Mohon tunggu...
Tri Rahayu Setyorini
Tri Rahayu Setyorini Mohon Tunggu... Guru - GURU

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.1 Pendidikan Guru Penggerak Model 4F

14 Januari 2024   10:46 Diperbarui: 14 Januari 2024   10:56 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siswa-siswa saya merasa senang dan mereka menjadi lebih termotivasi karena mereka menemukan kenyamanan dalam belajar di sekolah. Saya juga merasa bangga karena berhasil memperoleh pengetahuan baru dan mampu mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas.

3. Findings (Pembelajaran)

Dalam modul yang saya pelajari ini, saya menemukan konsep-konsep baru dan memperoleh pemahaman yang belum saya eksplorasi sebelumnya dalam bidang pendidikan, terutama terkait dengan pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Pemahaman ini penting bagi saya sebagai pendidik untuk meningkatkan kemampuan pribadi saya. Dengan memahami dasar-dasar pemikiran Ki Hajar Dewantara ini, saya merasa memiliki persiapan baru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan pendidikan.

Sebelum mempelajari pemikiran Ki Hajar Dewantara terkait pendidikan dan pengajaran, saya memiliki keyakinan bahwa anak seperti kertas kosong yang belum memiliki apapun, dan tugas kita sebagai guru adalah mengisi kertas kosong tersebut. Saya lebih mendominasi dalaam pembelajaran. Namun setelah saya mempelajari modul 1.1. ini, saya menjadi lebih paham bahwa anak tidaklah seperti kertas kosong yang belum memiliki apapun, mereka lahir dengan garis-garis samar/putus-putus yang membentuk identitas mereka. Sebagai pendidik, tugas kita adalah untuk menguatkan garis-garis samar tersebut agar mereka dapat mengembangkan diri menjadi manusia yang utuh, sesuai dengan tujuan sejati pendidikan.

Sebelumnya saya masih memiliki pemikiran bahwa yang paling penting untuk anak adalah nilai kogniti mereka karena nilai itulah yang akan dijadikan  modal untuk melangkah ke jenjang sekolah berikutnya. Namun setelah saya mempelajari modul 1.1 ini, mata saya menjadi terbuka bahwa sejatinya anak tidak cukup hanya berbekal/berpatokan pada nilai/angka saja, melainkan harus di selaraskan/di seimbangkan dengan pembelajaran budi pekerti.

Ketika saya menemukan pelanggaran dari siswa saya, terkadang saya langsung timbul rasa marah atau emosi, meskipun saya mengarahkan siswa untuk mengatasi masalah mereka, namun saya menyadari bahwa saya belum memberikan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan bagi mereka. Setelah memperdalam pemahaman saya tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan, saya menyadari bahwa pembelajaran yang efektif seharusnya memberikan bimbingan kepada siswa dengan kesabaran, ketulusan, dan mengutamakan kepentingan siswa.

Saya semakin mendalami filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara melalui diskusi dengan teman-teman CGP, fasilitator, dan instruktur dalam berbagai ruang kolaborasi, yang membantu saya memahami peran saya sebagai pendidik sebagai seorang penuntun yang sesuai dengan kodrat alam anak-anak. Melalui pendidikan ini, siswa diharapkan dapat hidup bahagia dan mandiri dalam masyarakat, dengan mengacu pada prinsip-prinsip pendidikan "Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani". Saya percaya bahwa pendidikan harus didasarkan pada kodrat alam dan tuntutan zaman. Anak memiliki kodrat yang merdeka, di mana kebebasan batin mereka adalah inti dari pendidikan, sementara kebebasan fisik mereka adalah aspek dari pengajaran. Oleh karena itu, ke depannya, saya akan memberikan kebebasan kepada siswa dalam belajar, mendorong mereka untuk mengerjakan tugas sesuai dengan bakat dan minat mereka, serta mengembangkan kreativitas mereka sebagai individu yang merdeka dan mampu berdiri dengan kekuatan sendiri.

4. Future (Penerapan)

Setelah mempelajari modul ini, Saya termotivasi untuk mengimplementasikan dalam proses pembelajaran saya dikelas, supaya tujuan pendidikan bisa tercapai dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Saya memberikan pembelajaran sesuai dengan kodrat alam (melihat kondisi lingkungan, karakter siswa, bakat dan minat siswa) dan kodrat zaman (pembelajaran abad 21 dan sesuai dengan zamannya siswa, misalkan pembelajaran berbasis digital), dan latar belakang sosial budaya siswa.

Hal-hal tersebut bisa dimulai dari pembiasaan pembelajaran yang saling menghormati, saling menghargai, berkomunikasi dengan baik dengan sesame teman, memiliki sikap sopan santun, berdiskusi dan gotong royong serta bekerja sama dalam pemecahan masalah di kelas atau di sekolah.

Saya memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan anak, menuntun, membimbing, melayani dan mengarahkan keingintahuan mereka terhadap ilmu-ilmu yang mereka perlukan, sehingga mampu memberi ilmu atau hal berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin.  Saya melaksanakan pembelajaran dengan memfasilitasi perbedaan karakteristik siswa sesuai, potensi, minat dan bakat siswa yang berbeda-beda sesuai dengan kodrat alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun