politik yang otoriter yang mana dijalankan oleh minoritas kulit putih Afrika Selatan dengan menekan kelas sosial lainnya sehingga menjamin minoritas kulit putih menguasai negara secara politik, ekonomi dan sosial. Sistem ini hampir tidak berbeda jauh dengan sistem kelas sosial pada jaman penjajahan Belanda di Indonesia, dimana kelas sosial dibagi menjadi kulit putih pada tingkat tertinggi, lalu diikuti Coloureds (Timur Asing), dan terakhir orang Pribumi Afrika (Bantu, Xhosa, dan lain-lain)[1]. Dampak sosial dan ekonomi dari sistem ini masih terasa hingga sekarang. Mengadopsi konsep tersebut yang dilakukan Israel ke rakyat Palestina yaitu dengan merendahkan golongan Palestina dan Arab sebagaimana konsep apartheid ini.  Dalam situs Bebas Apartheid. Lebih dari 170 komunitas, kelompok, dan organisasi, telah berjanji untuk menyebut diri mereka "Bebas Apartheid" dan bergabung dengan yang lain dalam upaya mengakhiri semua dukungan terhadap rezim apartheid Israel, kolonialisme pemukim, dan pendudukan militer. Infonya dapat di cek di sini Situs Bebas Apartheid

6. Secara ritual ibadah, melalui Doa Mohon Perlindungan dan sholat Ghaib terhadap korban yang meninggal dalam peperangan di jalur Gaza.

Upaya termudah adalah dengan menyebut nama saudara kita di jalur Gaza dalam doa agar Tuhan YME melindungi dan menjaga siapapun yang masih hidup serta mendoakan diterima  amal ibadah dan surga bagi mereka yang meninggal akibat peperangan. Beberapa komunitas menyelenggarakan sholat ghaib bagi para mujahiddin yang meninggal dan hal ini cukup baik dilaksanakan, selain mendoakan mereka yang dipercayai mati syahid, hal ini dapat mengingatkan kematian dan teladan bagi pengorbanan mereka yang meninggal di jalan Allah demi mempertahankan hak asasi dan agamanya.

Sekiranya dukungan kita terhadap saudara di kita di jalur Gaza dapat menjadi amal ibadah yang dapat dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun