Mohon tunggu...
Tri Nur Ayuniati
Tri Nur Ayuniati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI

Seorang remaja jompo yang ingin memiliki sebuah justu. Namun, digagalkan oleh realita hidup. Penggemar nomor satu ninja, apalagi ninja Konohagakure yang berasal dari klan Hyuga. Ingin memiliki mata byakugan agar bisa melihatnya dari kejauhan. Semoga karya kecilnya menjadi besar, sebesar cintanya pada bajak laut hati. Selain itu, remaja jompo ini suka menulis cerpen, puisi, dan cerita fiksi lainnya yang tersebar di berbagai buku kumpulan cerpen, kumpulan puisi, dan di aplikasi menulis lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Teknologi Dalam Mengatasi Gangguan Cadel Pada Anak Usia Dini

9 Desember 2024   19:45 Diperbarui: 9 Desember 2024   19:45 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selain aplikasi, teknologi kecepatan buatan atau Artificial Intelligence (AI) juga dapat berperan dalam mengidentifikasi gangguan cadel pada anak usia dini. AI dapat menganalisis pika bicara anak-anak dan mengidentifikasi kesulitan yang mereka alami melalui beberapa teknik canggih, seperti intervensi dini yang menawarkan terapi interaktif supaya dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Alogaritma machine learning, menganalisis pika perilaku dan interaksi sosial anak untuk mendeteksi gejala kesulitan berbicara. Dari pendekatan ini memungkinkan mendeteksi gangguan cadel pada anak usia dini lebih cepat dan akurat.

Meskipun teknologi menawarkan banyak manfaat dalam mengatasi gangguan cadel, penging untuk diingat bahwa teknologi bukanlah pengganti terapi wicara konvensional. Akan tetapi sebagai pendukung anak dalam belajar melafalkan huruf. Terapi wicara juga perlu dilakukan oleh seorang terapis yang berpengalaman untuk memberikan bimbingan dan dukungan yang komprehensif kepada anak-anak. Teknologi sebaiknya hanya digunakan sebagai alat bantu untuk melengkapi tetapi wicara yang sudah ada, sehingga hasilnya akan optimal.

Selain teknologi dan terapi wicara, orang tua juga harus melakukan interaksi sosial dengan anak secara tatap muka. Hal itu sangat penting untuk perkembangan sosial dan emosi anak dalam mengatasi gangguan cadel tersebut. Dengan adanya interaksi sosial, anak merasa diberi dukungan penuh oleh orang tua mereka, sehingga pengobatan terapi wicara pada gangguan cadel anak usia dini dapat teratasi secara baik dan optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun