Filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak -- anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi -- tinginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Guru mampu mengelola sumberdaya (Modal Manusia/murid) agar murid berkembang sesuai kodratnya sehingga mampu memaksimalkan bakat, minat dan potensinya yang dimilikinya.
Nilai-Nilai dan Peran Guru Penggerak
Peran guru penggerak diantaranya yakni sebagai pemimpin pembelajaran dan mampu mendorong kolaborasi. Setelah menemukan sumber daya yang ada di sekolah dan merupakan asset, seorang pemimpin pembelajaran harus mampu mengelola dan mengoptimalkan asset tersebut untuk menjadi kekuatan dalam mengembangkan dan memajukan komunitas dengan berkolaborasi bersama seluruh warga sekolah. Pemimpin pembelajaran yang memiliki pendekatan pengembangan komunitas berbasis asset akan membuat dirinya dan warga sekolah saling berkolaborasi, menjadi lebih percaya diri terhadap komunitas (mandiri), inovatif, kreatif dalam mengelola asset demi kepentingan siswa. Seorang guru penggerak memiliki nilai berpihak pada murid, inovatif, reflektif, mandiri dan kolaboratif dan perannya yaitu sebagai pemimpin pembelajaran menjadi kekuatan dalam upaya pengelolaan sumber daya yang berdampak pana peningkatan kualitas pembelajaran
Visi Guru Penggerak
Guru merancang dan menimplementasikan visi yang berpihak pada murid melalui berbagai prakarsa perubahan dengan tahapan BAGJA. Sebagai guru harus mampu berupaya dalam mengelola sumberdaya dengan menggali, memetakan dan memanfaatkan aset atau kekuatan yang ada untuk mewujudkan visi sekolah.
Budaya Positif
Budaya positif di sekolah yaitu nilai -- nilai dan kebiasaan -- kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang kritis, penuh tanggung jawab. Terwujudnya budaya positif akan menjadi kekuatan dalam pengelolaan sumber daya sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran yang memfasilitasi murid berkembang seutuhnya.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Dengan modal aset fisik pembelajaran berdiferensiasi akan lebih mudah dilaksanakan di komunitas sekolah. Sarana dan prasarana yang memadai maka seorang guru akan memiliki banyak pilihan untuk dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariasi untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan belajar siswa.
Pembelajaran Sosial Emosional
Pembelajaran sosial dan emosional memberikan pondasi yang kuat bagi guru dan murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal. Sumber daya/asset yang ada pada komunitas akan memiliki nilai guna yang baik apabila dikelola dengan tepat. Pengelolaan sumber daya dipimpin oleh pemimpin pembelajaran dengan mengkolaborasikan seluruh warga sekolah, sehingga seluruh warga sekolah harus menyadari bahwa sumber daya/asset yang ada untuk kepentingan bersama/organisasi bukan kepentingan perorangan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk memaksimalkan pengelolaan sumber daya yang ada pada sekolah dibutuhkan kesadaran sosial dan kemampuan berelasi dari seluruh warga sekolah untuk memajukan komunitas sekolah.