Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Banjoemas Art Festival 2020

4 Oktober 2020   22:17 Diperbarui: 5 Oktober 2020   00:42 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen pesawat tempur MiG 17 Fresco ini menghiasi Alun-alun di depan Pendapa Yudanegara di Kecamatan Banyumas. | Dokpri

Sebuah event budaya bertajuk Banjoemas Art Festival digelar secara daring di Pendapa Yudanegara kantor Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah kemarin pada Sabtu 3 Oktober 2020.

Pada event ini Wakil Bupati Banyumas Bp. Sadewo Tri Lastiono hadir untuk membuka secara resmi kegiatan Banjoemas Art Festival. Lagipula karena kebetulan beliau juga Ketua Dewan Kesenian Banyumas.

Perhelatan ini menyajikan web seminar (webinar) dengan narasumber antara lain Garin Nugroho, Dr. Restu Gunawan M.Hum selaku Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Eko Supriyanto dan Damo Kartawi  (ISI Surakarta), Dr. Nungki Kusumastuti (IKJ), dan seniman Banyumas Jatmiko Wicaksono.


Beberapa seniman pun tampil menyemarakkan suasana yaitu antara lain Dagelan Peang Penjol oleh Yu Suliah dan Kang Bodong, tari Cantingmas oleh Sanggar Kalamangsa, tari Baladewa oleh Balapitu Community, dll. 

Adapun hal yang dibahas pada webinar antara lain meliputi Perlindungan Kawasan Kota Lama sebagai Cagar Budaya dan Identitas Lokal, Budaya Egaliter, dll.

Pada kesempatan ini Wakil Bupati Banyumas juga sekaligus meresmikan Rumah Lengger di komplek gedung kantor Kecamatan Banyumas.

"Semoga dengan adanya Rumah Lengger ini maka kedepan seni lengger pada khususnya dan seni budaya Banyumas lainnya bisa semakin mendunia," demikian harapan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lestiono yang disiarkan langsung secara daring.

Sementara Camat Banyumas Abdul Kudus menyampaikan bahwa Rumah Lengger ini sesuai dengan cita-cita Bupati Banyumas untuk mewujudkan Kecamatan Banyumas sebagai salah satu destinasi wisata budaya Banyumas. Menurutnya, Rumah Lengger ini bisa membuat langkah para seniman Banyumas menjadi lebih mantap, untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita tersebut.

Berikut ini adalah video rekaman saat Wakil Bupati Banyumas, Camat Banyumas dan Kang Riyanto menyampaikan pandangan dan harapannya terhadap Rumah Lengger Banyumas, yang dilanjutkan dengan peresmiannya.



Kang Rianto seorang seniman tari lengger lanang Banyumas yang mewakili para seniman dalam menginisiasi berdirinya Rumah Lengger tersebut secara langsung mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas.

Harapan dirinya dan para seniman Banyumas yang telah disampaikan kepada Camat Banyumas Abdul Kudus beberapa waktu lalu ternyata mendapat perhatian dan tindaklanjut Pemerintah Kabupaten Banyumas berupa Rumah Lengger tersebut.

"Disini saya ingin mencoba untuk membuat sejarah, bagaimana maestro-maestro lengger, dan peninggalan-peninggalannya bisa dititipkan di galeri Rumah Lengger. Yang nantinya ini adalah sebuah aset dan artefak sejarah yang ada di Banyumas," demikian papar Kang Rianto saat menyampaikan harapannya.

Seusai peresmian Rumah Lengger, Kang Riyanto yang disebut sebagai maestro lengger lanang Banyumas ini kemudian menampilkan tari Lengger Banyumas.

Banjoemas Art Festival tahun ini menghadirkan juga Kang Seno seorang pemuda Amerika Serikat  bernama asli Sean Hayward yang jatuh cinta dengan seni calung Banyumas sejak beberapa tahun lalu. Ia hadir untuk menceritakan pengalamannya selama berproses menekuni seni musik Calung yang merupakan jenis musik tradisional dari Banyumas, sekaligus menunjukkan kebolehannya memukul kendang.

Berikut ini adalah wawancara saya dengan Seno (Sean Hayward), dan sekilas rekaman video saat Seno mendapatkan kesempatan berbicara dalam webinar.



Event ini menghadirkan pula Hafiz seniman muda Banyumas yang tekun menggeluti seni ebeg (kuda lumping) sejak masih anak-anak hingga sekarang memiliki kelompok seni ebeg sendiri yaitu Turonggo Jati.

Banjoemas Art Festival tahun ini berbeda dengan yang biasa diselenggarakan, karena diadakan dalam suasana kewaspadaan mencegah penyebaran wabah virus Covid-19, sehingga tidak mengundang warga masyarakat untuk menghadiri kegiatan ini secara langsung di lokasi kegiatan. Namun demikian suasana tetap semarak. 

Semoga Rumah Lengger ini dapat menginspirasi para seniman lain agar tetap bersemangat dalam berkreativitas untuk menuju Indonesia yang maju dan berbudaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun