Mohon tunggu...
Joe Ncl
Joe Ncl Mohon Tunggu... karyawan swasta -

ini adalah blognya bang joe yang di kompas. masih baru nih jadi kompasiana, jadi mohon bimbingannya ya. ^_^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bayang Bayang

16 November 2012   12:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:14 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

BAYANG-BAYANG

joe_NcL

indah matamu menghambat laju suaraku

aku seakan terpatri pada dinding beton yang begitu kokoh

sekuat apapun ku berontak, sinar matamu melenyapkan semua tenagaku

wahai sosok tubuh yang begitu indah

apa kau tau begitu menderita diriku saat ini

bayang wajahmu yang begitu indah

seolah membawa tsunami, menghantam hati yang telah lama ditinggal sendiri

letusan api asmara tak dapat ku padamkan

garis cinta itu datang tanpa ku duga

begitu cepat menebas, menorehkan sakit yang begitu dalam

secepat matahari bersembunyi dalam pegunungan di ufuk barat

perjumpaan yang tak pernah lebih dari seperempat siang

memberi makna betapa kau adalah sang bidadari

yang tak mungkin dapat ku elakkan

mungkin di matamu aku adalah makhluk renta yang tak berdaya

karena pandang matamu, bagai tebasan pedang secepat sinar mentari menuju bumi

menghantam semua urat kakiku

membuatku tertunduk di depanmu

bukan tertunduk untuk kau perintah, tapi tertunduk pada eloknya parasmu

wahai bidadari yang menghiasi setiap mimpiku

hanya bayangmu yang tak bisa ku hapus secepat kau pergi bagai tak peduli

tapi aku yakin bila cinta itu tumbuh kau akan mengerti rasa ini hanya untukmu

kau yang telah mengubah cara pandangku

hanya keindahan yang bisa ku lukiskan

untukmu bidadari saat fajarku

matamu...

bibirmu...

hidungmu...

elok tubuhmu...

akan tetap menjadi mimpi indah dalam tidurku

sebagai bunga untuk setiap malam-malamku

wahai bidadari tak bernama

hanya untukmu selembar warna.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun