Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Keindahan Idul Fitri di Indonesia

11 Mei 2022   22:26 Diperbarui: 11 Mei 2022   22:34 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Letkol (Purn.) L. Isworobroto Ketua DPC Pepabri Kab. Banyumas berfoto bersama peserta halal bihalal. | Dokpri 

Pada hari ini Rabu, 11 Mei 2022, telah diselenggarakan kegiatan Halal Bihalal Idul Fitri 1443 H Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Pengurus Anak Cabang (Ancab) Persatuan Purnawirawan & Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Kabupaten Banyumas.

Kegiatan tersebut diadakan di Gedung Kantor Sekretariat DPC Pepabri Kabupaten Banyumas, yang terletak di Jl. Adhyaksa No. 51 Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Hadir pada kegiatan tersebut Letkol (Purn.) L. Isworobroto selaku Ketua DPC Pepabri Kab. Banyumas dan segenap pengurus. Hadir pula para pengurus Ancab Pepabri Kab. Banyumas, Bintara Pembina Desa (Babinsa) dari Koramil Purwokerto Utara, dan sejumlah tamu undangan.

Letkol (Purn.) L. Isworobroto, Ketua DPC Pepabri Kab. Banyumas. | Dokpri 
Letkol (Purn.) L. Isworobroto, Ketua DPC Pepabri Kab. Banyumas. | Dokpri 

Puncak acara kegiatan adalah berupa uraian hikmah Idul Fitri yang disampaikan oleh Ust. Serma (Purn.) H. Sudarman, S.Ag. dengan tema "Lima Keindahan Idul Fitri".

Menurut Ust. Sudarman, Mohon maaf lahir dan batin adalah kalimat yang biasa diucapkan orang Indonesia untuk menyertai ucapan Selamat Idul Fitri ketika bertemu muka, bersalaman, atau saat bertegur sapa pada masa perayaan Idul Fitri.

Dalam ajaran fikih Islam, kalimat yang dianjurkan untuk diucapkan oleh umat Islam sebenarnya adalah "Taqaballalahu minna wa minkum" yang artinya "Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kamu semua", tapi tentu tidak berarti bahwa saling memohon maaf di antara sesama muslim menjadi tidak benar.

Tradisi saling mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin yang biasa dilakukan orang pada saat perayaan Idul Fitri, yang khas dilakukan oleh orang Indonesia tersebut, justru memperkaya khasanah Islam.

Kalimat saling memohon maaf lahir dan batin yang diucapkan dengan ikhlas, bila disertai dengan senyuman yang tulus penuh persahabatan tentu dapat memberikan kesan yang baik kepada setiap orang.

Hal tersebut menjadi satu dari sekian banyak keindahan yang dapat ditemukan pada masa Idul Fitri, hingga beberapa pekan setelah hari H perayaan Idul Fitri tanggal 1 Syawal 1443 H atau 2 Mei 2022.

Lebih lanjut, Ust. Serma (Purn.) H. Sudarman, S.Ag. menyampaikan, selain keindahan dari ungkapan permohonan maaf, masih ada keindahan lain yang bisa kita temukan pada saat orang merayakan Idul Fitri.

Berikut ini adalah beberapa di antara keindahan perayaan Idul Fitri, yang dapat ditemukan pada perayaan Idul Fitri di Indonesia.

1. Keindahan Spiritual

Seperti kita tahu, selama Ramadan umat Islam menunaikan secara khusus tiga amal ibadah, yaitu: puasa, tarawih dan zakat fitrah. Amal ibadah ini hanya berlaku selama Ramadan. Secara bahasa Ramadan berarti pembakaran. Maksudnya, mereka yang memiliki catatan "buruk" dianjurkan untuk membakar catatan buruknya dengan amalan-amalan ibadah secara ikhlas, untuk memungkinkan mereka dapat lahir kembali sebagai pribadi baru yang bersih, beriman dan bertaqwa.

Keberhasilan berpuasa dan menjalankan amalan ibadah-ibadah lainnya akan menjadikan diri sebagai pribadi yang lebih baik. Inilah yang kemudian dapat menghadirkan keindahan utama setelah berpuasa.

2. Keindahan Sosial

Pada masa berlebaran, umat Islam lazimnya membuka pintu hati, menyediakan sajian makanan dan minuman yang dimilikinya untuk siapa saja yang berkunjung. Semua orang disambut dengan ketulusan hati. Di balik senyum yang mengembang, ada perasaan saling mengasihi dan semangat menjaga rasa persaudaraan. Ini adalah keindahan tidak terkira yang semestinya bisa terus dirawat dan dijaga semangatnya.

Ust. Serma Purn H Sudarman, S.Ag. saat menguraikan hikmah Idul Fitri. | Dokpri
Ust. Serma Purn H Sudarman, S.Ag. saat menguraikan hikmah Idul Fitri. | Dokpri


3. Keindahan Moral

Idul Fitri adalah hari raya kemenangan atas hawa nafsu (duniawi). Umat Islam mengumandangkan tasbih, takbir, tahmid dan taqdis, kalimat yang mengandung makna doa kepada sesama.

Dalam hal ini maka tepat kiranya bila saat melaksanakan takbiran menjelang Idul Fitri, dianjurkan untuk menggunakan pengeras suara secara bijak dan tepat sesuai dengan peruntukannya. Pengeras suara diatur agar tidak mengganggu pendengaran masyarakat yang juga membutuhkan waktu untuk istirahat, agar tidak mengusik ketenangan anak-anak Balita atau orang sakit yang membutuhkan waktu untuk istirahat, dll.

Bila itu semua dilakukan dengan bijak dan tepat, seusai dengan porsi dan peruntukan (proporsional), maka tentu menjadi indah dan menciptakan suasana religius yang penuh keharmonisan di tengah masyarakat kita.

4. Keindahan Estetika

Umat Islam merayakan Idul Fitri dengan cara antara lain memakai busana terbaik yang mereka miliki. Untuk beberapa di antaranya, menggunakan baju baru lebih disukai.

Saat melihat anak-anak memakai baju baru dan bergembira karenanya, ada perasaan bahagia di hati orang tuanya. Hal ini menjadi bentuk keindahan Idul Fitri yang dapat ditemukan pada saat perayaan Idul Fitri di tengah masyarakat kita hingga di berbagai pelosok.

5. Keindahan Kultural

Di Indonesia, Idul Fitri tidak hanya milik umat Islam tetapi juga milik seluruh warga negara Indonesia. Pada saat pelaksanaan ibadah salat Idul Fitri, warga non muslim pun turut berperan serta menjaga keamanan dan ketertiban umum.

Halal bihalal yang diselenggarakan di lingkungan RT sampai dengan kelurahan, di lembaga / instansi pemerintahan dan non pemerintahan, biasa dihadiri juga oleh warga non muslim. Contohnya adalah seperti tampak pada video rekaman kegiatan halal bihalal di bawah ini.


Pada video di atas, warga non muslim tampak turut bersalaman pada kegiatan halal bihalal yang diadakan oleh pengurus Masjid Baabussalam di Kelurahan Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Dengan demikian perayaan Idul Fitri tidak semata merupakan ritual agama tapi menjadi bagian dari budaya Indonesia.

Menurut Ust. Sudarman, perayaan Idul Fitri sudah semestinya menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.

Lebih lanjutnya, Idul Fitri merupakan syariat Islam, tapi perayaan Idul Fitri dengan keanekaragaman budaya yang lahir dari kreativitas bangsa Indonesia ini didukung kearifan para ulama dan para kyai dalam menyikapinya.

Sikap mental yang positif ini sejatinya adalah aset bagi persatuan dan kesatuan nasional, yang dapat memperkuat jati diri dan ketahanan nasional bangsa Indonesia.

Agar pembaca dapat memperoleh intisari dari uraian hikmah Idul Fitri yang disampaikan oleh Ust. Serma (Purn.) H. Sudarman, S.Ag. lebih banyak, berikut ini terlampir adalah video rekaman pelaksanaan kegiatan halal bihalal yang diadakan oleh DPC Kabupaten Banyumas pada pagi hingga siang hari tadi, 11 Mei 2022, yang termasuk di dalamnya adalah uraian hikmah Idul Fitri dari Ustaz Serma (Purn.) H. Sudarman, S.Ag. sebagai inspirasi dari tulisan ini.


Demikian semoga pembaca dapat memetik manfaat dari tulisan ini. Atas segala kekurangan dan kelebihan  mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Salam.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun