Sistem Belajar di Jepang
Di Jepang, sistem belajar memiliki beberapa karakteristik khusus. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai sistem belajar di Jepang dari Jenis Huruf Bahasa Jepang menggunakan tiga jenis huruf, yaitu Hiragana, Katakana, dan Kanji. Hiragana dan Katakana merupakan simbol fonetik yang mewakili penyebutan suku kata, sedangkan Kanji adalah ideogram yang digunakan untuk menggambarkan makna dari setiap ujaran.
Pendidikan Dasar Di Jepang, pendidikan dasar terdiri dari enam tahun sekolah dasar. Selama periode ini, anak-anak dari berbagai latar belakang sosial mengenyam pendidikan yang sama. Sistem pendidikan di Jepang telah menghapuskan diskriminasi pendidikan yang terjadi sejak masa kolonial Belanda Sistem Pendidikan Terintegrasi di era pendudukan Jepang, sistem pendidikan diintegrasikan. Pendidikan berdasarkan kelas sosial yang sebelumnya berlaku di era Hindia Belanda dihapuskan.
Hal ini berarti bahwa anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan dengan anak-anak bangsawan dan keturunan Belanda. Bahasa Pengantar sejak pendudukan Jepang, bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi pengantar pendidikan, menggantikan bahasa Belanda.
Sistem Pendidikan Modern Restorasi Meiji pada tahun 1868 membawa perubahan besar dalam sistem pendidikan di Jepang. Sistem pendidikan tradisional digantikan dengan sistem pendidikan modern yang diadopsi dari Jerman. Program wajib belajar diperkenalkan, dan mahasiswa Jepang dikirim untuk belajar ke luar negeri Budaya Belajar yang disiplin sistem pendidikan di Jepang dikenal dengan budaya belajar yang sangat disiplin.
Para siswa diharapkan untuk memiliki kedisiplinan yang tinggi, menghormati guru, dan bekerja keras dalam belajar. Itulah beberapa poin penting mengenai sistem belajar di Jepang. Sistem ini memiliki fokus pada kesetaraan pendidikan dasar, penggunaan tiga jenis huruf dalam bahasa Jepang, dan budaya belajar yang disiplin.
Metode pembelajaran yang efektif di Jepang bervariasi tergantung pada konteks dan tujuan pembelajaran. Berikut adalah beberapa metode pembelajaran yang efektif yang digunakan di Jepang:
1. Metode Terjemahan : Metode ini melibatkan penggunaan terjemahan dan tata bahasa untuk mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa asing.
2. Metode Langsung Yamaguchi Kiichiro : Metode ini melibatkan penggunaan pendekatan langsung dalam pembelajaran bahasa Jepang, di mana siswa langsung terlibat dalam komunikasi dan interaksi dalam bahasa target.
3. Metode Gouin : Metode ini melibatkan penggunaan cerita atau narasi untuk membantu siswa memahami dan mengingat kosakata dan struktur bahasa Jepang.
4. Metode Pengajaran Palmer : Metode ini melibatkan penggunaan gerakan tubuh dan visualisasi untuk membantu siswa mempelajari kosakata dan struktur bahasa Jepang.
5. Metode Audiolingual: Metode ini melibatkan penggunaan pendekatan audio dan repetisi untuk membantu siswa mempelajari bahasa Jepang dengan mendengarkan dan mengulang.
Selain itu, ada juga metode pembelajaran lain yang efektif di Jepang, seperti metode Jigsaw, metode ceramah plus dengan media interaktif, metode Talking Stick, dan metode shadowingMetode pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahasa Jepang dengan lebih efektif.
Penting untuk dicatat bahwa pemilihan metode pembelajaran yang efektif tergantung pada kebutuhan dan preferensi siswa, serta konteks pembelajaran. Guru dan pendidik di Jepang sering menggunakan berbagai metode pembelajaran yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan siswa mereka.
Sistem Belajar di Indonesia
Di Indonesia, terdapat beberapa sistem belajar yang berlaku. Berikut adalah beberapa informasi mengenai sistem belajar di Indonesia Sistem Pendidikan Nasional Indonesia memiliki sistem pendidikan nasional yang menerapkan wajib belajar 12 tahun.
Sistem ini terdiri dari sembilan tahun pendidikan dasar yang meliputi enam tahun di sekolah dasar (SD) dan masing-masing tiga tahun di sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).
Pengawasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sistem pendidikan di Indonesia berada di bawah pengawasan ketat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian ini bertanggung jawab dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa.
Jalur Pendidikan, Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Jalur formal mencakup pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, sedangkan jalur nonformal dan informal mencakup pendidikan di luar lingkungan sekolah, seperti kursus dan pelatihan. Jenjang Pendidikan, Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Sistem Pendidikan Tinggi Di tingkat perguruan tinggi, terdapat sistem kredit semester (SKS) yang digunakan untuk menetapkan beban studi mahasiswa. Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 SKS, dan satu semester memiliki durasi 16 minggu. Mahasiswa diharapkan mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban SKS yang diambil. Sistem Penilaian Di sekolah, terdapat sistem penilaian yang mencakup rapor untuk siswa di tingkat pendidikan dasar dan menengah.
Di perguruan tinggi, terdapat indeks prestasi (IP) yang mencakup IP semester dan IP kumulatif. IP semester adalah kumulasi dari nilai hasil belajar mahasiswa dalam satu semester, sedangkan IP kumulatif adalah kumulasi dari hasil belajar mahasiswa sepanjang masa studi, Itulah beberapa informasi mengenai sistem belajar di Indonesia.
Nama : tri nurul amalliah
Nim : 151230002
Psikologi pendidikan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI