Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dari Kementerian Keuangan RI secara resmi telah meluncurkan  program Kampus Mengajar yang merupakan bagian dari program Kampus Merdeka.
Peluncuran program Kampus Mengajar Angkatan I Tahun 2021 ini dilakukan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim secara  daring pada hari Selasa (9/2/2021) melalui saluran Youtube Kemendikbud RI (Baca Kompas)
Peluncuran program ini dilatarbelakangi oleh situasi dan kondisi dunia pendidikan dewasa ini yang menuntut kita semua untuk lebih intensif memanfaatkan teknologi informasi.
Seperti kita tahu, sejak diberlakukannya masa darurat Covid-19 pada tanggal 16 Maret 2020 hampir seluruh sekolah di Indonesia mengadakan kegiatan pembelajaran secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pembelajaran.
Walaupun masih banyak ditemukan kendala di sana sini dalam penggunaan sarana dan prasarana seperti terbatasnya ketersediaan laptop, alat komunikasi telepon pintar dan sarana / prasarana jaringan internet bagi guru dan peserta didik tapi bagaimana pun juga pelaksanaan pembelajaran harus tetap diupayakan berjalan agar proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik tidak sampai terhenti.
Di tingkat pendidikan dasar, sebagai ujung tombak proses pendidikan bagi anak-anak maka guru pada masa sekarang ini dihadapkan pada tugas dan tanggung jawab yang harus mampu menjawab kebutuhan zaman berupa penggunaan teknologi informasi.
Tugas guru dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi kemajuan peserta didiknya pada masa sekarang ini harus dilengkapi dengan kemampuan menggunakan perangkat teknologi informasi yang memungkinkan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Guru sebagai pendidik profesional juga harus kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi pada pembelajaran jarak jauh. Beberapa di antaranya sudah menggunakan aplikasi percakapan media sosial seperti WhatsApp, Google Classroom, Zoom, dll. Sementara di beberapa tempat yang tidak terjangkau jaringan internet, telah digunakan antara lain handy talkie (HT) sebagai salah satu bentuk inovasi dan kreativitasnya.
Berbagai media komunikasi tersebut digunakan untuk mengirimkan materi pembelajaran, link video pembelajaran, dan tugas pelajaran bagi peserta didik.
Kendala berupa terbatasnya paket data dan jaringan sinyal didiskusikan bersama di antara guru, siswa dan orang tua / wali untuk menemukan solusi atau jalan keluar terbaik terhadap permasalahan yang dihadapi agar peserta didik tetap bisa mengikuti proses pembelajaran.Â