Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Peringatan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia kali ini nyaris bersamaan dengan tibanya 1 Muharram 1442 H. Ini tentu sangat istimewa.
Momentum Tahun Baru Islam 2020 ini sudah selayaknya menjadi saat yang tepat bagi umat muslim khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya untuk melakukan muhasabah.
Muhasabah artinya adalah introspeksi atas apa yang telah dilakukan dan apa yang harus diperbaiki demi masa depan yang lebih baik.
Muhasabah di sini saya lihat dari dua aspek, yaitu:
1. Muhasabah dalam aspek spiritual
Muhasabah dalam aspek spiritual adalah melakukan introspeksi dan evaluasi atas perilaku kita pada masa lalu, dan menjadi awal untuk memperbaiki ibadah kita kepada Allah SWT.
Kita semua berharap semangat muhasabah dalam perayaan tahun baru Hijriyah ini menjadi awal bagi khususnya umat muslim untuk menjadi umat yang lebih berkualitas iman dan takwanya kepada Allah SWT.
2. Muhasabah dalam aspek hubungan dengan sesama
Adapun muhasabah dalam aspek hubungan dengan sesama adalah terkait introspeksi dan evaluasi terhadap kepekaan dan kepedulian kita kepada sesama. Termasuk di sini adalah bagaimana kita meningkatkan kerjasama dengan sesama.
Di sini kita berharap meningkatnya kesadaran kita semua, untuk lebih memiliki kepekaan sosial terhadap lingkungan di sekitar kita. Seyogyanya setelah muhasabah dilakukan, kita memiliki kesadaran untuk berbuat lebih banyak lagi membantu kepada orang-orang di sekitar kita yang sedang membutuhkan.
Terlebih pada masa pandemi seperti ini, tentu ada lebih banyak orang yang membutuhkan bantuan. Awal tahun ini hendaknya sebagai saat bagi kita mulai meningkatkan semangat kita untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan, dengan lebih banyak lagi beramal saleh kepada sesama di lingkungan kita.
Lebih lanjut lagi, muhasabah dalam bidang hubungan dengan sesama menjadi lebih bermakna bila kita tindaklanjuti dengan memperkuat persatuan dan kesatuan kita untuk bersama-sama menghadapi berbagai dampak yang diakibatkan oleh Covid-19.
Alhamdulillah, di banyak tempat kita ketahui sudah banyak warga masyarakat kita yang sudah tergerak membantu warga di sekitarnya dengan berbagai cara sesuai dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing.Â
Ada yang membagikan nasi bungkus pada setiap hari Jumat, ada yang membagikan bingkisan sembako di lingkungan sekitarnya, ada pula yang menyediakan akses internet di rumahnya untuk membantu pelajar kurang mampu agar dapat mengikuti pelajaran dari rumah.
Di antara pembaca tulisan ini mungkin saja ada yang sudah secara teratur memberikan donasi kebutuhan pokok kepada tetangga yang lanjut usia dan memerlukan bantuan. Kita sangat menghargai pada bantuan sekecil apapun yang bisa diberikan.
Bila kita tidak memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan sosial kepada orang lain, bukan berarti kita tidak bisa menunjukkan kepedulian kita kepada sesama pada masa pandemi ini.
Selain dengan tertib menggunakan masker di ruang publik dan mematuhi berbagai ketentuan protokol pencegahan Covid-19 lainnya, ada hal lain yang dapat kita lakukan pada masa pandemi seperti ini.Â
Dalam hal menggunakan media sosial misalnya, maka beberapa hal berikut ini seyogyanya bisa kita lakukan:
1. Bila anda memiliki teman atau saudara yang sedang menjalani karantina atau isolasi mandiri, berikan dukungan dan semangat. Bagikan berita positif seperti berita terkait kesembuhan dan informasi positif lainnya.
2. Menggunakan media sosial secara bijak untuk berbagi kutipan motivasi dan artikel tentang keutamaan dari sifat dan sikap bersabar terhadap ujian.
3. Membantu orang lain untuk memiliki semangat menghadapi hari esok yang lebih cerah dengan berkomitmen untuk membagikan informasi yang bermanfaat positif dalam kehidupan, dan menghindari membagikan fitnah atau informasi palsu.
Dengan membagikan berbagai informasi yang positif dan semangat menjalani hidup, maka insya Allah menjadi pahala yang menyelamatkan hidup kita di dunia dan akhirat. Allahuma amiin.
Hal demikian sesuai dengan yang tertulis dalam Al-Quran Surat Al-Anbiya ayat 107, "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam".
Artinya adalah bahwa Allah melarang tindakan semena-mena terhadap sesama, baik itu kepada manusia, binatang, atau tumbuhan sekalipun. Manusia beriman adalah makhluk yang memiliki manfaat bagi bumi dan seluruh seisinya.
Demikian yang bisa saya tuliskan untuk menyambut 1 Muharram 1442 H. Bila ada kebaikan dari tulisan ini maka itu semua datang dari Allah SWT, dan bila ada kesalahan dari tulisan ini maka tentu itu datang dari kekurangan saya. Mohon maaf bila ada kesalahan. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H