Mohon tunggu...
Trisanti
Trisanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gadis pencinta aksara juga penikmat senja dan kopi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengarungi Dunia Teknik Sebagai Seorang Perempuan

1 Agustus 2024   10:37 Diperbarui: 1 Agustus 2024   12:31 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya duduk di kursi kuliah, di antara deretan wajah-wajah yang mayoritas laki-laki. Di kelas teknik mesin semester 4 ini, saya adalah satu-satunya perempuan. Awalnya, rasanya agak canggung---tapi seiring waktu, saya belajar untuk melihat hal itu sebagai kesempatan untuk membuktikan diri.

Menjadi Bagian dari Kelompok Studi yang Dinamis
Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah dalam berkolaborasi dalam kelompok studi. Terkadang, ada perbedaan pendapat yang muncul, tidak hanya karena perbedaan cara berpikir tetapi juga karena dinamika sosial yang berbeda. Namun, dari situ, saya belajar untuk mendengarkan dengan teliti, menyumbangkan ide-ide saya dengan percaya diri, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.


Mengatasi Stereotip dan Mendefinisikan Sukses Sendiri
Sebagai satu-satunya perempuan, saya sering kali mendapat pertanyaan seperti, "Apakah kamu yakin bisa menangani ini?" atau "Apakah kamu merasa sulit berada di sini?" Namun, saya memilih untuk melihatnya sebagai tantangan yang memacu saya untuk membuktikan kemampuan saya. Sukses bagi saya bukan hanya tentang mendapatkan nilai tinggi, tetapi juga tentang membangun kepercayaan diri dan menginspirasi perempuan lain untuk mengejar impian mereka.


Membangun Jaringan Dukungan dan Menerima Dukungan
Meskipun terkadang menjadi satu-satunya perempuan bisa terasa sendirian, saya juga menemukan dukungan yang luar biasa dari teman-teman laki-laki saya dan dosen-dosen yang selalu mendukung setiap langkah saya. Mereka tidak hanya melihat saya sebagai 'perempuan di kelas', tetapi sebagai rekan sejawat yang memiliki potensi untuk berkontribusi besar dalam bidang ini.


Mendorong Perempuan Lain untuk Mengambil Langkah Sama
Dari pengalaman ini, saya merasa semakin bertanggung jawab untuk menjadi teladan bagi perempuan lain yang ingin mengejar karier di bidang teknik mesin. Saya ingin mengajak mereka untuk percaya pada kemampuan mereka sendiri dan mengejar impian mereka tanpa ragu-ragu.

Meskipun perjalanan saya sebagai satu-satunya perempuan di kelas teknik mesin penuh tantangan, saya merasa sangat beruntung memiliki kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Saya berharap kisah saya dapat menginspirasi lebih banyak perempuan untuk berani mengejar impian mereka di bidang STEM. 

Bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih cerah.


Dengan kepercayaan diri yang kuat dan semangat kolaborasi, kita dapat membuka peluang baru dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun