Mohon tunggu...
Tri Pratini
Tri Pratini Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

“Mahasiswa Nitip Absen Merupakan Pendidikan Karakter Buruk”

30 Maret 2016   05:56 Diperbarui: 30 Maret 2016   07:33 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="https://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://3.bp.blogspot.com/-ncmZxq7bVEc/TulzKfq1mcI/AAAAAAAAAX4/QB3TyAeC0Ws/s1600/Photo0023.jpg&imgrefurl=http://anggaweka.blogspot.com/2011/12/fenomena-titip-absen.html&h=1200&w=1600&tbnid=MvnjedexkbKWgM:&docid=l86vXWW21QGJJM&ei=_Pr6VrjwGILtugTI_6qgAw&tbm=isch"][/caption]

 

Mahasiswa dapat diartikan sebagai orang yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, baik didalam suatu Universitas maupun institut akademi. Menjadi mahasiswa merupakan suatu kebanggaan sendiri bagi sebagian orang, mereka merasa bahwa menjadi mahasiswa pengetahuan mereka lebih tinggi dibandingkan sekolah menegah lainya, tak hanya itu, mahasiswa dianggap sebagai agen perubahan dan dapat memberikan solusi atas pemasalahan yang dihadapi di masyarakat maupun disuatu negara.

Mahasiswa pun dianggap sebagai salah orang  yang memiliki peran penting didalam suatu bangsa seperti:

Agen of Chage, mahasiswa-mahasiswa dianggap sebagai agen perubahan

Direct Of Chage, mahasiswa dianggap sebagai agen yang dapat melakukan perubahan langsung

Iron Stock, SDM yang dimiliki mahasiswa dianggap tidak pernah habis

Social Control, mahasiswa memiliki peran sebagai pengontrol sosial

Moral Force, mahasiswa dianggap sebagai orang-orang yang memiliki moral yang baik

Peran diatas merupakan peran yang sangat istimewa bagi mahasiswa, namun masih saja ada mahasiswa yang memiliki karakter buruk seperti perilaku ketidakjujuran mahasiswa dalam menitip absensi. daftar kehadiran yang biasanya ditanda tangani setiap kali jam perkuliahan tersebut seringkali disalah gunakan. Tanda tangan fiktif pun mewarnai absensi, padahal adakalanya jumlah mahasiswa yang hadir pun tidak sebanding dengan absensi yang ditandatangani. Biasanya mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan tersebut menitipkan tanda tanganya kepada mahasiswa yang hadir dalam jam perkuliahan tersebut. Tak hanya hal itu saja berbagai macam akal mahasiswa pun banyak yang dilakukan dalam kaitanya dengan absensi selain menitipkan kepada temanya, mereka juga sering menggunakan cara seperti melebihkan tanda tangan yang tak sesuai dengan pertemuan perkuliahan (misalnya ia menandatangani absensi 5x padahal pertemuan perkuliahan baru 4x), adapula mahasiswa ketika ia tidak masuk menandatanganinya double, saat ia mengikuti perkuliahan pada pertemuan yang akan datang dan masih banyak hal lagi dalam hal ketidak jujuran dalam mengisi daftar hadir. Ketidak jujuran seperti ini banyak dilakukan pada daftar hadir yang masih manual. Jika dosen dirasa lengah hal ini sering kali terjadi.

Sikap mahasiswa yang demikian tersebut sebagian besar dilatar belakangi dengan karakter yang tidak dispilin, baik disiplin waktu maupun belajar. Rendahnya karakter disiplin yang dimiiki mahasiswa menyebabkan mereka berbuat yang tidak jujur, mereka sering mengentengkan bahwa pertemuan kuliah bukan masalah besar, yang terpenting ia masih bisa mengikuti kuis ataupun ujian. bahkan banyak sekali mahasiswa yang datang hanya untuk mengisi daftar hadir saja, kemudian ijin pulang dengan alasan tertentu. Hal tersebut mencerminkan disiplin belajar dan disiplin waktu yang sangat buruk dimiliki mahasiswa. Padahal jika kita melihat mahasiswa yang disiplin belajar ataupun disiplin waktu, ia akan memperioritaskan waktu belajarnya, dan merasa bersalah jika melalaikan rutinitas yang telah menjadi kedisiplinanya. Mereka akan belajar sungguh-sungguh bukan hanya sekedar hadir demi tuntutan pengisian pengisian daftar hadir. Memang untuk menerapkan karakter disiplin sangat sulit bagi seseorang yang tak terbiasa, apa lagi didalam bangku perkuliahan. Di Universitas tertentu jika saja mereka tidak hadir sesuai dengan syarat minimal kehadiran mereka akan dikenakan TB, dan harus mengulang matakuliah yang dikenakan TB tersebut, ditahun berikutnya. Itu sebabnya banyak mahasiswa yang melakukan prilaku tidak jujur mengisi daftar hadir.

Nah, bagaimana menurut kalian jika mahasiswa yang dijadikan agen perubahan tersebut memiliki karakter buruk dengan prilaku tak jujur dalam mengisi absensi? mungkin tak semua mahasiswa melakukan hal demikian, namun hal seperti ini bukanlah sesuatu yang asing lagi, bahkan orang yang belum atau tidak pernah menjadi mahasiswa pun mengetahui hal demikian.

Mungkin hal ini merupakan hal yang dianggap kecil, namun tahukan anda dengan tidak jujur mengisi absensi secara tidak langsung anda mulai belajar korupsi (tidak jujur). Bagaimana mungkin mahasiswa yang memiliki peran Agen of Chage, Direct Of Chage, Iron Stock, Social Control, Moral Force menjadikan suatu perguruan tinggi menjadi sarang korupsi. Jika kita amati, dalam hal kecil saja mahasiswa telah melakukan korupsi bagaiman ketika ia menjadi orang yang memiliki kedudukan atau jabatan tinggi? Bisa saja ia akan melakukan korupsi yang lebih besar lagi.

Padahal jikia kita pahami, dengam melakukan ketidak jujuran tersebut masih saja merugikan diri sendiri, yaitu selain mendapat dosa, ia juga dianggap melakukan pembodohan terhadap diri sendiri, bagaimana tidak? dengan tidak hadir dan berbohong mengisi daftar hadir belum tentu ia memahami pelajaran yang ia lewatkan saat tidak hadir dalam pertemuan kuliah.

Seharusnya mahasiswa dapat dijadikan model bagi tinggkat pendidikan dibawahnya seperti tingkat sekolah dasar, tingkat sekolah menengah atau masyarakat luas lainya yang mungkin saja tidak sempat merasakan perguruan tinggi.  Padahal kita tahu bahwa perguruan tinggi merupakan salah satu tempat yang memiliki pendidikan karakter yang baik. bahkan mahasiswa dianggap sebagai agen yang tepat untuk mencontohkan karakter yang baik dimasyrakat.

Nah, jika ada pernah melakukan tidak jujur dengan mengisi daftar absensi, sebaiknya hentikan hal demikian, apalagi jika anda seorang mahasiswa? mungkin hal ini bukanlah masalah besar bagi anda saat ini,  namun, sekecil apapun perbuatan yang tidak jujur (korupsi) anda lakukan jika tidak segera dihentikan suatu saat akan merugikan anda, dan dapat memperburuk karakter anda.

Sebaiknya adanya tanamkan sikap disiplin dalam diri anda sebagai mahasiswa, sebab jika anda melakukan hal tersebut, tanpa paksaan dan beban ada akan lebih memprioritaskan hal yang menjadi kewajiban aNda sebagai mahasiswa tanpa haru berbohong, seperti yang digambarkan diatas.

 

 

 

SUMBER:

http://www.lutfichakim.com/2012/05/menumbuhkan-budaya-jujur-mahasiswa.html

http://klikvada.blogspot.co.id/2013/02/mahasiswa.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun