Sebagai seorang relawan pada beberapa komunitas, saya sering berinisiatif membantu membuatkan blog sederhana untuk komunitas.
Saya juga membantu membuatkan tulisan untuk mengisi blog dengan informasi berbagai aktivitas yang telah diadakan dan bisa saya ikut serta.
Setiap mengikuti kegiatan, saya coba membuat tulisan mengenai kejadian yang diselenggarakan dan mengunggahnya di blog komunitas kemudian saya bagikan di grup media sosial komunitas tersebut. Ada dua jenis tulisan yang saya buat, yaitu berita dan artikel.
Tujuan membuat berita di blog menurut saya adalah sebagai fungsi publikasi dan sosialisasi, untuk mencatat hal-hal penting terkait kegiatan tersebut. Dengan demikian sebuah berita dapat menjadi dokumen yang bisa dibuka oleh siapa pun yang ingin tahu profil komunitas dan aktivitas yang sudah dilakukannya.
Berita komunitas yang telah diunggah juga menjadi arsip penting yang menyimpan berbagai agenda kegiatan yang telah diselenggarakan, dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi untuk menyusun kebijakan.
Di samping berita, saya juga membuat artikel singkat di blog. Pada dasarnya maksud penulisan artikel tidak berbeda dengan berita. Perbedaannya adalah pada titik berat isi tulisan.
Pada artikel singkat, saya menguraikan sekilas materi penting yang diuraikan pada sebuah kegiatan. Tujuannya agar materi yang telah disampaikan narasumber dapat lebih meresap bagi para peserta, karena mereka bisa menyimak kembali. Artikel juga bermanfaat bagi yang kebetulan tidak hadir pada kegiatan tersebut.
Dengan segala keterbatasan yang saya miliki, dan walaupun sering tidak sepenuhnya dapat menangkap dan menguraikan kembali semua paparan narasumber, saya berusaha menguraikan materi yang dipaparkan narasumber.Â
Saya berharap agar materi yang menurut saya bermanfaat dapat berfungsi sebagai arsip kegiatan komunitas. Apalagi bila terlihat tidak ada seorang pun yang melakukan hal tersebut.
Mengingat pentingnya manfaat materi tersebut bagi komunitas, saya biasanya sengaja membagikan artikel beberapa hari berikutnya dengan tujuan agar materi tersebut dapat lebih meresap dan diingat kembali oleh anggota komunitas.
Dari pengalaman saya membagikan artikel di komunitas, ternyata ada yang mempertanyakan mengapa kegiatan komunitas yang sudah lama terjadi ternyata ditayangkannya pada hari ini.
Nah, dari apa yang saya alami tersebut maka berikut ini saya coba untuk mengupas perbedaan antara berita dengan artikel.
Berita ditulis untuk keperluan publikasi. Dapat digunakan oleh panitia sebagai semacam laporan untuk menyampaikan informasi mengenai telah diselenggarakannya sebuah kegiatan.
Sebuah berita ditulis dengan tujuan menyampaikan informasi kepada pembaca mengenai sebuah peristiwa atau kejadian. Oleh karena itu berita memuat informasi dengan kriteria penulisan berita yang meliputi 4 W (What, Where, Who, When) + 1 H (How).
Sebagai pelengkap, setiap berita biasanya memuat foto, dan bila perlu menyertakan video.
Foto yang digunakan sebagai pelengkap berita sebaiknya adalah foto yang diambil pada saat kegiatan berlangsung. Namun demikian pada situasi dan kondisi tertentu, dapat saja penulis menggunakan foto ilustrasi yang diambil bukan dari peristiwa tersebut, tapi dari arsip.
Sebagai contoh, berita tentang meninggalnya seorang tentara di medan pertempuran. Bila wartawan tidak bisa menuju ke lokasi pertempuran, tapi ia harus melaporkan peristiwa tersebut maka ia bisa menggunakan foto arsip.
Jadi, setelah isi beritanya dikonfirmasi dan benar kejadiannya demikian maka sebagai pelengkap berita dapat digunakan foto ilustrasi dari arsip yang memperlihatkan sosok tentara yang dimaksud, dengan disertai keterangan foto.
Yang jelas, setiap berita harus ditulis secara bertanggung jawab, tidak mengada-ada, tidak disertai dengan opini pribadi penulis berita.
Oleh karena hanya menginformasikan mengenai sebuah kejadian maka walaupun sudah beberapa hari sebuah berita komunitas bisa saja masih relevan bagi profil dan peserta kegiatan, tapi menjadi kurang relevan bagi masyarakat luas di luar komunitas.
Artikel adalah tulisan yang memuat gagasan atau paparan dari seorang penulis, yang dapat dikenali dari isinya.
Isi artikel memuat uraian dari sebuah peristiwa yang sifatnya padat, singkat, jelas, dan tuntas. Isinya pun sesuai dengan fakta yang didapat dari obyek ataupun narasumber sehingga bukan hanya pandangan penulis. Misalnya berupa uraian yang berhubungan dengan tema yang dikemukakan oleh narasumber.
Mengingat pentingnya materi yang disampaikan, artikel ditulis dengan tujuan bukan hanya untuk kebutuhan saat ini saja, melainkan dimaksudkan untuk dapat dijadikan sebagai bahan referensi jangka panjang.Â
Maka dari itu banyak artikel yang merupakan tulisan di jurnal penelitian, walaupun sudah bertahun-tahun tapi masih relevan dan bisa digunakan sebagai referensi hingga sekarang.
Demikian. Semoga bermanfaat.
Jaga kesehatan, tidak hanya jasmani tapi juga rohani.
Bijak bermedia sosial, dan tangguh di masa pandemi.
Salam literasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H