Virus corona (Covid-19) menyebabkan banyak negara di dunia menerapkan kebijakan antisipasi dan pencegahan, seperti jaga jarak atau penertiban masker, melarang kerumunan, dan menganjurkan warga melakukan berbagai kegiatan di rumah saja.Â
Ini membuat banyak tempat usaha mengurangi aktivitasnya, atau bahkan menutup kegiatan. Sektor transportasi juga tidak dapat berfungsi seperti sebelumnya. Pendeknya, banyak pelaku usaha terkena dampak dan akibatnya banyak yang tidak mampu menjalankan bisnis.Â
Tidak sedikit buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja, karyawan yang menerima pemotongan gaji, bahkan para pekerja di sektor informal juga turut merasakan akibatnya.
Kondisi ini bila terus berlanjut dapat memicu terjadinya sebuah keadaan yang disebut dengan resesi ekonomi. Apa yang dimaksudkan resesi ekonomi?
Â
Para ahli menyatakan, resesi terjadi bila ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan kontraksi ukuran pendapatan dan manufaktur dalam periode waktu yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun (Sumber: Kompas edisi 29 Juni 2020).
Nah, berikut ini ada beberapa catatan untuk para kepala keluarga mengenai langkah-langkah apa yang sebaiknya harus kita perhatikan dalam menghadapi keadaan resesi ekonomi di tingkat keluarga.
1. Jaga ketahanan ekonomi
Ketahanan ekonomi sangat penting di saat menghadapi krisis ekonomi. Bukan hanya bagi yang mengandalkan gaji sebagai pekerja saja, tetapi juga apalagi untuk yang berwirausaha. Oleh karena itu gunakan uang anda hanya untuk kebutuhan yang penting. Usahakan mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Anda juga harus menunda dulu pengeluaran untuk membeli barang yang dapat menguras tabungan anda. Ingat, salah satu faktor orang jatuh dalam masa krisis adalah melakukan pembelian besar, tepat sebelum resesi.
2. Pererat hubungan dengan sanak saudara, sahabat dan lingkungan sekitar
Di saat seperti ini kita harus saling peduli, dan saling membantu. Dukungan secara moral dari keluarga dan lingkungan sekitar setidaknya mampu mengurangi tekanan akibat kehilangan pekerjaan dan kegagalan usaha. Dukungan dari keluarga tentu dapat meringankan beban hidup sampai Anda mampu bangkit dari keterpurukan.
3. Jaga kesehatan
Jaga kesehatan fisik dan psikologis. Makan makanan sehat, dan tidur yang cukup. Badan sehat dapat membuat kita bekerja dengan baik, selain memicu otak berpikir secara jernih dalam menghadapi berbagai kemungkinan, dan terhindar dari berbagai penyakit mental seperti stres, frustrasi, emosional, bahkan depresi.
4. Jaga keamanan rumah dan keluarga
Krisis ekonomi dapat memicu terjadinya  aksi kejahatan, dan kekerasan. Daya beli yang rendah dan biaya hidup yang makin tinggi tak jarang mendorong orang berbuat nekat, seperti mencopet, mencuri. Untuk itu, jaga keamanan rumah dan keluarga dengan misalnya memarkir dan mengunci kendaraan di tempat yang aman bila tidak digunakan.
5. Berpikir Positif
Anda tidak sendiri menghadapi krisis ekonomi. Semua orang, bahkan seluruh dunia saat ini sedang menghadapinya. Ingatlah resesi hanya terjadi sementara waktu dan kita tentu mengalami guncangan dalam pelaksanaannya, itu wajar. Namun, kita pasti bisa melalui resesi ini bersama-sama.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H