Ketika ada yang bertanya pada saya “Wanita yang sukses itu seperti apa?”, maka saya dengan tegas mengataan wanita yang menjadi ibu rumah tangga. Mengapa bukan seorang wanita karir atau politkus wanita?. Kawan, banyak dari kita tidak menyadari bahwa menjadi ibu rumah tangga bukanlah sesederhana yang di bayangkan. Ibu rumah tangga tidak hanya berkutat dalam hal dapur, sumur, dan ranjang lantas semuanya selesai begitu saja. Pernahkah kalian membaca quote yang mengatakan bahwa “Kemajuan suatu Negara terletak pada penduduk wanitanya”. Quote tersebut tidaklah berlebihan namun memang benar adanya.
Kawan menjadi seorang ibu membutuhkan kekuatan super power, bagaiman tidak. Seorang ibu harus mampu mengerjakan berbagai hal. Mulai dari seorang koki dalam memasak, menjadi seorang guru bagi anak-anaknya, menjadi motivator ketika keluarga dalam masalah, menjadi pencerita yang baik dikala tidur, menjadi sahabat dan kawan bagi suami dan anak-anaknya, menjadi bendahara dalam keuangan keluarga dan berbagai macam profesi yang bahkan belum tentu kita mampu melakukannya.
Lalu mengapa mesti malu dan merendah? Bukankah orang-orang hebat itu terlahir dari sosok ibu rumah tangga yang hebat pula. Hey, pikirkan sejenak kawan, seorang motivator sehebat Mario Teguh takkan mampu mengucapkan kata ‘ibu’ kalau bukan karena ibunya. Seorang Andrea Hirata takkan mampu merangkai kata kalau bukan karena seorang ibu yang mengenalkannya huruf ‘A’.
Bagi para ibu, jangan pernah malu mengakui bahwa ‘saya adalah seorang ibu rumah tangga’, karena tanpamu kami bukanlah apa-apa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H