Selain aplikasi, teknologi kecepatan buatan atau Artificial Intelligence (AI) juga dapat berperan dalam mengidentifikasi gangguan cadel pada anak usia dini. AI dapat menganalisis pika bicara anak-anak dan mengidentifikasi kesulitan yang mereka alami melalui beberapa teknik canggih, seperti intervensi dini yang menawarkan terapi interaktif supaya dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Alogaritma machine learning, menganalisis pika perilaku dan interaksi sosial anak untuk mendeteksi gejala kesulitan berbicara. Dari pendekatan ini memungkinkan mendeteksi gangguan cadel pada anak usia dini lebih cepat dan akurat.
Meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat dalam mengatasi gangguan cadel, penging untuk diingat bahwa teknologi bukanlah pengganti terapi wicara konvensional. Akan tetapi sebagai pendukung anak dalam belajar melafalkan huruf. Terapi wicara juga perlu dilakukan oleh seorang terapis yang berpengalaman untuk memberikan bimbingan dan dukungan yang komprehensif kepada anak-anak. Teknologi sebaiknya hanya digunakan sebagai alat bantu untuk melengkapi tetapi wicara yang sudah ada, sehingga hasilnya akan optimal.
Selain teknologi dan terapi wicara, orang tua juga harus melakukan interaksi sosial dengan anak secara tatap muka. Hal itu sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosi anak dalam mengatasi gangguan cadel tersebut. Dengan adanya interaksi sosial, anak merasa diberi dukungan penuh oleh orang tua mereka, sehingga pengobatan terapi wicara pada gangguan cadel anak usia dini dapat teratasi secara baik dan optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H