Nah, dari apa yang saya alami tersebut maka berikut ini saya coba untuk mengupas perbedaan antara berita dengan artikel.
Berita ditulis untuk keperluan publikasi. Dapat digunakan oleh panitia sebagai semacam laporan untuk menyampaikan informasi mengenai telah diselenggarakannya sebuah kegiatan.
Sebuah berita ditulis dengan tujuan menyampaikan informasi kepada pembaca mengenai sebuah peristiwa atau kejadian. Oleh karena itu berita memuat informasi dengan kriteria penulisan berita yang meliputi 4 W (What, Where, Who, When) + 1 H (How).
Sebagai pelengkap, setiap berita biasanya memuat foto, dan bila perlu menyertakan video.
Foto yang digunakan sebagai pelengkap berita sebaiknya adalah foto yang diambil pada saat kegiatan berlangsung. Namun demikian pada situasi dan kondisi tertentu, dapat saja penulis menggunakan foto ilustrasi yang diambil bukan dari peristiwa tersebut, tapi dari arsip.
Sebagai contoh, berita tentang meninggalnya seorang tentara di medan pertempuran. Bila wartawan tidak bisa menuju ke lokasi pertempuran, tapi ia harus melaporkan peristiwa tersebut maka ia bisa menggunakan foto arsip.
Jadi, setelah isi beritanya dikonfirmasi dan benar kejadiannya demikian maka sebagai pelengkap berita dapat digunakan foto ilustrasi dari arsip yang memperlihatkan sosok tentara yang dimaksud, dengan disertai keterangan foto.
Yang jelas, setiap berita harus ditulis secara bertanggung jawab, tidak mengada-ada, tidak disertai dengan opini pribadi penulis berita.
Oleh karena hanya menginformasikan mengenai sebuah kejadian maka walaupun sudah beberapa hari sebuah berita komunitas bisa saja masih relevan bagi profil dan peserta kegiatan, tapi menjadi kurang relevan bagi masyarakat luas di luar komunitas.