Mohon tunggu...
tri samini
tri samini Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Karangdowo

Hobi saya membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajiikan Universal sebagai Pemimpin

17 April 2023   01:31 Diperbarui: 17 April 2023   01:34 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Tri Samini,S.Kom.,M.Pd

CGP Angkatan 7 Kab Klaten

Jurnal Refleksi dwimingguan ini merupakan salah satu tugas yang harus dibuat oleh Calon Guru Penggerak. Jurnal refleksi dwimingguan ini adalah sebuah tulisan tentang refleksi diri setelah menyelesaikan sebuah kegiatan  yaitu menyelesaikan modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai -- nilai kebajikan sebagai pemimpin . Jurnal refleksi yang ditulis secara rutin merupakan media untuk mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman serta praktik baik yang telah dilakukan. Dengan memiliki rekam jejak yang berkelanjutan seperti ini, saya akan terdorong untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan saya terapkan dikelas.

Pada Kesempatan kali ini saya akan menuliskan mengenai refleksi kegiatan pelatihan Calon Guru Penggerak yang sudah saya lalui, khususnya pada modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai -- nilai kebajikan sebagai pemimpin, ada banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang saya peroleh selama kegiatan tersebut. Dalam pembuatan jurnal kali ini saya menggunakan Model 5: Connection, Challenge, Concept, Change (4C) yaitu model refleksi yang dikembangkan dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran.

Connection

Setelah mempelajari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan berbasis nilai -- nilai kebajikan sebagai pemimpin, saya menjadi lebih paham bahwa  materi ini berfokus kepada keterampilan  seorang pemimpin dalam mengambil keputusan khususnya pada kasus-kasus bujukan moral maupun dilemma etika. Keputusan yang diambil seorang pemimpin pembelajar sangat menentukan  arah dan tujuan suatu sekolah serta menunjukkan integritas dari institusi , yang pada akhirnya berpengaruh kepada mutu pendidikan yang diperoleh murid.

Menurut filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara, Patrap Triloka sangat berpegaruh bagi guru saat mengambil keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran. Ing ngarso sung tulodho berarti setiap keputusan yang diambil oleh guru haruslah mampu diteladani oleh peserta didik, sehingga ketika guru membuat sebuah keputusan ia harus yakin keputusan yang ia buat tidak berdampak buruk bagi muridnya. Ing madyo mangun karso maksudnya adalah keputusan yang diambil oleh guru harus mampu menginspirasi bagi peserta didik. Dan Tut wuri handayani berarti keputusan yang diambil oleh peserta didik harus mampu menjadi motivasi peserta didik agar menjadi lebih baik. Dengan adanya pratap triloka ini seorang guru kembali disadarkan betapa pentingnya posisinya dimata peserta didik. Setiap keputusan yang ia buat berdampak secara langsung kepada peserta didik. Seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu menganalisis kasus yang dihadapi apakah bujukan moral atau dilema etika. Bujukan moral adalah benar lawan salah sedangkan dilemma etika adalah benar lawan benar.

Challenge

Dari pemahaman materi yang saya pelajari mandiri di LMS melalui kegiatan mulai dari diri, eksplorasi konsep, maupun materi yang disampaikan oleh fasilitator, pengajar praktik, instruktur dan hasil diskusi antar sesama CGP di ruang kolaborasi saya meyakini dan sangat setuju bahwa dengan adanya program Pendidikan Guru Penggerak ini, guru penggerak diharapkan memahami nilai -- nilai kebajikan yang tertuang dalam budaya positif (keyakinan kelas),  visi dan misi sekolah, berkepribadian serta bekerja dengan baik dalam melaksanakan tugas sebagai pemimpin pembelajaran. Guru penggerak dalam mengambil keputusan harus selaras dengan nilai -- nilai kebajikan universal yang dijunjung tinggi oleh sekolah yang berpihak pada murid dan bertanggung jawab. Sebelum mempelajari modul 3.1 ini saya dalam mengambil keputusan hanya berdasarkan pemikiran saya atau saran dari rekan sejawat saja.

Pertanyaan sekaligus tantangannya adalah bagaimana guru penggerak dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang benar -- benar berpegang teguh pada nilai -- nilai kebajikan universal pada saat menghadapi kasus bujukan moral maupun dilemma etika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun