Mohon tunggu...
trindy pauziah
trindy pauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - trindy pauziah

TRINDY PAUZIAH

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Filsafat terhadap Kemajuan Peradaban Manusia di Bidang Teknologi

30 Oktober 2021   21:36 Diperbarui: 30 Oktober 2021   21:57 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Filsafat Terhadap Kemajuan Peradaban Manusia Dibidang Teknologi

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan membawa perubahan paradigma dalam pembangunan dan pendidikan bangsa. Kemajuan yang dialami orang saat ini kemungkinan besar terkait dengan waktu yang mudah. Persoalannya, kenyamanan yang  dialami manusia juga berdampak negatif terhadap karakter anak-anak di tanah air. Ilmu  yang sebenarnya diharapkan dapat menciptakan sosok manusia yang baik dan bertanggung jawab  terkadang malah dapat menciptakan manusia baru yang serakah dan takut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji keutuhan ilmu dalam aspek kehidupan  manusia. Ini didasarkan pada sifat manusia yang terus-menerus mempertanyakan segala sesuatu dalam lingkungan yang penuh rasa ingin tahu. Keingintahuan inilah yang membuat orang membuat hipotesis (menyalahkan), merumuskan dalam makalah (keputusan), dan mengubahnya menjadi teori atau hipotesis ilmiah. Pendidikan berbasis nilai  penting untuk membentuk generasi yang berprestasi dan berkarakter. Keterampilan, keterampilan kognitif dan pengetahuan perlu diimbangi dengan akhlak yang baik. Oleh karena itu, inti dari kelengkapan dalam ilmu pengetahuan adalah aspek kehidupan menekankan pembelajaran terhadap keilmuan yang berbasis nilai-nilai positif.

Philosophy of the Advancement of Human Civilization In The Field Of Technology

 

Abstract

The development of science and technology will lead to a paradigm shift in  development and  national education. The progress that humanity is experiencing today tends to be related to the simple era. The problem is that the comfort that men experience also has a negative impact on the  character of children in the country. Science is actually expected to create a good and  responsible human figure, but sometimes it even creates a  greedy and terrifying new figure. The  purpose of this study is to examine the integrity of science in aspects of human life. This is a based on human nature that constantly questions everything around you that arouses curiosity. It  is this curiosity that drives people to make hypotheses (accusations), formulate them in their dissertations (decisions), and transform them into scientific theory or dissertations. Value-based education is important for forming a generation with great personality. Skills, cognition and knowledge need to be balanced with good morals. Therefore, the essence of scientific integrity of Aspects of Life emphasizes learning  based on positive values .

Pendahuluan

Telah terjadi revolusi berulang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dengan konsekuensi besar dan tak terduga. Perkembangan keempat revolusi tersebut dijelaskan di bawah ini: Revolusi pertama membuka era penelitian mendalam tentang gravitasi dan penelitian tentang dinamika gerak benda. Hasil-hasil yang diperoleh selama ini merupakan bukti bahwa alam dapat "digambarkan" dalam gambaran yang jelas dan tidak ambigu, yaitu dapat diprediksi dengan sangat tepat. Era ini dimulai oleh Isaac Newton. Revolusi kedua, era ini, lebih fokus pada sifat listrik dan magnet materi secara keseluruhan dan juga pada sifat radiasi. Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa ini didorong oleh para sarjana besar seperti Faraday, sedangkan deskripsi teoritis dibuat oleh Maxwell.

Revolusi ketiga, era ini, dimulai dengan penemuan sifat kuantum cahaya oleh Max Planc. Era ini membawa revolusi lengkap dalam pemikiran manusia tentang materi dan alam semesta. Kemegahan kali ini dibawakan Einstein, yang merumuskan teori relativitas; Rutherford dalam atom; Bohr pada kuanta, serta nama-nama yang terkait dengan teori kuantum baru, seperti Schrödinger, Heisenberg, dan Dirac. Revolusi keempat dimulai pada tahun 1938 dengan penemuan Anderson tentang jenis materi baru yang disebut partikel.[1]

 

Dalam teknologi keras revolusi industri ditimbulkan oleh penciptaan mesin uap,  yang dimulai  di Eropa Barat dan akhirnya  menjalar keseluruh dunia dengan industrialisasi kehidupan. Revolusi kedua disebabkan oleh Taylorisme pada awal abad XX dengan ban berjalan di pabrik yang mengubah sistem kerja dan peranan tenaga  kerja.  Revolusi  ketiga  dengan  mikroelektronik  yang  mulai  melanda  dunia tahun  1960-an  dan  masih  belum  selesai  serta  akan  membawa  beberapa  kejutan besar  lagi  di  masa  mendatang.  Dalam  ilmu  alam  yang  keras  dan  eksak,  terjadi pergeseran  dari  pandangan  statis  ke  dinamis,  dari  kepastian  ke  ketidakpastian. Segala  sesuatu  berubah  dan  relatif,  objektivitas  dan  netralitas  ilmu  menjadi  tidak mutlak, dalam segala kenyataan, waktu dan proses memegang peranan penting.[2]

 

Dampak Teknologi Terhadap Manusia dan Lingkungan

 

Teknologi adalah hasil karya manusia untuk mengolah lingkungan dan beradaptasi dengannya. Teknologi juga merupakan instrumen yang dengannya manusia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan dasarnya - yaitu pangan, mobilitas, komunikasi dan pertahanan - tetapi juga kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.[3]

 

Manusia dan lingkungan berada dalam hubungan timbal balik, karena manusia dipengaruhi oleh lingkungan, maka lingkungan teknologi juga berpengaruh terhadap manusia. Teknologi awal yang sederhana seperti teknologi kayu, batu dan tulang hanya sedikit dan berkembang lambat, sehingga pengaruhnya terhadap manusia tidak segera terlihat. Teknologi terkini, yang maju secara masif dan cepat, juga memiliki dampak yang mendalam dan luas bagi manusia. Pengaruhnya bisa langsung atau primer, tetapi juga tidak langsung, sekunder atau tersier.

 

Situasi ini sedang terjadi sekarang. Gejala pemulihan keseimbangan pribadi dalam berbagai bentuk patologis, seperti z yang dilembagakan. Hal ini terutama disebabkan oleh kemajuan pesat masyarakat pasca-industri di Dunia Pertama. Di sisi lain, upaya revitalisasi dan revisi juga terlihat di sana-sini.

 

 

Implikasi  Filsafat  Ilmu  Terhadap  Perkembangan  Ilmu Pengetahuan  Dan Teknologi

 

Filsafat ilmu membutuhkan kehadiran Anda di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan intensifikasi spesialisasi keilmuan. Karena dengan mempelajari filsafat ilmu, para ilmuwan akan mengenali batas-batasnya dan tidak akan terjebak dalam kesombongan intelektual. Melainkan membutuhkan sikap keterbukaan diri di antara para ilmuwan sehingga mereka dapat saling menyapa dan mengarahkan potensi ilmiah mereka sepenuhnya untuk kemaslahatan umat manusia.[4]

 

Filsafat ilmu adalah cabang khusus filsafat yang membahas tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Metode ilmiah, sikap etis yang harus dikembangkan para ilmuwan secara umum, meliputi tujuan sebagai berikut:

 

  • Pertama, filsafat ilmu sebagai sarana mengkaji pemikiran ilmiah sehingga manusia bersikap kritis terhadap kegiatan ilmiah. Seorang ilmuwan harus memiliki sikap kritis terhadap bidang ilmunya sendiri sehingga ia tidak dapat menjadi solipsist dan menganggap hanya pendapatnya yang paling benar.
  • Kedua, filsafat ilmu adalah suatu usaha, asumsi dan metode. Kecenderungan di kalangan ilmuwan modern adalah menggunakan metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu itu sendiri. Yang diperlukan di sini adalah sikap penerapan metode ilmiah yang sesuai atau sesuai dengan struktur ilmu pengetahuan, dan bukan sebaliknya. Metode hanyalah sarana berpikir, bukan esensi ilmu.
  • Ketiga, filsafat ilmu memberikan dasar logis bagi metode ilmiah. Setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipahami secara logis sehingga dapat dipahami dan diterapkan secara umum. Semakin luas penerimaan dan penerapan metode ilmiah, semakin valid metode tersebut, pembahasan dalam hal ini dibahas dalam metodologi, yaitu studi tentang cara-cara untuk memperoleh kebenaran.

 

 

KESIMPULAN

 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) Keberadaan dan perkembangan selalu saling mempengaruhi. Saat ini telah terjadi kemajuan yang signifikan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dan inovasi teknologi yang cepat memiliki efek positif dan negatif. Filosofi ilmu pengetahuan sebagai dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus kembali ke kontekstualitas agar kesadaran pemanfaatan teknologi tetap dalam koridor kepentingan bersama. Demikian pula implikasi pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi harus dikendalikan atas dasar falsafah ilmu dan adanya etika ilmiah, agar tidak semakin menjauh dari nilai-nilai etika, moral, agama dan ilmiah. metode. Menerapkan metode ilmiah yang sesuai dengan struktur ilmu pengetahuan sehingga para ilmuwan memahami hakikat ilmu itu sendiri dan memberikan alasan bagi metode ilmiah tersebut.

 Tanggung jawab etis tidak hanya mencakup pencarian penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang benar dalam kehidupan manusia. Manusia juga harus menyadari apa yang harus dan tidak boleh dilakukan untuk memperkuat posisi dan martabat manusia, baik dalam hubungannya sebagai individu maupun dengan lingkungan dan sebagai makhluk yang bertanggung jawab atas Penciptanya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Besari,   Sahari,   2008, Teknologi   di   Nusantara   40   Abad   Hambatan   Inovasi, Salemba Teknika, Jakarta.

 

Departemen  Pendidikan  dan  Kebudayaan,  1984/1985, Buku  IA  Filsafat  Ilmu, Universitas Terbuka, Jakarta.

 

Gie,   The   Liang,   1996, Pengantar   Filsafat   Teknologi, Andi   Yogyakarta, Yogyakarta.

 

Jacob, T., 1988, Manusia, Ilmu dan Teknologi Pergumulan abadi Dalam Perang dan Damai, PT. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta.

 

Muntansyir,   Rizal   &   Misnal   Munir,   2006, Filsafat   Ilmu, Pustaka   Pelajar, Yogyakarta.

 

Surajiyo,  2008, Filsafat  Ilmu  &  Perkembangannya  di  Indonesia, Bumi  Aksara, Jakarta.

 

Zen,  M.T.  (ed.),  1982, Sains,  Teknologi  dan  Hari  Depannya, PT  Gramedia, Jakarta.

 

Zubair,  A.  Charris,  2002, Dimensi  Etik  dan  Asketik  Ilmu  Pengetahuan  Manusia: Kajian Filsafat Ilmu, Lembaga Studi Filsafat Islam (LESFI), Yogyakarta.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun