Artikel opini karya Trio Pujiyanto
Kemajuan di bidang media kreatif dan informasi saat ini merupakan indikasi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selama beberapa tahun terakhir, media kreatif dan industri kreatif telah muncul sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi global, yang juga didorong oleh konsep ekonomi baru. konsep ini sering disebut sebagai ekonomi kreatif.
Menurut bapak Adhitya wardhono S.E. M.Si. M.Sc. Ph.D. Pada kelas ekonomi kreatif yang diadakan pada hari jumat, tanggal 8 september 2023. Menurut beliau ekonomi kreatif dapat memenuhi kebutuhan sosial dan budaya, termasuk representasi budaya dan sosial. Dapat disimpulkan bahwa ekonomi kreatif akan selalu berhubungan dengan budaya dan sosial.
Berbicara tentang budaya, banyak sekali negara yang memiliki keanekaragaman budaya, hampir semua budaya yang mereka miliki ialah warisan dari nenek moyang mereka, seperti Indonesia, Indonesia memiliki banyak sekali keanegaragaman budaya yang mungkin masih ada beberapa budaya yang belum terdaftar di kemdikbud. Hal ini dibuktikan bahwa sebagian orang masih belum mengetahui ada berapa budaya yang ada di Indonesia.
Kembali lagi ke topik utama dalam artikel ini, menurut pernyataan di atas industri kreatif menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi dunia, untuk dapat menjadi faktor pendorong tersebut kita harus mengunakan konsep ekonomi kreatif, yang mana ekonomi kreatif tersebut akan selalu berhubungan dengan budaya dan sosial, lalu bagaimana cara kita agar konsep ekonomi kreatif tersebut dapat menjadi ladang bisnis melalui industri kreatif. Yang berarti kita harus mengunakan budaya kita sebagai ladang bisnis dan menjadikan budaya kita dapat dikenal di berbagai negara.
Cara ini sebenarnya sudah dilakukan oleh berbagai negara, banyak negara yang berhasil dan juga banyak negara yang tidak berhasil dengan cara ini, contohnya seperti negara korea Selatan, Korea Selatan dalam pembuatan industri kreatif selalu atau hampir semua mengunakan budaya sebagai nilai jual industri mereka, hal ini dinilai mampu dan efektif untuk membuktikan bahwa menjual kebudayaan juga berpotensi untuk meningkatkan ekonomi mereka, jika kita melihat tahun-tahun belakang, ekonomi atau kemajuan teknogi korea Selatan ada dibawah korea utara, namun lama kelamaan ekonomi dan teknologi korea Selatan melaju pesat, hal tersebut dapat membuktikan bahwa industri kreatif dapat mempengaruhi ekonomi suatu negara.
Sebaliknya banyak negara yang tidak berhasil dengan cara tersebut, contohnya seperti India, India termasuk sudah lama dalam industri kreatif, namun mengapa kalah dengan industri kreatif korea Selatan yang bahkan baru saja terbit akan tapi sudah mencapai kesuksesan besar secara global. Namun hal ini dapat sebagai pembelajaran bahwa kita tidak bisa menjual kebudayaan kita sembarangan atau semena-mena kita, kita harus tau keinginan konsumen industri kreatif itu seperti apa. Lalu untuk menjadikan budaya sebagai ladang berbisnis melalui industri kreatif bisa kita mulai dari mana saja sih?
1. menjual budaya melalu media film
Hal ini sudah banyak dilakukan oleh banyak sekali negara, seperti contoh diatas, korea Selatan menjadi salah satu negara yang menjual kebudayaan mereka melalui media film. Banyak sekali film atau serial mereka yang mengusung kebudayaan, bahkan mereka juga menjual makanan khas negara mereka melalui media film, hal ini dapat kita buktikan melalui film-film mereka yang sudah mendapatkan kesuksesan besar secara global, bahkan kebudayaan mereka sekarang sering dipakai di luar negara mereka, seperti Indonesia.
2. menjual kebudayaan melalui media iklan
hal ini juga sudah banyak diterapkan dalam beberapa negara, seperti contoh negara Thailand, negara Thailand sering menjual kebudayaan mereka melalui media iklan, mungkin beberapa dari kita tidak menyadari hal ini, akan tetapi kita sering menjumpai iklan-iklan negara Thailand yang viral di media sosial, beberapa dari iklan tersebut menjual kebudayan mereka, beberapa dari kita kadang menganggap iklan tersebut lucu, akan tetapi iklan tersebutlah yang membuat kebudayaan mereka itu dikenal diberbagai negara.
3. menjual kebudayaan melalui media televisi
Menjual melalui media televisi, hal ini sudah banyak diterapkan juga oleh banyak negara, bahkan negara kita sendiri juga sudah mencoba menjual kebudayaan kita melalui media televisi, seperti contoh pada program acara dangdut academi, pada program acara ini kita bisa melihat para kontestan dangdut itu bisa berasal dari berbagai negara, dan tak sering juga para kontestan ini sering sekali menyayikan lagu dangdut yang memang aslinya berasal dari Indonesia, hal ini membuktikan menjual budaya melalui media televisi ternyata juga sangat efektif dan berpengaruh dalam industri kreatif.
4. menjual kebudayaan melalui media sosial
Menjual kebudayaan melalui media sosial, hal ini sudah digunakan hampir seluruh negara, media sosial termasuk tempat paling ampuh untuk menjual kebudayaan suatu negara, banyak kelebihan dari menjual kebudayaan melalui media sosial ini. yang pertama, informasi jauh lebih cepat dibanding media-media lain, sudah tidak diragukan bagaimana cepatnya informasi media sosial, untuk menginformasikan antar beda negara saja kita hanya butuh beberapa detik untuk sampai kepada tujuan kita. Kedua perkembangan media sosial lebih pesat dibanding media-media lain, karena media sosial di desain agar kita para pengguna bisa mengoprasikan layanan lebih cepat dan lebih efesien.
Banyak sekali cara kita dapat menjual kebudayaan kita agar menjadi ladang bisnis di industri kreatif ini, namun kita perlu mempertimbangakan kelebihan dan kekurangan menjual kebudayaan melalui industri kreatif. seperti, kelebihan menjual kebudayaan melalui industri kreatif, budaya negara kita banyak orang yang tau dan budaya kita menjadi terkenal, lalu kekurangan menjual kebudayaan kita, kita harus siap jika suatu saat nanti kebudayaan kita menjadi bahan rebutan negara lain, karena setiap keuntungan yang kita dapat kita pasti akan mendapatkan kerugiannya juga.
Kesimpulan
Industri kreatif memang tempat yang tepat sebagai ladang bisnis untuk mendorong ekonomi negara kita, akan tetap bisnis ini juga sangat beresiko tinggi mendapatkan kegagalan. Agar sukses di bisnis ini kita harus mencontoh kerja keras industri kreatif korea Selatan dan mengambil pembelajaran kegagalan industri kreatif India. Bisnis ini tidak hanya menguntungkan kesuksesan pribadi, akan tetapi bisnis ini juga akan membantu perekonomian negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H