Ada banyak kejadian lain, dan bahkan mungkin masih akan banyak terjadi lagi karena virus tersebut.
politisi atau bukan, yang pasti banyak orang mengaitkannya dengan politik. Â
Aku tidak tahu apakah semua kegaduhan itu berasal dariSeperti kita tahu, praktik kehidupan demokrasi menciptakan dua pihak yang berseberangan. Di satu pihak adalah pemerintah dengan segala kebijakannya dan di pihak lain adalah para politisi yang kritis mencari kelemahan dari kebijakan pemerintah.
Peran politisi dibutuhkan untuk didengar solusinya dalam memperbaiki kebijakan. Tidak mudah menjadi politisi yang bertanggung jawab, karena perannya bukan untuk sekadar menemukan kekurangan dari kebijakan.
Oleh karena itu, kualitas politisi dapat dilihat dari kemampuannya menguraikan permasalahan dan bagaimana ia mampu memberikan solusinya.
Masih dalam upaya menjaga kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, aku jadi tertarik untuk melihat bagaimana para politisi menyikapi wabah.
Menurutku politisi sebagai bagian dari masyarakat wajib bekerjasama dalam menghadapi Covid-19 dengan melakukan kontribusi bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Politisi diharapkan cakap menguasai permasalahan yang ditekuninya, dengan antara lain memiliki kemampuan sbb.
1. Menyampaikan kritik disertai dengan data dan solusinya.
Mencari kelemahan dan kekurangan saja maka hanya menghasilkan kegaduhan yang tidak produktif.
Memberikan kritik tanpa ada pertimbangan yang didasari dengan niat mengutamakan kepentingan bangsa dan negara adalah juga merupakan hal yang tidak produktif.
2. Tidak menggunakan sentimen identitas, agama, maupun sentimen sukubangsa dalam melakukan gerakan politik.
Masyarakat Indonesia diciptakan Allah sebagai masyarakat yang majemuk, heterogen, berbeda-beda sukubangsa, agama dan kepercayaan serta adat istiadatnya, maka jangan perbedaan itu diperuncing, misalnya melalui issue rasialis dll. yang merugikan persatuan dan kesatuan.
3. Menggunakan koridor hukum dan ketentuan peraturan yang berlaku.Â