Jawaban merk A (abal-abal): Tentu TIDAK. Bahayanya lagi, sebagian besar dibuat asal-asalan tanpa QC (Quality Control) atau pengendalian mutu yang jelas. Ini memengaruhi besaran keluar-masuknya arus ke smartphone, yang akhirnya berdampak buruk pada segi keamanan penggunaan.Â
Jawaban merk B (kualitas terbaik): Tentu IYA. Powerbank dengan kualitas terbaik memiliki tim QC (Quality Control) atau pengendalian mutu yang terstruktur dan terjamin pula. FYI,sebelum dilempar ke pasar, produk dicek dengan alat ukur khusus untuk menentukan apakah produk layak atau tidak dijual.
3.Garansinya gimana?
Jawaban merk A (abal-abal): Berdasarkan pengalaman pribadi dan teman-teman, sebagian besar power bank abal-abal tidak memiliki garansi. Kalopun ada (dan udah bagus banget), paling lama juga 3 bulan.
Jawaban merk B (kualitas terbaik): PASTINYA. Seluruh power bank dengan kualitas terbaik dilengkapi dengan garansi 12 – 24 bulan. Jadi kalo ada apa-apa, bisa langsung komplen atau ganti baru (tergantung penyebab kerusakan).Â
KESIMPULANNYA:
Tips dapetin power bank yang bagus dan awet
Informasi ini langsung dari ahli yang bisa dipertanggungjawabkan (namanya nggak mau disebutin, pamali katanya). Ternyata, kalo mau beli power bank yang bagus, jangan selalu berpatokan sama besaran mAh-nya. Tapi perlu memerhatikan hal-hal di bawah ini:
- Pilih merk yang jelas. Sangat disarankan untuk membeli yang merknya sulit dipalsukan (kecuali kamu bisa membedakan mana barang asli dengan yang tidak. Kalo aku sih, jelas susah).
- Pastikan Output dan Inputnya real (arus keluar-masuk konstan/stabil). Buat yang awam, hal ini memang membingungkan. Caranya, coba perhatiin berapa lama smartphone penuh saat diisi melalui power bank. Kalo power bank kamu hanya memiliki single USB port (1 port), kroscek berapakah besaran Outputnya (apakah 1A atau 2A?). Jika Outputnya 1A, maka untuk mengisi daya baterai smartphone 3000mAh secara full, kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Sedangkan jika Outputnya 2A, maka untuk mengisi daya baterai smartphone 3000mAh secara full, kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 1.5 jam. Jika hitungannya kurang lebih sama, itu bisa disebut REAL!
- Pastikan mAh (milliampere hour) real capacity. Cara tahunya sih lumayan gampang: besar kapasitas power bank dibagi besar kapasitas baterai smartphone (misalnya, 5000mAh : 2110mAh =2.4 atau 2 kali lebih sedikit). Setelah tahu, kroscek benarkah pada saat power bank penuh (full charge) benar-benar bisa mengisi daya smartphone secara full, dengan pengulangan yang sama.Â
- Pastikan apa tipe baterainya: Li-Po atau Li-Ion. Baik tipe Lithium Polymer ataupun Lithium Ion, keduanya sama-sama punya kelebihan dan kekurangan. Namun, power bank berkualitas premium umumnya memanfaatkan baterai tipe Polymer, yang notabene unggul karena lebih ringan, lebih tipis, lebih ramah lingkungan dan lebih tahan lama. Itulah mengapa, power bank dengan baterai Li-Po tampil lebih fashionable, sehingga nyaman dibawa bepergian.
- Dilengkapi kabel atau tidak. Sebagian besar power bank bagus, dijual termasuk dengan kabel. Yang perlu diingat, kabelnya pun bukan asal kabel alias gampang rusak, tapi kabel berkualitas bagus tipe flat (pipih).Â
Itulah beberapa tips, yang kemungkinan besar baru bisa kamu kroscek pas dirumah, pada saat power bank sudah di tangan. Jika setelah pengecekan, power bank tidak memenuhi salah-satu kriteria 'bagus dan awet' di atas, saran sih segera dibalikin dan tuker dengan merk yang pasti-pasti aja, atau sudah dikenal dengan kualitas terjaminnya.Â
Selamat mencoba dan semoga ulasan ini bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H