Mohon tunggu...
Tri Oscar
Tri Oscar Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis lepas

Hidup untuk menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kronologi Versi Masyarakat, Anggota TNI AU Disebut Monyet

25 September 2018   20:27 Diperbarui: 25 September 2018   20:50 3431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sewaktu (rombongan) tentara itu baru datang, orang cina itu langsung melemparinya dengan martil, batu dan obeng. Ngeri kalilah pokoknya bang" cerita hasan yang saat itu berada di lokasi.

Menurut salah satu sumber yang tidak ingin namanya disebut, video yang disebar oleh pelaku melalui Medsos dan menunjukkan kerusakan dibeberapa sudut Ruko termasuk jebolnya pintu kamar adalah akibat dari pelaku yang bersembunyi di lantai atas dan tidak ingin menemui anggota TNI AU yang datang mencarinya untuk dimintai keterangan.

Bahkan keluarga pelaku terus meneriaki anggota TNI AU dengan kata-kata tidak pantas, sehingga anggota TNI AU terpancing emosinya dan memaksa masuk hingga ke lantai 3 mencari pelaku untuk dibawa paksa.

"Mereka semua yang dianggap terlibat dibawa paksa menggunakan kendaraan tentara" terangnya.

Soal adanya kedatangan warga yang ikut menghakimi keluarga pelaku dengan kata-kata kasar setelah anggota TNI AU meninggalkan lokasi dikarenakan mereka geram dengan sikap keluarga pelaku yang main hakim sendiri dan menyekap anggota TNI AU serta menganiayanya.

dokpri
dokpri
Saat ini kasus sudah diserahkan ke pihak Pom AU Lanud Soewondo Medan dimana sebelumnya korban sempat melaporkan peristiwa penganiayaan dirinya ke Polres Medan. Tapi laporan tersebut akhirnya harus dicabut lantaran pihak pelaku bersedia bertanggung jawab pengobatan korban secara menyeluruh hingga sembuh dan minta kasus tidak dilanjutkan ke ranah hukum. Pelaku juga bersedia menyatakan permintaan maafnya kepada TNI AU, terutama keluarga korban melalui video yang direkam kemudian disebar luaskan agar tidak ada polemik dikemudian hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun