Sejumlah awak media di Surabaya digegerkan dengan beredarnya screenshot tentang percakapan salah satu oknum awak media cetak harian di Surabaya yang mencatut Kapolrestabes Surabaya melakukan upaya adu domba untuk membenturkan jurnalis diluar Pokja dengan pihak kepolisian di WAG dan media sosial, Minggu (25/2).
Dalam screenshot tersebut tertulis "Lutfi wartawan sidoarjo pesan dari kapolrestabes wartawan duta jgn ikut wartawan bodrek dikarenakan nanti turun derajat karena media duta santun dan sloooo" tertulis nama Tunggal Teja Asmara dengan nomer ponsel +62 823-5123-4588 dan nama grupnya Duta of duty.
Hal ini tentu memicu keresahan pada sejumlah awak jurnalis yang merasa dirugikan nama medianya dengan sebutan "bodrek".
Ade Maulana salah satu awak jurnalis media online dari beritarakyat.co.id mengatakan jika benar ini sudah masuk pencemaran nama baik terutama pada profesi jurnalis yang berada diluar Pokja.
"Ini sudah tidak benar, ini sudah masuk kategori pencemaran nama baik profesi jurnalis, jangan mentang-mentang masuk Pokja terus diluar itu disebut bodrek" kata Ade saat dikonfirmasi melalui ponselnya.
Lanjut Ade, dirinya dengan sejumlah awak media diluar Pokja akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Biar ini jadi pelajaran bagi yang bersangkutan agar hati-hati dalam berkomentar apalagi ini menyangkut profesi" jelasnya lagi.
Terkait nama Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan yang namanya dicatut oknum TTA saat dikonfirmasi mengatakan dirinya tidak merasa menyebut nama wartawan bodrek dan tidak pernah melakukan himbauan seperti yang beredar pada screenshot yang lagi ramai dijaringan WAG dan Medsos.Â
"Saya tidak pernah ngomong seperti itu mas" ujar orang nomer satu di jajaran Polrestabes Surabaya tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H