Mohon tunggu...
Triqurniati P
Triqurniati P Mohon Tunggu... Editor - A Full Time Writer/Editor

A wife and a mother of two daughters who enjoy writing and traveling!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kapok! Ini Bahaya Beli Power Bank yang Asal Murah

31 Agustus 2016   12:04 Diperbarui: 1 September 2016   02:43 1550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produsen selalu memiliki jurus ampuh dalam 'mengaktifkan' sifat serakah manusia. Caranya dengan mengiiming-imingi “harga murah”. Padahal, tidak sedikit juga manusia yang menyadari bahwa itu semua hanyalah sekadar kamuflase dari kalimat “ini bukan barang bagus”.

'Harga nggak pernah bohong!', 'Ada harga, ada kualitas', kiasan tersebut sepertinya wajib diingat oleh kamu-kamu yang nggak mau lagi jadi korban kezaliman pihak produsen setiap kali mau beli barang,khususnya elektronik kayak power bank.   

Semua orang (yang paham) juga tahu, kalo beli power bank memang nggak boleh asal, apalagi abal-abal. Kenapa? Karena sama aja kamu sedang mencari tahu bagaimana nasib smartphone ataupun dirimu selanjutnya. Kok bisa gitu? Ya iyalah, wong kalo belinya 'yang penting murah' tanpa mikir keamanan, ya tinggal tunggu aja tanggal mainnya. 

Kalo bukan baterai smartphone nge-drop, ya smartphone tiba-tiba mati, nge-hang atau rusak total gegara IC (Integrated Circuit) soak. Yang paling ultimate sih,main board smarphone rusak (pada tahu kan kalo benerin satu ini harganya berapa!) atau power bank meledak.

Padahal dipikir-pikir, harga power bank 'kualitas terbaikdengan yang 'abal-abal' juga nggak jauh-jauh amat. Kalo dipukul rata paling banter, sekitar 50-80 ribuan. Memang sih, besaran mAh (milliampere hour) lumayan drastis. 

Ambil contoh,

  • Merk A (abal-abal) dibekali kapasitas 12000mAh dan dibanderol harga Rp 120.000

  • Merk B (kualitas terbaik) dibekali kapasitas 5000mAh dan dibanderol harga Rp 150.000

PERTANYAANNYA:

1.Real Capacity nggak tuh?

Jawaban merk A (abal-abal): Dapat dipastikan TIDAK. Bahkan pahitnya, dengan mAh yang segitu besarnya, power bank cuma bisa 1-2 kali pakai untuk smartphone berkapasitas baterai 2110mAh.

Jawaban merk B (kualitas terbaik): Dipastikan IYA. FYI, sebagus-bagusnya power bank, tidak ada satupun yang 100% Real Capacity. Produk yang terjamin, umumnya memiliki kemampuan 60 - 70% Real Capacity, sedangkan yang tidak, di bawah 50%. Oleh sebab itu,meski hanya dibekali kapasitas 5000mAh, power bank bisa mengisi ulang daya 2 kali (full charge) untuk smartphone berkapasitas baterai 2110mAh.

2.Komponen atau jeroannya gimana? Original nggak?

Jawaban merk A (abal-abal): Tentu TIDAK. Bahayanya lagi, sebagian besar dibuat asal-asalan tanpa QC (Quality Control) atau pengendalian mutu yang jelas. Ini memengaruhi besaran keluar-masuknya arus ke smartphone, yang akhirnya berdampak buruk pada segi keamanan penggunaan. 

Jawaban merk B (kualitas terbaik): Tentu IYA. Powerbank dengan kualitas terbaik memiliki tim QC (Quality Control) atau pengendalian mutu yang terstruktur dan terjamin pula. FYI,sebelum dilempar ke pasar, produk dicek dengan alat ukur khusus untuk menentukan apakah produk layak atau tidak dijual.

3.Garansinya gimana?

Jawaban merk A (abal-abal): Berdasarkan pengalaman pribadi dan teman-teman, sebagian besar power bank abal-abal tidak memiliki garansi. Kalopun ada (dan udah bagus banget), paling lama juga 3 bulan.

Jawaban merk B (kualitas terbaik): PASTINYA. Seluruh power bank dengan kualitas terbaik dilengkapi dengan garansi 12 – 24 bulan. Jadi kalo ada apa-apa, bisa langsung komplen atau ganti baru (tergantung penyebab kerusakan). 

KESIMPULANNYA:

Memang, power bank 'bagus dan terjamin' identik dengan harga yang lumayan mahal. Tapi, mengingat dampaknya pada keamanan smartphone (secara langsung) dan kondisi keuangan, alangkah pantasnya jika barang ini tidak dipilih asal-asalan. Kasarnya sih, harga beda tipis, tapi kemampuan dan daya tahannya kan jauh banget tuh. INTINYA, YA JANGAN BELI YANG ASAL MURAH, KALO NGGAK MAU JADI KORBAN!

Tips dapetin power bank yang bagus dan awet

Informasi ini langsung dari ahli yang bisa dipertanggungjawabkan (namanya nggak mau disebutin, pamali katanya). Ternyata, kalo mau beli power bank yang bagus, jangan selalu berpatokan sama besaran mAh-nya. Tapi perlu memerhatikan hal-hal di bawah ini:

  1. Pilih merk yang jelas. Sangat disarankan untuk membeli yang merknya sulit dipalsukan (kecuali kamu bisa membedakan mana barang asli dengan yang tidak. Kalo aku sih, jelas susah).
  2. Pastikan Output dan Inputnya real (arus keluar-masuk konstan/stabil). Buat yang awam, hal ini memang membingungkan. Caranya, coba perhatiin berapa lama smartphone penuh saat diisi melalui power bank. Kalo power bank kamu hanya memiliki single USB port (1 port), kroscek berapakah besaran Outputnya (apakah 1A atau 2A?). Jika Outputnya 1A, maka untuk mengisi daya baterai smartphone 3000mAh secara full, kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Sedangkan jika Outputnya 2A, maka untuk mengisi daya baterai smartphone 3000mAh secara full, kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 1.5 jam. Jika hitungannya kurang lebih sama, itu bisa disebut REAL!
  3. Pastikan mAh (milliampere hour) real capacity. Cara tahunya sih lumayan gampang: besar kapasitas power bank dibagi besar kapasitas baterai smartphone (misalnya, 5000mAh : 2110mAh =2.4 atau 2 kali lebih sedikit). Setelah tahu, kroscek benarkah pada saat power bank penuh (full charge) benar-benar bisa mengisi daya smartphone secara full, dengan pengulangan yang sama. 
  4. Pastikan apa tipe baterainya: Li-Po atau Li-Ion. Baik tipe Lithium Polymer ataupun Lithium Ion, keduanya sama-sama punya kelebihan dan kekurangan. Namun, power bank berkualitas premium umumnya memanfaatkan baterai tipe Polymer, yang notabene unggul karena lebih ringan, lebih tipis, lebih ramah lingkungan dan lebih tahan lama. Itulah mengapa, power bank dengan baterai Li-Po tampil lebih fashionable, sehingga nyaman dibawa bepergian.
  5. Dilengkapi kabel atau tidak. Sebagian besar power bank bagus, dijual termasuk dengan kabel. Yang perlu diingat, kabelnya pun bukan asal kabel alias gampang rusak, tapi kabel berkualitas bagus tipe flat (pipih). 

Itulah beberapa tips, yang kemungkinan besar baru bisa kamu kroscek pas dirumah, pada saat power bank sudah di tangan. Jika setelah pengecekan, power bank tidak memenuhi salah-satu kriteria 'bagus dan awet' di atas, saran sih segera dibalikin dan tuker dengan merk yang pasti-pasti aja, atau sudah dikenal dengan kualitas terjaminnya. 

Selamat mencoba dan semoga ulasan ini bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun