Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bertahan Hidup pada Masa Resesi

16 Juli 2020   10:53 Diperbarui: 17 Juli 2020   15:04 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus corona (Covid-19) menyebabkan banyak negara di dunia menerapkan kebijakan antisipasi dan pencegahan, seperti jaga jarak atau penertiban masker, melarang kerumunan, dan menganjurkan warga melakukan berbagai kegiatan di rumah saja. 

Ini membuat banyak tempat usaha mengurangi aktivitasnya, atau bahkan menutup kegiatan. Sektor transportasi juga tidak dapat berfungsi seperti sebelumnya. Pendeknya, banyak pelaku usaha terkena dampak dan akibatnya banyak yang tidak mampu menjalankan bisnis. 

Tidak sedikit buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja, karyawan yang menerima pemotongan gaji, bahkan para pekerja di sektor informal juga turut merasakan akibatnya.

Kondisi ini bila terus berlanjut dapat memicu terjadinya sebuah keadaan yang disebut dengan resesi ekonomi. Apa yang dimaksudkan resesi ekonomi?

 

Para ahli menyatakan, resesi terjadi bila ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan kontraksi ukuran pendapatan dan manufaktur dalam periode waktu yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun (Sumber: Kompas edisi 29 Juni 2020).

Nah, berikut ini ada beberapa catatan untuk para kepala keluarga mengenai langkah-langkah apa yang sebaiknya harus kita perhatikan dalam menghadapi keadaan resesi ekonomi di tingkat keluarga.

1. Jaga ketahanan ekonomi

Ketahanan ekonomi sangat penting di saat menghadapi krisis ekonomi. Bukan hanya bagi yang mengandalkan gaji sebagai pekerja saja, tetapi juga apalagi untuk yang berwirausaha. Oleh karena itu gunakan uang anda hanya untuk kebutuhan yang penting. Usahakan mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Anda juga harus menunda dulu pengeluaran untuk membeli barang yang dapat menguras tabungan anda. Ingat, salah satu faktor orang jatuh dalam masa krisis adalah melakukan pembelian besar, tepat sebelum resesi.

2. Pererat hubungan dengan sanak saudara, sahabat dan lingkungan sekitar

Di saat seperti ini kita harus saling peduli, dan saling membantu. Dukungan secara moral dari keluarga dan lingkungan sekitar setidaknya mampu mengurangi tekanan akibat kehilangan pekerjaan dan kegagalan usaha. Dukungan dari keluarga tentu dapat meringankan beban hidup sampai Anda mampu bangkit dari keterpurukan.

3. Jaga kesehatan

Jaga kesehatan fisik dan psikologis. Makan makanan sehat, dan tidur yang cukup. Badan sehat dapat membuat kita bekerja dengan baik, selain memicu otak berpikir secara jernih dalam menghadapi berbagai kemungkinan, dan terhindar dari berbagai penyakit mental seperti stres, frustrasi, emosional, bahkan depresi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun