Pandemi Covid 19 yang mengharuskan masyarakat melakukan kegiatan dari jarak jauh "Work From Home" baik pekerja maupun para pelajar yang menyebabkan konsumsi energi listrik meningkat. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali diperpanjang mulai tanggal 2 sampai 15 Agustus 2022, ungkap Direktur Jenderal Bina Administrasi Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA. Meskipun saat ini banyak kegiatan masyarakat yang sudah diperbolehkan  pelaksanaannya secara tatap muka namun kebiasaan masyarakat menggunakan energi listrik tidak efisien masih terus berlanjut. Ditambah dengan tingkat kesadaran masyarakat atas penggunaan energi listrik secara efisien masih sangat rendah.
Kebiasaan seperti ini menyebabkan melambungnya konsumsi listrik yang berimbas pada tagihan listrik yang tinggi. PT PLN (Persero) mencatat, hingga April 2022 terjadi peningkatan penjualan listrik hingga 8,62% atau setara dengan konsumsi sebesar 88.803 Giga Watt hour (GWH) dibanding dengan periode yang sama di tahun lalu mencapai 81.756 GWh. Tanpa disadari, pemakaian peralatan elektronik yang memiliki watt (satuan daya listrik) Â cenderung kecil dianggap remeh pengaruhnya terhadap kenaikan tunggakan listrik oleh orang-orang.
Atas dasar permasalahan tersebut, Trinita Sigiro (20) salah satu mahasiswa peserta KKN TIM II UNDIP 2021/22, berinisiatif memberikan  edukasi dan pemahaman mengenai solusi hemat energi di masa pandemi guna mengurangi naiknya tagihan listrik.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (20/07/2022) di sekolah SMA Muhammadiyah 2 Semarang Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Edukasi ini dilaksanakan dengan memberikan informasi menggunakan powerpoint sebagai media presentasi, poster untuk membantu penyampaian informasi secara lebih luas yang ditempelkan di majalah dinding sekolah.
Lalu bagaimana cara menggunakan energi listrik secara efisien?
Menggunakan energi listrik secara efisien sangat mudah dilakukan di kehidupan sehari0hari. Beberapa hal kecil diantaranya adalah dengan mematikan perangkat listrik yang tidak digunakan seperti mematikan lampu ketika siang hari, mencabut aliran listrik yang tidak terpakai seperti melepas charger ketika tidak digunakan, dan menggunakan perangkat listrik hemat energi seperti mengganti lampu pijar dengan menggunakan lampu LED atau perangkat elektronik yang memiliki label hemat energi. Â Mengatur tingkat penggunaan listrik juga menjadi bagian dari cara menggunakan energi listrik secara efisien, seperti mengatur tingkat temperature AC dan putaran kipas.
Selain itu Trinita Sigiro juga memperkenalkan sistem Saklar Otomatis "Automatic Switch" sebagai salah satu aplikasi penerapan hemat energi yang dapat diterapkan langsung di rumah menggunakan prototipe saklar otomatis. Pembuatan saklar otomatis sangat mudah untuk dilakukan apabila sudah memahami cara kerja "normally closed" pada saklar. Tidak hanya menjelaskan cara kerja saklar otomatis, Trinita Sigiro juga memberikan modul dalam bentuk e-book melalui link yang dibagikan kepada siswa-siswa.
Modul dapat dilihat melalui link berikut ini
https://drive.google.com/drive/mobile/folders/1-IZIqyNaFJ2vi85DVjRvBz13vPitbbRi
Dengan adanya edukasi ini kepada siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Semarang, diharapkan mereka mampu jadi pemantik penggunaan energi listrik yang efisien di keluarga dan lingkungan yang akan bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan menunjang terwujudnya SDGs poin 7 yaitu Affordable and Clean Energy.Â
"Terima kasih sudah membagikan ilmu yang menurut saya bermanfaat bagi kami siswa-siswi SMA Muhammadiyah 2 Semarang kak. Semoga ilmunya bermanfaat dan kami dapat mengimplementasikan apa yang sudah Kakak tadi sampaikan" ucap Saskia yaitu salah satu siswi jurusan IPA SMA Muhammadiyah 2 Semarang.