Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Halal Bihalal, Budaya Bangsa yang Cinta Damai

30 Mei 2022   22:45 Diperbarui: 31 Mei 2022   16:35 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya halal bihalal pun secara luas diikuti oleh banyak warga masyarakat pada umumnya sampai dengan saat sekarang ini.

Penulis (kesatu kanan bawah) dan komunitas Goramas. | Dokpri 
Penulis (kesatu kanan bawah) dan komunitas Goramas. | Dokpri 

Catatan penulis

Kegiatan halal bihalal tidak diragukan telah memperkaya khasanah Islam, menjadi sumbangan bangsa Indonesia terhadap citra umat Islam di dunia yang cinta damai serta menghargai semangat persahabatan dan persaudaraan di antara umat Islam dan juga bahkan lintas iman di antara sesama warga negara.

Sekali pun mungkin hal tersebut tidak diajarkan secara eksplisit atau secara tertulis, tapi makna dan hakikat dari semangat menjaga keharmonisan hubungan di antara sesama manusia yang terakomodasi dalam kegiatan halal bihalal menjadi hal yang sangat baik untuk dilestarikan.

Meluasnya kegiatan halal bihalal di tengah masyarakat kita secara tidak langsung menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki kearifan lokal yang telah dikembangkan oleh para pemuka agama Islam di Indonesia secara bijak dengan menghargai nilai-nilai toleransi beragama, sehingga pelaksanaannya dapat menyerap atau mengadopsi hakikat ajaran Islam mengenai arti persahabatan dan persaudaraan yang universal.

Pelaksanaan halal bihalal yang memberikan kesempatan untuk dapat mempertemukan warga masyarakat dari berbagai latar belakang sosial, yang berbeda-beda agama dan kepercayaan, justru memperkaya budaya luhur dan memperkuat jati diri bangsa kita yang ramah dan menghargai fitrah manusia yang memiliki sifat majemuk (plural).

Hal ini sungguh sesuai dengan harapan dan tujuan awal dari penyelenggaraan halal bihalal yang digagas oleh Bung Karno pada tahun 1948, yaitu untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.  ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun