Mohon tunggu...
Trio Bayuw
Trio Bayuw Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sungai Bawah Laut

1 September 2017   15:09 Diperbarui: 1 September 2017   15:11 5098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Pengertian lain dari sungai yaitu aliran air di daratan yang menuju danau, laut dan atau sungai lainnya. Kedua pengertian di atas tidaklah salah, karena pada umumnya pengertian tersebut sesuai dengan kondisi alam yang kita ketahui. 

Tapi, tahukah anda bahwa ada sungai di dalam laut?. Sekilas hal ini terdengar mustahil, namun siapa sangka sungai di dalam laut ini ditemukan oleh salah seorang fotografer bawah air. Sungai tersebut adalah cenote angelita di peraian Mexico. Disebutkan bahwa yang menjadi pionir sungai tersebut adalah Jaques-Yves Cousteau, pakar peneliti dunia bawah laut. Namun, informasi ini keliru, sebab yang menemukan sungai bawah laut ini adalah Anatoly Beloschin.

Sebelum membahas lebih jelas tentang coneta angelita, kita harus mengerti kata "coneta" yang berasal dari kata suku maya "D'Zonot" yang berarti sebuah lubang/gua bawah tanah yang memiiki air. Sedangkan "angelita" berarti malaikat kecil. Jadi coneta angelita berarti gua malaikat kecil. Cenote angelita terletak menghadap ke laut Karibia dan berjarak sekitar 12 Km dari pesisir Laut Karibia, berada sekitar 17 Km disebelah selatan kota Talum, di pantai timur semenanjung Yukatan, Meksiko. 

Diameter lubang sekitar 30 meter dengan kedalama sekitar 60 meter. Cenote angelita berada di wilayah hutan lebat yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang cukup kaya. Cenote angelita sebenarnya bukan sungai di dasar laut, tapi sebenarnya gua berair di tengah hutan, yang airnya terhubung dengan laut. Sungai tersebut hanyalah ilusi, dekskripsi yang paling tepat adalah lapisan yang terlihat seperti sungai itu adalah lapisan hidrogen sulfida. Lapisan ini membentuk awan yang tebal sehingga terbentuk ilusi sungai. Lapisan hidrogen sulfida terbentuk akibat pohon atau organisme yang membusuk di dasar cenote. 

Oleh karena itu lapisan ini memiliki bau yang tidak sedap, seperti telur busuk. Selain karena aktifitas bakteri pembusukan, gas ini dihasilkan oleh aktifitas gunung berapi. Gas ini berbahaya bagi manusia. Sungai bawah laut adalah ilusi yang mengacu pada fenomena Halcoline. Fenomena ini muncul karena adanya perbedaan level slinitas dari lapisan air yang disebabkan oleh tekanan yang bervariasi. Cenote angelita terdiri atas air tawar hingga 29 meter jauhnya, namun saat mencapai 1 meter dari lapisan hidrogen sulfina, maka ia akan menjadi air yang asin. Jadi, sungai bawah laut terjadi karena terdapat perbedaan tekanan lapisan air.

Kejadian alam yang tidak lazim di dinua ini terkadang membuat munculnya informasi baru bagi kita. Namun kejadian yang tidak lazim tidak semuanya nyata, terkadang muncul dikarenakan adanya suatu proses yang bisa membuat ilusi yang terlihat seakan-akan  nyata. Layaknya cenote angelita, sungai di bawah laut. Setelah diteliti ternyata sungai tersebut hanyalah ilusi yang terjadi dikarenakan proses alam.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun