Meninggalkan pekerjaan kantoran dengan penghasilan tetap, jabatan yang mapan, dan karir yang menjanjikan untuk menjadi ibu rumah tangga sekaligus memulai usaha sendiri bukanlah keputusan yang mudah. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dengan matang, mulai dari kestabilan ekonomi keluarga, jenis usaha yang akan dijalankan, hingga mendapatkan dukungan penuh dari suami.
Di luar itu, tanggapan dari berbagai pihak seperti keluarga besar dan lingkungan sekitar juga menjadi tantangan tersendiri. Keputusan yang terlihat mendadak ini, meskipun sebenarnya sudah dipikirkan dengan sangat hati-hati, tetap memunculkan berbagai opini. Ada yang mengira saya dipecat tiba-tiba, bosan bekerja, ingin bermalas-malasan, atau sekadar mencoba sesuatu yang baru untuk kemudian kembali lagi ke dunia kerja.
Dorongan untuk kembali bekerja di perusahaan lain memang sempat muncul. Namun, saya dan suami berusaha tetap konsisten pada tujuan awal yang sudah kami sepakati bersama. Sebelum mengambil langkah besar ini, kami juga banyak berdoa dan berserah pada kehendak Tuhan, percaya bahwa apa yang kami jalani adalah bagian dari rencana-Nya.
Salah satu alasan penting yang turut mendukung keputusan ini adalah harapan kami untuk memiliki momongan setelah beberapa tahun menikah. Memiliki anak adalah anugerah yang luar biasa, tetapi kami menyadari bahwa belum semua orang diberi kesempatan yang sama. Ada yang diberkahi anak namun tak memanfaatkannya dengan baik, sementara ada yang menanti dengan penuh harapan. Bagi kami, mencoba untuk lebih santai dan mengurangi stres (terutama dari tekanan pekerjaan) adalah langkah baru yang ingin kami jalani.
Tulisan ini dibuat dengan harapan dapat menginspirasi orang lain yang mungkin berada dalam situasi serupa. Semoga, melalui ikhtiar, doa, dan penyerahan diri kepada Tuhan, kami bisa diberi kepercayaan untuk menjalani tugas sebagai orang tua.
Jika saat itu tiba, saya akan dengan senang hati membagikan pengalaman baru tersebut. Terima kasih telah membaca kisah saya. Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H