Menurut saya, ini adalah cara agar warga desa mudah mengingat pesan penting yang akan disampaikan.
Beras berwarna putih itu melambangkan hati yang bersih. Sementara kunir yang berwarna kuning sebagai lambang dari pikiran yang bening / jernih.Â
Ia lalu mengingatkan warga agar tetap tabah dalam menghadapi aneka cobaan kehidupan, agar tetap menggunakan hati yang bersih dan pikiran yang jernih.
Kang Titut kemudian membuka gulungan kanvas, sambil berseru, "Tergelarnya jagad milik kita semua, suci dan sehat. Mari kita olah untuk kehidupan kita semua, untuk mewujudkan ketahanan pangan!"
Narasi terus berlanjut, dengan iringan bunyi seruling dan pukulan gong. Para hadirin dibuat terkesima oleh atraksi seni teaterikal yang disuguhkan oleh Kang Titut dan kawan-kawannya dari Padepokan Seni Cowong Sewu.
Kang Medi seniman yang dilumuri cat menggunakan tubuhnya untuk melakukan action painting, berekspresi menggambarkan perjuangan para petani melawan terik matahari untuk kehidupan dan memenuhi tanggung jawabnya di atas kanvas sepanjang 10 meter.
Pada akhir pertunjukan, Kang Titut mewakili warga kemudian menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah setempat agar warga dapat dibantu membuat saluran irigasi di lahan tersebut.
Â
Acara berakhir dengan ramah tamah dan menikmati hidangan bersama.Â
Beruntung saya sempat merekam kegiatan tersebut dari awal. Berikut ini adalah video rekaman kegiatan tersebut.
Semoga bermanfaat.