Mohon tunggu...
tri samini
tri samini Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Karangdowo

Hobi saya membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

28 Maret 2023   02:03 Diperbarui: 28 Maret 2023   02:18 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kendala yang saya hadapi tersebut maka solusi yang akan saya lakukan adalah sosialisasi atau desiminasi kepada seluruh komunitas sekolah agar terjadi penyeragaman persepsi tentang makna supervisi akademik selajutnya memberikan teladan atau contoh praktik coaching dalam supervisi akademik melalui berbagai media informasi digital yang dapat diakses oleh seluruh komunitas sekolah. Pemberian contoh  praktik coaching baik kepada murid maupun kepada rekan sejawat.

6. Process (topi biru)

Coaching bertujuan untuk menuntun coachee untuk menemukan ide baru atau solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi sesuai dengan tujuan yang diinginkannya. Dalam hal ini, maka tugas coach hanya mengantarkan melalui mendengarkan aktif dan memberikan pertanyaan berbobot agar coachee merefleksikan sendiri tujuan yang ingin dicapai.

Supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru senior yang mendapat tugas untuk melakukan supervisi haruslah mengacu pada proses coaching. Supervisi yang dilakukan melalui 3 kegiatan yaitu pra observasi, observasi dan pasca observasi sehingga kegiatan supervisi dapat berjalan secara optimal. Untuk kegiatan supervisi harus dijadikan salah satu bagian dalam peningkatan kompetensi guru dalam bidang akademik dengan menggunakan prinsip coaching yaitu kemitraan, proses kreatif dan memaksimalkan potensi.

Tentunya praktik coaching ini akan semakin maksimal jika kita sering mempraktikkannya. Usaha itu yang sedang saya lakukan saat ini. Jika ada rekan saya yang mendatangi saya untuk meminta solusi, saya mencoba untuk mengajak berdialog dengan teknik coaching. Harapannya, saya bisa menstimulasi dan mengeksplorasi ide-ide kreatifnya agar mereka bisa memaksimalkan kinerjanya. Karena saya meyakini, dengan proses coaching, potensi coachee akan maksimal. Mereka akan lebih bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya sendiri.

Untuk mendapatkan informasi tambahan tentang praktik coaching Selain dari modul 2.3 ini, informasi dan pengetahuan tentang coaching ini juga akan saya dapatkan dari berbagai sumber referensi misalnya artikel ilmiah, buku, video contoh praktik coaching, narasumber, dan lain-lain.

Harapan saya setelah mempelajari modul 2.3 tentang coaching untuk supervisi akademik saya dapat mendesiminasikan dengan rekan sejawat agar mereka juga dapat "menuntun" dan memberdayakan potensi murid dan rekan sejawat supaya tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya.

Demikian refleksi saya setelah mempelajari modul 2.3 ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun