Mohon tunggu...
Tri Rahmawati
Tri Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Guru di SDIT Darussalam 01 Batam Kepri

Saya adalah seorang guru yang memiliki hobu menulis puisi. Sudah saya bukukan beberapa puisi karya saya, baik puisi pribadi ataupun antalogi bersama. Saya juga memiliki hobi gardening dan adventure. Di sekolah saya sebagai penggiat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model PJBL dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Tematik Materi Kalimat Saran dan Teknik Lipat

4 Desember 2023   13:35 Diperbarui: 4 Desember 2023   13:38 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva (Koleksi Pribadi)

Model PJBL Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Tematik Materi Kalimat Saran Dan Teknik Lipat Kelas III SDIT Darussalam 01 Batam

 

A. PENDAHULUAN

Menurut Sudjana (2012: 28), pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi anatara peserta didik dengan guru, peserta didik dengan peserta didik lainnya dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan suatu bantuan atau perantara atau jembatan yang diberikan pendidik agar terjadi proses perolehan ilmu, baik pengetahuan, sosial, spiritual ataupun keterampilan. Berdasarkan para ahli maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang ada pada diri seorang individu yang menyebabkan individu tersebut melakukan aktivitas atau kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Jika motivasi belajar dalam diri peserta didik rendah maka dapat menghambat proses pembelajran dan akan berpengaruh pada penurunan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pakar, kepala sekolah teman sejawat dan peserta didik di kelas III di SDIT Darussalam 01 Batam diketahui bahwa minat belajar peserta didik masih rendah dalam pembelajaran Tematik. Peserta didik juga mengalami kebosanan atau jenuh serta kurang aktif dalam pembelajaran. Kondisi tersebut dilatar belakangi oleh : 

  • Guru belum optimal dalam menggunakan model dan media pembelajaran inovatif
  • dalam kegiatan pembelajaran di kelas
  • Masih belum tertanam tanggung jawabnya
  • Guru kurang melibatkan peserta  didik

Di lihat dari kondisi tersebut maka guru perlu adanya perbaikan dalam proses mengajar, baik penggunaan model, metode, media, dan pendekatan dalam pembelajaran serta gaya mengajar guru. Penggunaan pembelajaran inovatif dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Model PJBL ini menghasilkan suatu prodak yang menarik minat belajar peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Bie (2012), menambahkan bahwa dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa akan melalui proses panjang dalam penyelidikan, menanggapi pertanyaan dari masalah yang kompleks, atau tantangan, melatih keterampilan yang dituntut di abad 21 (kolaborasi, komunikasi dan berpikir kritis). Guru juga menggunakan lagu dalam proses pembelajaran untuk memotivasi belajar peserta didik. Lagu tentang materi pembelajaran lebih mudah diingat dibandingkan dengan metode ceramah dan menghapal. Lagu sebagai salah satu media pembelajaran sangat berpengaruh pada daya kreatif siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Lazanov (Dalam Bobbie De Porter, 2006:73) yang menyatakan bahwa musik berpengaruh pada guru dan siswa. Guru dapat menggunakan lagu untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental siswa, dan mendukung lingkungan belajar siswa. Musik juga membantu siswa bekerja lebih baik dan mengingat lebih banyak. Hal ini sependapat dengan Mora (200, 146) menyatakan bahwa "( Music seems to leave a particularly deep trace in our memories: this could be due to the fact that it is related to affective and unconscious factors) meninggalkan jejak yang mendalam dalam ingatan sehingga akan membantu peserta didik dalam menulis.

Hal ini sangat penting sebagai pengalaman dan perbaikan atau refleksi diri dalam kegiatan pembelajaran agar pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas menjadi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat peserta didik dalam pembelajaran Tematik, serta menjadi upaya dalam memberikan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan kepada peserta didik. Selain itu, hal ini menjadi penting karena untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan model pembelajaran inovatif pada pembelajarannya di kelas. Selain itu bisa menjadi masukkan untuk rekan guru yang mengalami masalah yang sama. Dan meningkatkan hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik.

Guru memiliki peran penting dan utama dalam proses pembelajaran yang baik. Guru memiliki tanggung jawab penuh terhadap pencapaian proses belajar. Guru berusaha menjalankan pembelajaran ini sebaik mungkin efektif bermakna dan menyenangkan. Guru mencari alternatif solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam meningkatkan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran Tematik dengan memilih model media, alat peraga, dan pendekatan yang tepat. Dengan harapan peserta didik mengerti, memahami, tertarik, bertanggung jawab, semangat dan dapat menyelesaikan permasalahan kesulitan belajar pada pembelajaran tematik kalimat saran dan teknik lipat.

B. PEMBAHASAN

Setelah melakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah, dan pakar, maka beberapa tantangan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :

1. Guru belum optimal dalam menggunakan model dan media pembelajaran inovasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas

2. Masih belum tertanam tanggung jawabnya pada diri peserta didik

3. Guru kurang melibatkan peserta didik

Tujuan yang ingin diccapai setelah proses pembelajaran adalah   :

Melalui pengamatan gambar, peserta didik mampu menganalisis gambar ke bentuk kalimat saran  dengan tepat.

1. Melalui kerja kelompok peserta didik  mampu menentukan kalimat saran  sesuai gambar yang diamati menggunakan kata kunci              dan   kosakata baku dengan rapi dan kreatif.

2. Melalui kegiatan demontrasi oleh guru, peserta didik mampu menyebutkan teknik  lipat pada kegiatan membungkus kado  dengan        tepat.

3. Setelah menyimak video, peserta didik mampu membuat karya membungkus kado dengan rapi dan  kreatif.

Langkah dalam aksi praktik baik ini menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan langkah kegiatan sebagai berikut :

1. Menentukan Prooject

Guru memberikan pertanyaan mendasar atau pemantik untuk mengawali pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Materi berkaitan dengan kalimat saran. Di mana nantinya peserta didik akan menempel gambar sesuai kalimat saran yang tepat. Kemudian materi teknik liapat dengan kegiatan membungkus kado.

2. Membuat Desain Project

Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok berisi 4-5 peserta didik dengan nama kelompok menggunakan alat-alat yang akan digunakan untuk praktik. Di sini guru menjelaskan langkah kerja pada PPT dan mendemontrasikannya serta memutar video agar lebih paham dalam mengerjakan tugas kelompoknya. Bernyanyi lagu Kalimat Saran untuk menumbuhkan semangat dan pemahaman peserta didik.

3. Menyusun Jadwal Pelaksanaan Proyek

Membuat kesepakatan kelas termasuk menentukan waktu yang digunakan agar pelaksanaan project berjalan dengan tertib, lancar, dan tepat waktu. Membagikan LKPD dan menyiapkan peralatan yang akan digunakan. Ketua kelompok mengambil amplop berisi gambar dan kalimat saran yang akan ditempel pada karton berupa bunga.

4. Memonitoring Perkembangan Proyek

Peserta didik melakukan diskusi pengerjaan proyek menganalisis gambar sesuai dengan kalimat saran dan membungkus kado sebagai implementasi teknik lipat. Guru memantau, mendampingi, dan berkeliling melihat perkembangan proyek tiap kelompok.

5. Menguji Hasil

Setelah selesai mengerjakan proyek dan LKPD peserta didik mempresentasikan hasil kerja proyek yang dilakukan. Di sini peserta didik saling menanggapi dan guru memberikan penilaian, apresiasi berupa tepuk tangan, tepuk jempol, dan pemberian bintang agar peserta didik menjadi lebih bersemangat. Guru juga memberi penguatan atau feedback kepada pesrta didik.

6. Evaluasi Pembelajaran

Guru memberikan evaluasi tertulis untuk mengukur sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi yang telah disampaiakan dan dipelajari.

            Dampak dari rencana aksi yang sudah dilakukan yaitu dapat meningkatkan minat belajar peserta didik, meningkatkan senangat dalam pembelajaran tematik materi kalimat saran dan teknik lipat. Selain itu Pemahaman peserta didik tentang materi tersebut sangat baik. Proses pembelajaran dilalui dengan menyenangkan. Hasil dari rencana aksi yang sudah dilakukan hasilnya sangat efektif. Di lihat dari pencapaian tujuan pembelajaran yang 100% tuntas dengan KKM 75. Nilai tertinggi 100 dan terendah 80 Hal ini dikarenakan didukung oleh model pembelajaran yang inovatif, media pembelajaran yang menarik, dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan keaktifan dan kreatifitas peserta didik. Peserta didik sangat antusias, aktif, dan kreatif serta senang dalam melakukan diskusi pembuatan proyek. Menurut Nurhayati (2020) Manfaat PJBL yang dirasakan oleh guru dan peserta didik adalah

1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar

2. Mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan  mereka perlu untuk dihargai.

3. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

4. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem kompleks.

5. Meningkatkan daya kolaborasi.

6. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.

7. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.

8. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik  dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi 

    waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.

9. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dengan 

    dunia nyata.

 10. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.

            Kepala sekolah merespon dengan memberikan tanggapan yang positif, bahkan sering memberikan masukan agar rencana aksi yang dilakukan terlaksana menjadi rencana aksi pembelajaran yang lebih bermakna. Respon dari teman sejawat juga sangat memberikan dukungan dan respon yang positif terhadap aksi yang saya lakukan. Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan pada penguasaan guru terhadap model, metode, media pembelajaran, dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.

C. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang diperoleh dari proses praktik aksi yang telah dilakukan oleh guru  adalah guru harus meranccang dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berpusat pada peserta didik dengan cara menentukan medel, metode, media, pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan peserta didik, sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu model yang dapat meningkatkan motivasi belajar pada peserta didik adalah PJBL di mana proyek ini menarik peserta didik untuk mempelajarinya. Mereka mendapatkan keterampilan yang kelak akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan dapat bernilai ekonomi sebagai alternative peluang usaha nantinya. Media lagu dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Dengan lagu mereka seperti sedang tidak belajar, merasa sedang santai dan lebih mudah untuk diingat. Metode tanya jawab guru bersama peserta didik, peserta didik dengan peserta didik lainnya membuat suasana hidup, aktif, dan antusias. Apalagi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan seharihari mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Bie. 2012. What Is Project-Based Learning?. (Online), (http:// www. Bie.org), diakses 28 Desember 2012.

Nurhayati, Ai Sri & Harianti, Dwi. 2020. Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) [online]. Link: https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/assets/file_upload/pengantar/pdf/pengantar_5.pdf (Accessed: 2 June 2022)

Sudjana, Nana. 2012. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun