Episode 10: Pernyataan yang Menghancurkan
Jordan memutuskan untuk menghadapi Pak Suryo secara langsung. Di ruang tamu rumahnya, ia menatap Ketua RT itu dengan dingin. "Pak Suryo, kita harus bicara."
Pak Suryo mengangkat alisnya, berusaha terlihat tenang. "Tentu, Detektif. Ada apa?"
Jordan menaruh amplop di atas meja. "Ini jadwal patroli satpam. Terlalu rinci untuk sekadar laporan rutin, bukan? Dan kenapa Anda selalu ada di lokasi kejadian sebelum polisi tiba?"
Pak Suryo tertawa kecil, mencoba meremehkan. "Itu tugas saya sebagai Ketua RT. Saya harus memastikan semuanya terkendali."
Jordan mencondongkan tubuhnya ke depan. "Lalu bagaimana dengan Agus? Dia sudah mengaku menerima uang dari Anda untuk memberikan informasi tentang aktivitas warga. Apa itu juga bagian dari tugas Anda?"
Ekspresi Pak Suryo berubah. Tapi ia masih mencoba bertahan. "Itu tidak membuktikan apa-apa."
Jordan mengeluarkan foto sarung tangan yang ditemukan di taman. "Sarung tangan ini ditemukan Morgan, seperti yang Anda rencanakan. Anda tahu dia sering membersihkan taman. Anda ingin dia mencurigakan. Tapi Morgan terlalu pintar. Dia meninggalkannya di tempat umum agar tidak terlibat."
Pak Suryo mulai berkeringat. "Anda tidak punya bukti bahwa saya pelakunya."
Jordan berdiri. "Bagaimana dengan laporan Anda sendiri ke polisi? Anda ingin terlihat seperti Ketua RT yang bertanggung jawab, tapi sebenarnya Anda hanya mencoba mengalihkan perhatian. Bukti-bukti di lokasi selalu sengaja dibuat mencolok, terlalu sempurna untuk ditemukan begitu saja. Semua ini adalah pekerjaan Anda, Pak Suryo."