Mohon tunggu...
TRI NOVIA NELITA YANTI HAREFA
TRI NOVIA NELITA YANTI HAREFA Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Kristen Indonesia Mahasiswi Program Studi Ilmu Politik

kepribadiaan saya sangat suka hal-hal baru, suka melakukan hal yang menarik dan menantang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Pemecahan Kementrian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup Prospektif dalam Lingkungan Indonesia

28 Oktober 2024   22:35 Diperbarui: 28 Oktober 2024   23:16 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam perspektif pandangan saya sendiri kementrian lingkungan hidup dapat menitik beratkan perhatian pada aspek pelestarian dan pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Yang dimana banyak sekali kita ketahui peran penting hutan sebagai penyerap karbon khususnya di Indonesia.  Kementerian kehutanan ini seharusnya mampu memperkuat regulasi konservasi hutan serta mengendalikan deforestasi dengan lebih efektif.upaya ini dapat menjaga keseimbangan ekosistem hutan dan dapat juga mempengaruhi iklim secara langsung dan mencegah degrasi lahan yang sering berujung pada bencana.

Namun, nyatanya pemisahan ini malah yg menimbulkan resiko tumpang tindih, kebijakan dan potensi konflik kepentingan. misalnya, ketika ada proyek pembangunan yg merugikan lingkungan atau hutan sekaligus. disaat ituh lah kedua kementrian harus memastikan koordinasi yang erat agar tidak terjadi kontradiksi dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut. Jika  lau tidak ada koordinasi dari kedua kementrian maka ada terjadi ketidak stabilan kebijakan yang mengakibatkan tumpah tindih.

Oleh karena ituh, strategi kebijakan lingkungan berbasis pemisahan kementrian ini akan efektif apabila dilengkapi dengan mekanisme koordinasi yang kuat, transparansi dan menjalankan komitmen antar kementrian dalam menjalankan perubahan iklim. Jika tidak, pemisahan ini mungkin hanya menjadi perubahan struktural tanpa dampak yg signifikan  bagi keberlanjutan lingkungan dan hutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun