Mohon tunggu...
tri nurul
tri nurul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

😁

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seorang Perempuan Merundung 2 Perempuan di Pontianak

16 November 2023   17:51 Diperbarui: 16 November 2023   17:53 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pontianak, sebuah kota yang dikenal dengan keindahan alamnya, menjadi saksi dari sebuah kisah yang menggetarkan hati. Kisah ini melibatkan tiga perempuan yang hidup dalam satu komunitas yang seharusnya penuh dengan persaudaraan dan kebersamaan.Namun, dunia sempurna itu hancur ketika seorang perempuan, yang akan kita sebut sebagai Maya, memilih untuk merundung dua perempuan lainnya di Pontianak. Maya, seorang wanita yang tampaknya memiliki segalanya, menggunakan kekuasaan dan kekayaannya untuk menyakiti dua perempuan lainnya, yang akan kita sebut sebagai Rani dan Sinta.

Rani dan Sinta adalah dua perempuan muda yang memiliki mimpi dan aspirasi besar. Mereka berjuang keras untuk mencapai impian mereka, tetapi Maya memandang rendah dan meremehkan mereka. Maya menggunakan kata-kata yang tajam dan perbuatan penuh kebencian untuk membuat Rani dan Sinta merasa tidak berharga.Ketika berita tentang perlakuan buruk Maya terhadap Rani dan Sinta menyebar, masyarakat Pontianak terkejut dan marah. Mereka tidak bisa mempercayai bahwa seseorang dengan kekuasaan dan kekayaan dapat begitu jahat dan kejam terhadap sesamanya. Mereka berbondong-bondong untuk memberikan dukungan dan kekuatan kepada Rani dan Sinta.

Dalam menghadapi rasa sakit dan keputusasaan, Rani dan Sinta menemukan keberanian untuk melawan penindasan yang mereka alami. Mereka menyadari bahwa mereka bukanlah korban yang lemah, tetapi perempuan tangguh yang pantas mendapatkan hak dan penghargaan yang sama seperti orang lain. Dengan dukungan dan persaudaraan masyarakat Pontianak, Rani dan Sinta berhasil menghadapi Maya dan mempertahankan martabat mereka. Mereka berdiri teguh dengan keyakinan bahwa tidak ada tempat bagi merundung dalam komunitas yang seharusnya saling mendukung dan menghargai.

Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi semua orang tentang pentingnya menghormati dan menghargai sesama. Merundung tidak hanya menyakiti korban secara emosional, tetapi juga menghancurkan keharmonisan dan persatuan dalam suatu komunitas. Semua orang memiliki hak untuk diperlakukan dengan adil dan setara, tanpa memandang status sosial atau kekayaan.

Pontianak, sebagai kota yang indah dan penuh dengan kebaikan, mengambil pelajaran dari kisah ini dan berkomitmen untuk menjadi tempat yang lebih baik, di mana semua perempuan dan laki-laki dapat hidup berdampingan dengan rasa saling menghargai dan menghormati. Kita semua memiliki peran dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan setara. Mari bersama-sama menghentikan merundung dan membangun dunia yang lebih baik untuk semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun