Perkembangan atau kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam beberapa dekade terakhir ini berjalan sangat pesat. Dan dengan adanya pandemi Covid-19 sejak sekitar Maret 2020, teknologi tersebut semakin masif dimanfaatkan di tengah masyarakat.
Pembatasan aktivitas sosial yang dilakukan di tempat-tempat umum berupa anjuran untuk menghindari kerumunan di pusat perbelanjaan dan fasilitas umum, agar bekerja di rumah, belajar secara daring, dsb. secara signifikan telah berpengaruh terhadap pola interaksi sosial dan aktivitas ekonomi masyarakat.
Dari upaya menekan risiko penyebaran virus Covid-19, secara tidak langsung masyarakat kian didorong lebih banyak memanfaatkan teknologi komunikasi untuk berbagai keperluan seperti pertemuan bisnis, kegiatan belajar, kegiatan agama, seminar, silaturahmi, dll.
Pemakaian telepon genggam pada saat ini semakin memiliki peran penting tidak saja sebagai alat komunikasi tapi juga untuk memperoleh informasi, melakukan kegiatan bisnis dan pemasaran, serta melakukan transaksi secara online.
Perdagangan elektronik atau e-commerce, yang merupakan segala aktivitas mendukung penjualan maupun pembelian secara elektronik, seperti mendapatkan angin segar karena semakin banyak dilakukan berkat kemudahan dari perangkat teknologi informasi seperti telepon pintar.
Berkembangnya e-commerce tersebut juga memungkinkan konsumen di daerah terpencil untuk menikmati produk yang sebelumnya sulit diakses.
Berkat e-commerce maka lebih banyak konsumen dapat menikmati produk yang sebelumnya sulit diakses
Seperti dilansir Kominfo di tengah pandemi, bisnis dagang berbasis digital ini diproyeksi tumbuh 33,2 persen dari 2020 yang mencapai Rp253 triliun menjadi Rp337 triliun pada tahun ini.
Prediksi bisnis e-commerce sebesar itu dikemukakan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (22/1/2021).
“Bahwa perdagangan online e-commerce, marketplace, itu sangat luar biasa, bahkan bisa tumbuh 33,2 persen,” ujarnya.
Sekitar 70% transaksi online Indonesia masih berasal dari empat wilayah urban terbesar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Namun, sejumlah tren sejauh ini menunjukkan e-commerce juga dapat menjadi sarana bagi penduduk di wilayah pelosok daerah untuk meningkatkan kontribusi dalam ekonomi nasional dan internasional.