Manusia bingung dengan sendirinya sebab rebutan mencari makan. Mereka tidak mengingat aturan negara sebab tidak tahan menahan keroncongannya perut. Hal tersebut berjalan disusul datangnya musibah pagebluk yang luar biasa. Penyakit tersebar merata di tanah Jawa. Bagaikan pagi sakit sorenya telah meninggal dunia.
Bahaya penyakit luar biasa. Di sana-sini banyak orang mati. Hujan tidak tepat waktunya. Angin besar menerjang sehingga pohon-pohon roboh semuanya. Sungai meluap banjir sehingga bila dilihat persis lautan pasang.
Seperti lautan meluap airnya naik ke daratan. Merusakkan kanan kiri. Kayu-kayu banyak yang hanyut. Yang hidup di pinggir sungai terbawa sampai ke laut. Batu-batu besarpun terhanyut dengan gemuruh suaranya.
Gunung-gunung besar bergelegar menakutkan. Lahar meluap ke kanan serta ke kiri sehingga menghancurkan desa dan hutan. Manusia banyak yang meninggal sedangkan kerbau dan sapi habis sama sekali. Hancur lebur tidak ada yang tertinggal sedikitpun.
Gempa bumi tujuh kali sehari, sehingga membuat susahnya manusia. Tanahpun menganga. Muncullah brekasakan yang menyeret manusia ke dalam tanah. Manusia-manusia mengaduh di sana-sini, banyak yang sakit. Penyakitpun rupa-rupa. Banyak yang tidak dapat sembuh. Kebanyakan mereka meninggal dunia.
ini hanya sekedar kupasan dan tambahan wawasan, dan ini ramalan ini asli jawa dan ada lontar aslinya yaitu kitab negarakertagama yang tersmpan dalam arsip nasional. dan jelas semuanya bahwa bencana, yang terjadi merupakan kehendah gusti allah agar kita khalifah di muka bumi untuk terus kembali ke jalanNya, Menghargai alam dengan baiknya, sehingga harmonisasi kehidupan berjalan dengan indah. Bila kita merubah diri maka di balik bencana ini ada kebahagaian yang akan diberikan oleh Gusti allah
llmune weruh sakdurunge winarah ( mengetahui sebelum terjadi) maksudnya adalah, bacalah kitabmu maka semua yang terjadi akan kamu ketahui ! karena semua kejadian di muka bumi ini sudah digariskan dan di inggatkan oleh gusti allah.
Catatan lainnya :
Membaca Kejadian Alam (Perspektif Spiritual Agama) & Ramalan “SABDO PALON NOYO GENGGONG” tentang NUSANTARA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H