Mohon tunggu...
Tri N Utami
Tri N Utami Mohon Tunggu... Penulis - menikmati alam bebas

think globaly, act localy

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Penyakit Akibat Serangga Tomcat

10 Juli 2020   17:00 Diperbarui: 10 Juli 2020   17:05 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk membedakannya dengan penyakit herpes, berikut ini ini gejala-gejala yang ditimbulkan paederus dermatitis :

  • Ringan : kemerahan pada kulit 24 -- 48 jam setelah mengalami kontak dengan paederus sp, pasien mengeluh rasa panas pada kulit, terbakar dan gatal.
  • Sedang : kemerahan diikuti dengan munculnya gelembung, melepuh dan dalam waktu yang singkat berkembang dalam jumlah yang cukup banyak. Setelah 8 hari gelembung tersebut akan pecah, dan cairan yang keluar akan mengakibatkan penularan pada bagian kulit lainnya (linier hyperpigmentation) akibatnya kulit mengerut, dapat berlangsung lama hingga 1 bulan atau lebih.
  • Berat : kemerahan, melepuh, tampak bekas luka, biasanya meluas ke jaringan kulit lainnya. Munculnya gejala-gejala lain: demam, nyeri kepala, nyeri sendi dan muntah.
  • Dapat terjadi infeksi sekunder.

Untuk menghindari penyakit dermatitis paederus ini menular keseluruh tubuh dan mencegah terjadinya infeksi sekunder, beberapa cara yang dapat dilakukan:

  • Jika serangga ini menempel pada tubuh sebaiknya jangan ditepuk (untuk menghindari pecahnya kulit paederus sp), tetapi cukup dengan ditiup.
  • Jika tanpa sengaja kulit kontak dengan zat paederin, segera cuci kulit yang terkena dengan air yang mengalir dan sabun (jangan mencuci dalam ember) karena zat paederin akan justru menyebar ke bagian kulit tubuh yang lain.
  • Kompres dengan air dingin disamping untuk mengurangi rasa panas dan terbakar, hal ini untuk menghindari penyebaran pada area kulit sekitarnya. Kompres dingin menyebabkan vasokonstriksi (mengecilkan) pembuluh darah.
  • Jangan mengoles dengan balsam karena hal ini justru akan melebarkan pembuluh darah sehingga dapat menyebar ke bagian kulit lain.
  • Berikan bedak (talk)
  • Sebaiknya mandi dengan menggunakan cairan desinfektan untuk menghindari infeksi sekunder serta mencegah penyebaran pada kulit sekitar.
  • Meskipun gejalanya mirip penyakit herpes, jangan menggunakan obat herpes seperti acyclovir salep, karena acyclovir bekerja dengan mengubah DNA virus herpes agar tidak berkembang. Mengingat dermatitis paederus bukan karena virus herpes maka acyclovir akan merubah DNA sel tubuh kita.
  • Konsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat steroid dan antibiotik jika diperlukan. Dalam menggunakan salep steroid sebaiknya mengolesnya tipis-tipis ke permukaan kulit, jika terlalu banyak (kelebihan dosis) malah akan memperkuat efek paederin.

Meskipun penyakit tomcat ini mewabah kita tidak perlu panik, histeris atau heboh. Bukankah kita sudah memahami penanganannya? Dengan sikap bijak kita dapat membantu petugas kesehatan memberikan penjelasan kepada masyarakat yang belum memahami tentang penyakit tomcat ini, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dan kesimpang-siuran seputar wabah tomcat. Disamping itu kita dapat mengurangi penyebarannya dan mencegah kasus ini menjadi lebih berat dengan melakukan perawatan yang baik.

Dosen FKM Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun