Mohon tunggu...
Trinanda RafiHardi
Trinanda RafiHardi Mohon Tunggu... Sejarawan - Hanya penduduk Indonesia

Membaca adalah literasi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belenggu

12 Mei 2020   02:10 Diperbarui: 12 Mei 2020   02:29 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hati adalah sesuatu yang kita miliki

Adalah bagian dari diri kita

Adalah lambang kasih sayang

Apa kita yakin?

Sudah bisa memahami hati kita sendiri

Haha...

Belum tentu

Seperti saat ini

Hatiku rasanya terbelenggu

Semakin lama pilu ini rasanya semakin membiru

Aku bingung

Ingin rasanya seperti orang lain

Bisa berbagi kehangatan dengan orang yang mereka sayang

Tapi lagi-lagi pilu ini membentengiku

Aku belum siap jika terjatuh lagi

Aku tidak mau jika harus disakiti lagi

Aku lelah

Jika harus menangis lagi

Hingga akhirnya hatiku membuat proteksi nya sendiri

Kalau sudah begini

Siapa yang bisa merobohkan benteng ini

Jadi apa???

Apa yang harus aku lakukan

Terhadap hatiku sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun