Mohon tunggu...
Tri Susanto
Tri Susanto Mohon Tunggu... -

keseimbangan untuk hidup lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Lovers dan PKS Haters

29 Juni 2015   07:58 Diperbarui: 29 Juni 2015   07:58 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi Lovers dan PKS Haters

 

Pagi ini baca artikel yang ditulis salah satu kompasianer. Artikelnya bisa dilihat disini. Isinya memang terkesan untuk ngebully ustadz, kiayi atau siapa saja yang berhubungan dengan PKS. Pokoknya sekarang ini apapun yang dilakukan oleh ustadz, kiayi maupun mereka orang-orang PKS pantas untuk dibully, dihujat dan dibenci. Bagaimana tidak pantas untuk dibully, dihujat dan dibenci presiden partai nya saja sudah divonis bersalah atas kasus korupsi 18 tahun penjara oleh KPK. Jadi apapun kebaikan yang dilakukan oleh PKS tidak akan berarti apa-apa.

Terlebih pasca pilpres 2014 yang lalu. PKS menjadi musuh politik bagi Jokowi dan para pendukungnya. Dan hingga saat ini "aroma permusuhan" antara Jokowi Lovers dan PKS haters dengan ustadz, kiayi dan kader2 PKS masih sangat terasa. Dalam blog PKS yang diplesetkan dengan Payungan, ustadz dan kiayi PKS mensoroti cara Presiden Jokowi menikmati hidangan berbuka. Dengan panjang lebar dijelaskan adab dalam makan dan minum dalam Islam.

Nah, karena Jokowi lovers tidak suka dengan kritikan yang datang pada Presidennya, terlebih yang melakukan kritikan itu datang dari PKS. Tentu ini menyulut kembali "aroma permusuhan". Jadi kebaikan apapun yang hendak disampaikan oleh PKS, jika hal itu menyinggung Presiden Jokowi, maka akan dilawanlah kebaikan itu. Dalam blog payungan itu, PKS menjelaskan tata cara makan dan minum yang sudah tentu tidak dilakukan oleh Presiden Jokowi saat menikmati hidangan berbuka dengan anak yatim di istana.

Yang jadi pokok pikiran dari penulis adalah Jokowi lovers dan PKS haters membela dan membenarkan cara makan ataupun minum Presiden Jokowi yang sempat terdokumentasi oleh wartawan. Lalu menyalahkan hadist dan tata cara nabi saw dalam menikmati makanan dan minuman. Jika penjelasan tata cara makan dan minum nabi saw dalam blog payungannya PKS tidak bisa dipercaya dan tidak bisa diterima, silahkan bagi Jokowi lovers dan PKS haters untuk mencari referensi tentang tata cara makan dan minum nabi saw kepada ustadz, kiayi dan ulama yang tidak berafiliasi dengan PKS. Banyak ustadz, kiayi dan ulama di negri ini yang tidak berafiliasi dengan PKS. Jokowi lovers dan PKS haters bisa bertanya kepada ulama-ulama NU, Muhamadiyyah, Persis, dan MUI terkait tata cara makan dan minum. Terlebih sekarang ini adalah bulan suci Ramadhan, Jokowi lovers dan PKS haters bisa langsung bertanya dengan ustadz dan kiayi yang mengisi ceramah Ramadhan di masjid-masjid. Lalu yang jadi pertanyaan adalah apakah hanya karena Jokowi, kita mempermasalahkan tata cara nabi saw dalam makan dan minum?

Tapi jika Jokowi lovers dan PKS haters merasa apa yang disampaikan dalam blog Payungannya si PKS itu salah, dan yang dilakukan Presiden Jokowi adalah hal yang benar. Silahkan ikuti saja Presiden Jokowi. Silahkan meneladani sang presiden Jokowi. Tidak perlu dengan menyalahkan hadist nabi saw tentang tata cara makan dan minum. Tentunya penulis dan mungkin umat Islam lain yang juga mempelajari Islam akan merasa marah jika tuntunan dan ajaran nabi saw dilecehkan. Penulis tentunya akan meneladani nabi saw dalam makan dan minum dan tidak akan meneladani Presiden Jokowi dengan makan dan minum dengan tangan kiri. Setidaknya penulis mempraktekkannya dalam makan steak dimana dalam kebiasaan makan steak garpu dipegang ditangan kiri dan pisau ditangan kanan. Saat memotong hidangan steak, penulis menggunakan tangan kanan dan saat menyantap steak itu penulis juga menggunakan tangan kanan. Karena sekali lagi teladan penulis adalah nabi saw, bukanlah sang presiden.

Namun, jika Jokowi lovers tetap membela sang Presiden dengan makan dan minum pake tangan kiri aja dimasalahin. Toh hal itu menjadi hal yang wajar, karena Presiden menyantap kolak pisang, dimana gelas dipegang tangan kiri dan sendok ditangan kanan. Lalu saat kita mau meminum air kolak sudah pasti langsung menggunakan tangan kiri, karena gelas itu posisinya ditangan kiri, masa harus pake tangan kanan..hehehe..Jawabnya sederhana saja kepada yang berpendapat demikian, jika hal yang sederhana saja sulit untuk dikerjakan, bagaimana Presiden mengerjakan dan menyelesaikan hal yang rumit dan berat dalam memimpin Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun