bahwa bumi merupakan penyedia sumber daya yang tidak terbatas untuk digunakan manusia.
bahwa manusia adalah penguasa alam bukan bagian dari alam.
alam merupakan sesuatu yang harus ditundukan.
Keadaan pelaksanaan pembelajaran di sekolah saat ini kurang mengaitkan dengan etika terhadap lingkungan , pendidikan saat ini hanya terkonsentrasi pada pencapaian hasil belajar pada aspek kognitif saja karena tuntutan standar kelulusan yang setiap tahun meningkat. Selain itu pembelajaran juga hanya mementingkan terpecahkannya masalah secara praktis tanpa mempertimbangkan nilai-nilai yang seharusnya menjadi dasar dari sebuah pemecahan masalah. Hal ini dapat terlihat dari penggunaan pembelajaran IPA berbasis masalah seperti yang sudah digunakan oleh SD saat ini kurang mengaitkan sebuah pemecahan masalah dengan pertimbangan nilai-nilai yang ada. Saat ini yang dipentingkan hanya kecepatan memecahkan masalah dan memecahkan masalah dengan pengetahuan. Hal ini menyebabkan pendidikan yang seharusnya merupakan transfer of value dan transfer knowledge hanya merupakan transfer of knowledge.
Pendidikan berbasis karakter disamping mengajarkan pengetahuan juga mengajarkan hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya. Dalam pendidikan berbasis karakter terdapat keterpaduan antara otak dan hati peserta didik, sehingga diharapkan peserta didik memiliki otak yang pintar dan hati yang baik yang terwujud dalam perilaku yang baik atau etika yang baik.Â
PEMBAHASAN
Makna Pembelajaran IPA Berbasis Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu usaha yang menyeluruh agar orang-orang memahami, peduli dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai etika dasar. Dengan demikian objek dari pendidikan karakter adalah nilai. Nilai-nilai yang termuat adalah religiositas, kejujuran, tanggung jawab, hidup bersama orang lain, kemandirian, daya juang dan penghargaan terhadap lingkungan. Dalam pendidikan karakter menekankan pentingnya tiga komponen karakter yang baik yaitu moral knowing( pengetahuan moral), moral feeling( perasaan tentang moral), moral action( perbuatan moral). Dari uarain tersebut dapat kita ketahui bahwa pendidikan karakter sangatlah penting untuk membentuk kepribadian yang baik. Pembentukan kepribadian tidak terbentuk serta merta dalam waktu yang singkat oleh karena itu pendidikan karakter perlu dilakukan dalam pembelajaran sehari-hari baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan denagn cara mengintegarasikannya dengan mata pelajaran.
Mata pelajaran merupakan alat yang utama dalam mengembangkan potensi anak didik. Hanya nilai-nilai yang direncanakan diintegrasikan dalam mata pelajaran untuk ditanamkan pada peserta didik akan muncul dalam perilaku anak, sedangkan nilai-nilai yang tidak direncanakan tidak akan muncul. IPA dapat dijadikan sebagai alat untuk menanamkan nilai-nilai, baik niali religius, nilai saintifik, nilai sosial maupun nilai budaya. Nilai merupakan tema abstrak yang terkandung dalam etika , nilai ini adalah nilai baik-buruk. Ada dua sumber nilai baik-buruk yang terdapat dalam etika, yaitu nilai normatif yang bersumber dari buah pikiran manusia dalam menata kehidupan sosial dan nilai perspektif yang bersumber dari wahyu, kualitas baik-buruk merupakan tema abstrak yang disifatkan pada hukum positif,adat kebiasaan, adat istiadat dan perilaku etis, sedang pada nilai kedua, kualitas baik-buruk merupakan nilai abstrak yang disifatkan pada perintah dan larangan yang terdapat dalam wahyu serta dalam perwujudan akhlak seseorang. Nilai dalam kehidupan meliputi religiositas, kejujuran, tanggung jawab, hidup bersama dengan orang lain, gender, keadilan, demokrasi, kemandirian, daya juang dan penghargaan terhadap alam. Kesemua nilai ini akan membentuk budi pekerti dan etika lingkungan.
Etika lingkungan merupakan norma dan kaidah moral yang mengatur prilaku manusia berhubungan dengan alam serta nilai dan prinsip moral yang menjiwai perilaku manusia dalm berhubungan dengan alam tersebut. Etika lingkungan merupakan perwujudan dari nilai penghargaan terhadap alam    Â
Saat ini IPA disekolah diajarkan untuk menyelesaikan permasalaha-permasalahan praktis, sangat baik untuk disisipak muatan karakter yang kedepannya akan membentuk kesadaran akan beretika  lingkungan. Apalagi jika ditilik bahwa salah satu tujuan dari pembelajaran sains di SD adalah ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan alam lingkungan.