Mohon tunggu...
Tris Jumali
Tris Jumali Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta, bergabung dengan FOTKOM 401

Selanjutnya

Tutup

Money

Butuh Beras Murah, Bukan Mobil Murah

22 September 2013   13:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:33 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Tidak ada larangan untuk membeli mobil murah di Indonesia, hanya saja perlu ditambahkan infrastruktur kota yang memadai untuk menanggulangi arus lalulintas yang semakin padat. Tanpa adanya Infrastruktur yang memadai, mobil murah hanya menambah kemacetan panjang di kota-kota. perlunya keseimbangan dalam kebijakan.

Datangnya mobil murah di Indonesia, hanya membuat rakyat semakin menggantungkan diri kepada negara lain, dan membuat negara yang tidak mandiri. Kita adalah bangsa yang mandiri, kita tidak butuh mobil murah dari luar negeri, kita bisa membuatnya sendiri, dengan mengembangkan dan mendukung produk diesel lokal seperti mobil ESEMKA. Akan tetapi sebelum berkembangnya produk lokal, sudah terdapat kebijakan yang mematikan produk lokal itu sendiri.

Belum lagi masalah yang akan timbul dari mobil murah secara beruntun. Macet, meningkatnya konsumsi BBM "bersubsidi" dll, yang masih akan kita ketahui kedepannya. Memang terdapat dampak positif dari mobil murah, tetapi apakah sudah dipertimbangkan dampak buruknya?

Negara berkembang seperti negara kita ini, yang terpenting adalah bahan pokok yang murah bukan mobil murah. membantu tumbuh kembangnya perekonomian bangsa bukan dengan mobil murah buatan Import dari luar negeri.  Imperialisme ekonomi secara tidak sadar mengelilingi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun