Mohon tunggu...
Jack R. Tri Prayudhi
Jack R. Tri Prayudhi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumni Mahasiswa Pertanian Universitas Bengkulu Angkatan '98\r\n\r\nAnggota Kehormatan Kelompok Aktivitas Mahasiwa Pecinta Alam (KAMPALA) FAPERTA Univ Bengkulu 1998\r\n\r\nPekerja sosial di organisasi perlindungan satwa liar 2004- 2010\r\n\r\nPendiri Perkumpulan Pembudidaya ikan dan pertanian NUTROFFISH (Nusantara Tropical farm & Fish) 2011\r\n\r\nMahasiswa Pascasarjana Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan Universitas Bengkulu 2014

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Semua Orang Pernah Salah! "Maaf jika Anda Kecewa"

27 Januari 2014   04:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:26 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

17 May 2013 at 01:44

Semua orang pernah dalam posisi mengambil sebuah keputusan yang salah, bahkan bertindak yang salah, dan seringkali berucap yang salah.. ! "itulah saya"  terlintas dalam keterpurukan saya mengangap bahwa saya menjadi orang yang gagal ! namun ada banyak hal pelajaran dan pembelajaran dari kesalahan yang saya lakukan " Nrimo, menghadapi dan belajar memaafkan.. :)

Semua orang memang pernah salah, karena memang tidak ada manusia yang sempurna baiknya. Namun, juga tidak ada seseorang yang sempurna buruknya.
Semua orang diciptakan seimbang oleh Allah. Memiliki kelebihan juga kelemahan. Memiliki sisi baik juga sisi buruk. Manusia terkadang memilih sebuah jalan abu-abu. kadang tanpa sadar  memilih jalan hitam sampai akhirnya disadarkan  dengan sebuah teguran sehingga kembali ke jalan putih. mungkin saya salah satu orang yang berjalang di jalan kegelapan menuju jalan yg putih
yah... itulah manusia, tempat salah dan dosa. Tapi, kesalahan pulalah yang membuat manusia belajar . Kesalahan jugalah yang membuat manusia naik level dalam kebijaksanaan dan dalam menilai serta memandang hidup ini. "kata orang pintar agama"
Iya, jangan pernah remehkan kesalahan hanya sebagai "barang" kotor yang menjijikkan dan tak termaafkan. Tapi cobalah melihat sesuatu dari cara pandang kebijaksanaan. Yang dapat melihat bahwa kesalahaan adalah pelajaran paling mudah diingat dan diserap oleh manusia.
"Jadi, janganlah berbuat salah, bukan jangan pernah takut berbuat salah.
Jangan juga menganggap remeh sebuah kesalahan.
Jangan juga terpuruk dan menyesali sebuah kesalahan.
jadilah pribadi yang tangguh.
Pribadi yang cepat belajar dari kesalahan. Berjiwa ksatria untuk mengakui, meminta maaf, dan memaafkan diri sendiri.
Lalu segera instrospeksi, observasi dan evaluasi.
Lalu segera cari solusi ketimbang berpeluk dalam keterpurukan.
Carilah solusi yang mungkin, solusi yang baik.
Segera bangkit dan hadapi segala konsekuensinya.

kata-kata diatas merupakan kata2 bijak mario teguh, Namun pada kenyataan

HIDUP TAK SEMUDAH COCOTE MARIO TEGUH , walaupun bagi saya ada hal2 positif yang bisa me-charge isi kepala dari kata2 MARIO TEGUH


Seseorang boleh jatuh. Seseorang boleh gagal dan terpuruk.
Tapi pastikan untuk cepat-cepat bangkit berdiri dan meloncat lebih tinggi. " ini kata2 teman, tetep semangat Jack" namun ada beberapa yang dulunya sahabat, teman satu-persatu meninggalkan' mencemooh,.....walaupun saat terpuruk dan menyesali sebuah kesalahan, saya lebih baik diam, membanthin.
ini adalah kesalahan pertama dan terakhir, paling tidak, besok2 ketika berbuat salah itu bukan kesalahan yang sama. dan dari proses ini saya mengerti tidak semuanya sahabat, teman tongkrongan, teman sekantor, dapat menjadi orang 2 dekat di percaya untuk berbagi !

Menjadi pribadi yang lebih baik, karena tidak pernah berhenti.
Karena kegagalan dan kesalahan terbesar dan tak termaafkan adalah saat kita jatuh tapi malas untuk kembali berdiri. Ada sebuah pertanyaan dalam hati yang hingga saat ini belum terjawab" awalnya saat mendengar kembali dai gaul ke sang khalik'

Dalam tausyiahnya mengatakan bawah takdir itu ada 2 takdir baik dan takdir buruk, manusia lebih siap menerima takdir baik ketimbang takdir buruk, contohnya ketika istri yang dulunya langsing cantik berubah menjadi gendut bawel maka sang suami berselingkuh, meninggalkan sang istri, itulah manusia yang tak siap menerima takdir buruk.

Hal di atas adalah contoh yg saya serap dr ceramahnya sang ustad, pada intinya saya menyimpukan bahwa Mengimani takdir baik dan takdir buruk, merupakan salah satu rukun iman dan prinsip ‘aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Tidak akan sempurna keimanan seseorang sehingga dia beriman kepada takdir, yaitu dia mengikrarkan dan meyakini dengan keyakinan yang dalam bahwa segala sesuatu berlaku atas ketentuan (qadha’) dan takdir (qadar) Allah. artinya baik dan buruk yang di gariskan gusti allah siap tidak siap ya harus menghadapi "dalam bahasa jawanya"  "Nrimo ing pandum" "Dalam hidup ini tidak selalu kenyataan yang kita terima, sama dengan yang kita harapkan. Selalu ada hal-hal yang tidak kita sukai, yang tidak kita inginkan, yang nantinya ternyata adalah bagian dari pembelajaran dan pembekalan tentang kehidupan."

"Apa yang ada, bahkan yang paling bertolak belakang dengan kondisi ideal yang kita inginkan adalah bagian dari
kehendak Sang Maha Hidup, Allah SWT". Allah menghendaki dunia ini sebagai tempat
bertemunya dua hal yang yang sering kita maknai menyenangkan dan tidak menyenangkan(takdir baik dan takdir buruk), 

ketika masalah atas kesalahan yang saya perbuat, ada setumpuk masalah yang datang silih berganti, dari kehilangan cinta dan mimpi, jatuh bagun usaha,  dan berbagai macam....sempat saya bertanya dalam doa, gusti allah jika ini cobaanmu berikanlah kemudahanmu dalam menyelesaikan segala masalah ini, dan jika hamba tak dapat menyelesaikan semuanya hamba kembalikan padamu,......dengan tawakal ihktiar hamba akan jalani' berjalannya waktu tetep aja satu persatu masalah datang dari musibah tabrakan, ditipu orang, kebanjiran "duh gusti ini cobaan apa kutukan"

Memang berat, tetapi….. tidakkah dengan hati iiklas dan  pasrah ternyata justru  menjadi lebih tegar saat menghadapi segala kesulitan ?.

Dan saya percaya ternyata ini semua adalah cobaanmu (Takdir yang engkau buat) sesungguhnya menyadarkan
bahwa apabila ada satu kesusahan, kesulitan atau masalah berhasil kita lalui, adalah ini bagian dari hidup yang
memang harus kita rasakan demi mendewasakan dan memperkaya khasanah batin kita, hingga membuahkan rasa syukur yang tulus…. Thanks to all my friends..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun