Mohon tunggu...
Cerita Pemilih

Perbedaan yang Mempersatukan atau Persatuan yang Membeda-bedakan?

11 Februari 2017   23:03 Diperbarui: 12 Februari 2017   00:48 43043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar PPKn.blogspot.com

Kerapkali kami merasakan bahwa kehidupan tanpa perbedaan dan keberagaman adalah kehidupan yang hampa dan kurang berwarna. Kami tidak terpengaruh akan isu isu perpecahan berbau agama, suku bangsa, maupun budaya setempat yang muncul di kalangan masyarakat tetapi kami malah menjadikan isu tersebut sebagai bahan refleksi kami akan pentingnya tercipta persatuan ditengah – tengah keberagaman serta perbedaan yang tersebar di masyarkat luas ini. Mengapa kami merasa demikian ? 

Karena kami tahu betul bahwa runtuhnya persatuan dapat membawa perpecahan di negara ini, kami tahu betul bahwa keanekaragaman yang kami miliki merupakan cikal bakal kekayaan negara pluralisme seperti Indonesia ini, dan kami tahu betul bahwa persatuan merupakan asal mula ( dasar pemikiran ) terbentuknya masyarakat yang maju. Kami merasakan bahwa hidup ini semakin berwarna akibat adanya pluralisme di negara ini.

Dari contoh nyata yang telah dijelaskan diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa dari lingkungan sekolah maupun pertemanan ( masyarakat kecil ) sudah mulai dibentuk dan dibina sebuah rasa persatuan dalam pribadi setiap generasi penerus bangsa ini. Karena seperti yang kita ketahui bahwa nasib serta masa depan negara kita ini berada di tangan para generasi penerus bangsa yang tak lain merupakan para kaum pelajar. 

Dimana dengan mengetahui makna utama dan pentingnya persatuan, maka generasi penerus bangsa kita ini akan bersatu tanpa memandang perbedaan yang mereka miliki dan pada akhirnya akan saling bahu membahu dalam membangun dan memajukan tanah air ini. Tanpa adanya persatuan, tanpa adanya rasa kebersamaan dalam keberagaman yang ada, secara tidak langsung situasi inilah akan menjadi pemicu munculnya egoisme individual, dimana mereka akan merasakan bahwa persatuan adalah hal yang tidak penting tetapi yang terpenting adalah kehebatan serta kemampuan yang dimiliki diri sendiri tanpa adanya rasa persaudaraan sebagai warga negara.

Marilah sejenak kita korelasikan peristiwa diatas yang bisa kita sebut pula sebagai proses penanaman moral bangsa dengan situasi persatuan yang sekarang terjadi di negara ini. Seperti yang kita ketahui bahwa masyarakat merupakan agen sosialisasi terbesar dan paling luas bagi seluruh individu ( manusia ) yang ada di dunia ini, jika kondisi masyarakatnya saja sudah menunjukan dan menggambarkan situasi perpecahan akibat perbedaan / pluralisme yang ada di negara ini, akan seperti apakah nasib negara kita ini untuk kedepannya. Ibarat prinsip kerja akar tumbuhan yang berada didalam tanah dimana akar yang bercabang cabang tersebut mengambil dan menyerap unsur hara serta mineral yang terkandung di dalam tanah sebagai nutrisi untuk pertumbuhan tanaman tersebut. 

Sama halnya seperti prinsip kerja akar tersebut, situasi persatuan di Indonesia sekarang pun seperti demikian, seluruh masyarakat di negara ini diibaratkan sebagai tanah, masyarakat yang telah terpengaruh oleh perpecahan yang sudah terjadi diibaratkan sebagai akar yang bercabang cabang lalu masyarakat yang masih percaya akan persatuan dan belum terpengaruh akan perpecahan diibaratkan sebagai unsur hara dan mineral di dalam tanah, serta tumbuhan itu sendiri merupakan perpecahannya yang muncul akibat adanya keberagaman. 

Dimana sesuai dengan prinsip kerja akar bahwa masyarakat yang sudah terpengaruh oleh perpecahan semakin banyak jumlahnya dan semakin mendominasi mayoritas masyarakat di negara ini lalu dengan perlahan lahan menghasut dan mempengaruhi masyarakat masyarakat lainnya ( akar tanaman menghisap unsur hara dan mineral ) sehingga pada akhirnya perpecahan menjadi gaya hidup yang utama di negara ini ( tumbuhan semakin tumbuh dan berkembang akibat nutrisi dari unsur hara dan mineral yang diserap oleh akar ).

Sanggupkah kita membayangkan situasi negara kita kedepannya nanti bukannya semakin erat akan rasa persatuan tetapi malah semakin erat akan rasa perpecahan ditengah tengah keberagaman yang hadir dari setiap pribadi masyarakat di negara ini ? Coba bayangkan masa depan negara kita ini jika situasi perpecahan seperti sekarang ini terus terjadi secara berkelanjutan, dimana sifat kehidupan individual sesama suku bangsa maupun budaya akan semakin merajalela, tidak ada rasa persaudaraan yang muncul antar sesama masyarakat yang beragam, julukan negara pluralisme seakan akan tidak cocok lagi untuk disematkan kepada tanah air tercinta ini. 

Cobalah kita renungkan sejenak akan situasi perpecahan yang sedang marak terjadi di negara ini, untuk apa kita sebagai seorang warga negara yang memiliki latar belakang budaya, suku bangsa, maupun agama yang berbeda beda hidup di negara yang justru masyarakatnya tidak memiliki rasa toleransi dan saling menghargai antar umat manusia yang beragam.

Untuk kedepannya akan seperti akan bentuk persatuan dari tanah air tercinta ini ? Retorika sesaat atau Ideologi yang tepat ? Eksistensi sesaat atau Peraturan yang mengikat ? Persepsi atau Omongan basi ? Kesenjangan atau Keberagaman ? Kebiasaan yang sesat atau Kebiasaan yang tepat ? Perbedaan yang mempersatukan atau Persatuan yang membeda – bedakan ?

Sungguh resah hatiku menyaksikan kondisi hiruk pikuk tanah air tercinta ini penuh dengan keberagaman yang memecahkan bukan untuk mempersatukan, akan seperti apa nasib persatuan negara ini untuk kedepannya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun