Mohon tunggu...
Trina deswita
Trina deswita Mohon Tunggu... Dokter - Pelajar SMAN 1 Padalarang , Purna Paskibraka Indonesia'18 KBB

Ig : trinaaaa.d

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kasih Sayang yang Menghalangi Jalan Terang

2 Februari 2020   16:35 Diperbarui: 2 Februari 2020   17:27 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Hii namaku Ray aku terkenal dengan labilku dan aku satu satunya anak dalam keluarga kecilku bisa di bilang aku ini anak tunggal , aku mempunyai kisah hidup yang agak rumit sekali agak membingungkan harus seperti apa aku menjalani nya tetapi yang namanya hidup kita memang harus menjalaninya , kisah ini berawal dari aku kelas 9 smp pada saat itu kelas ku sedang jadwalnya untuk belajar bahasa indonesia tetapi lama aku dan teman temanku menunggu guru bahasa indonesianya datang , perwakilan teman teman ku menuju ke ruang guru smpku sambil mengecek apakah gurunya ada atau tidak , aku diam di kelas menunggu agak lama tetapi temanku yang perwakilan itu masih belum kembali juga , tiba tiba guru piket masuk ke kelas untuk memberitahukan bahwa guru bahasa indonesia tidak dapat mengajar untuk hari ini di karenakan sakit, maka dari itu kelas pu di berikan tugas untuk belajar di perpustakaan untuk baca membaca materi bahasa indonesia yang akan di bahas. 

Aku dan teman teman kelaspun pergi ke perpustakaan untuk melaksanakan tugas yang di berikan guru piket , kamipun mulai membaca dan membaca sambil di temani oleh pustakawan yang bernama bu khodijah ia pustakawan yang sangat baik sekali , ia merasakan bahwa kami sekalas merasakan bosan karena 90 menit kami harus di habiskan dengan terus membaca , aku melihat bu khodijah seperti akan melakukan sesuatu renacana , bu khodijah pun keluar dan tiba kembali ia membawa botol air mineral , ternyata dia ingin mengadakan permainan , seketika ia pun berdiri dan berbicara di depan teman teman kelasku melalui meja yang selalu di dudukinya ia berkata  " murid murid ibu tahu kalian bosan dengan belajar kali ini kelihatan dari muka kalian yang tidak ada sama sekali semangat membaca , untuk itu ibu akan mengadakan permainan estafet botol ini sambil menyanyikan sebuah lagu , apabila lagu beres dan botol itu berhenti di salah satu dari kalian , maka kalian harus berdiri dan mempaparkan bagaimana planning atau renacana kalian untuk masa depan , bagaimana setuju?" teman teman pun serontak setuju akan hal itu karena ya benar sekali kami merasa bosan dengan pembelajaran hari ini.

Awal nya aku setuju setuju saja karena aku yakin sekali aku tidak akan sampai berdiri dan memaparkan bagaimana rencanaku untuk masa depan, tenang nya aku berbuah menjadi sial karena saat permainan berjalan tiba tiba botol itu berhenti tepat di peganganku karena lagunya sudah habis , kemudian bu khodijah berkata "naaahhh kamu coba berdiri dan paparkan bagaimana perencanaan mu untuk masa depan" dan akupun berdiri sambil muka yang terlihat malu , aku orangnya kalo malu suka berkeringat jadi tentu saja disitu aku banjir keringat, lama sekali aku merancang kata kata untuk berbicara memaparkan planning masa depan ku karena aku masuk smp saja tidak sesuai kemauan ku , aku masuk smp ini karena pemikiran yasudahlah kemana saja yang penting sekolah tidak sama sekali mempunyai pemikiran untuk masuk ke smp yang paling favorit di tempat asalku.

Dengan wajah yang terlihat malu dan keringat bercucuran akupun tiba tiba sekilas mendengar teman ku yang merencanakan sesuatu apabila botol berhenti di tangannya , temanku terdengar berbicara "kalo saja botol itu berhenti tepat di posisiku aku akan berbicara dengan lantang aku ingin menjadi pemain sepak bola" , seketika akupun berbicara dan teman teman mulai melihat ke arahku "renacana saya untuk masa depan yaitu saya ingin menjadi pemain bola , karena pemain bola bisa mendapatkan uang dengan hobinya" akupun hanya berbiacara itu dan bu khodijah bertanya "sudahh tidak ada yang lain? kamu mau masuk sma kemana dan kuliah kemana dulu gitu?" akupun menjawab "eeeuuu saya bingung bu belum sempat kepikiran" bu khodijah pun hanya mengangguk dan aku kembali duduk sambil menenangkan diriku dan berpikir kenapa diri aku ini sama sekali tidak tahu apa apa nama sma terfavorit pun juga tak hafal nama universitas pun tak hafal mana yang terfavorit begitu malang diriku menyadari diriku sendiri , permainan berlanjut dan kemudian lagupun beres botol berhenti tepat di tangan teman yang duduk si sebelahku.

Hampir saja aku terkena lagi kalo terkena lagi hari ini akan menjadi hari yang paling sial yang pernah aku jalani , temanku pun berdiri dan mulai memaparkan pernacaan untuk masa depannya , begitu detail dan panjang sekali ia memaparkannya sampai sampai apabila ia tidak masuk di sma yang ia inginkan ia punya rencana lagi begitupun untuk kuliahnyan, aku heran dengan diriku mengapa tidak terlintas kata kata seperti itu dalam kepalaku padahal aku ingin sekali berbicara seperti itu supaya aku tidak lagi menjadi orang yang labil , jujur saja aku dulu berkeinginan untuk menjadi dokter tetapi aku berbicara pada saat tadi di tanya bu khodijah ingin menjadi pemain sepak bola , haduh terlihat sekali labil.

Tak terasa smp sudah menuju pengujung kelulusan dan aku tidak sama sekali terlintas mau masuk sma mana , guru pun mengadakan pendaftaran kolektif untuk ke sma sma tertentu dan membagikannya ke murid murid untuk siapa saja yang mau mengikuti maka ia harus menandatangan dinkertas tersebut , akupun menandatangan di dua sma terfavorit di daerah asalku , kemudian tiba lah saat kelulusan dan aku akhirnya di nyatakan lulus dari smp tersebut , aku mendapat kabar kalo aku di terima di salah satu sma terfavorit dan akhirnya aku memberitahu orang tuaku dan orang tuaku setuju setuju saja karena tidak terlalu jauh dari rumah dan gampang akan akses transportasi.

beres daftar dan sudah selesai semuanya tak terasa hari berlalu dan aku mulai memasuki masa pengenalan sekolah di sma panjang sekali dan seru sekali masa pengenalan sma tersebut banyak teman teman baru yang aku kenal , masa pengenalan pun akhirnya beres dan aku mulai memasuki tes psikotes , di tes psikotes ada pertanyaan yang sangat sulit bagiku dan apa ini aku tidak mengerti , pertanyaan tersebut adalah jurusan apa yang akan aku ambil disitu terdapat tiga pilihan yaitu MIPA,IPS dan BAHASA , aku yang terkenal dengan labilnya sangat bimbang mempertimbangan pilihan tersebut dan akhirnya aku bertanya pada teman baru sebangku ku "Kalo ini maksud nya apa ? biasanya orang milih yang mana? kalo kamu bakalan pilih yang mana?" ya ampun aku sangat gugup menanyakan hal itu pada teman baruku sehingga aku tidak bisa merangkai kata kata dan melontarkan banyaj pertanyaan dalam sekali bicara , tapi untungnya teman sebangku ku menjawab dan dia menunjukan inilah jurusan yang paling banyak di minati siswa siswi disini , dia menunjuk MIPA , aku tanpa ragu dan terpikirkan apapun aku langsung saja mencontreng jurusan MIPA. 

Lanjutlah aku mengisi psikotes yang disitu terdapat soal matematika yang banyak sekali dan alhasil banyak yang tidak aku isi aku hanya mengisi soal yang aku mengerti saja, hari itupun beres aku pulang dan kembali rebahan.Tak terasa esokpun sudah menyambut dan aku kembali harus ke sekolah yang belajar sesungguhnya belum di mulai , ternyata hari ini pengumanan hasil psikotes dan di terima di jurusan mana kita sesungguhnya dengan hasil tes psikotes tersebut , aku sangat yakin sekali akan di terima di MIPA karena nasibku selalu berujung baik selama ini , salah satu guru pun darang dan aku tidak mengenalinya , guru tersebut mulai memperkenalkan dirinya dan guru itu bernama bapak asep , dia sangat lucu dan piawai dalam berbicara di depan murid murid barunya, tiba tiba ada kakak kelas yang membawakan banyak amplop yang akan di umumkan oleh bapak asep yang isinya hasil psikotes dan jurusan yang menerimaku dari hasil psikotes yang aku isi , teman temanku banyak sekali yang di terima di jurusan mipa termasuk teman sebangku ku aku memberikannya ucapan selamat , tapi namaku tangkunjung di sebutkan dalam beberapa amplop pertama dan sampai akhirnya amplop yang di terima di jurusan mipa habis.

aku masih mengira "ahh amplopnya masih ada yang disimpan tuh masih agak lumayan banyak" bapak asep pun mulai membacakan amplop yang tersisa itu dan ternyata itu yang diterima di jurusan IPS tak lama kemudian namaku di sebutkan oleh bapak asep "Ray selamat yah kamu di terima di jurusan ips tepatnya kamu masuk di kelas IPS2" akupun hanya meng iya iyakan saja karena aku tak tahu apa apa dan seperti apa perbedaan jurusan IPS dan MIPA. Tak terasa aku mulai memasuki pembelajaran yang sebenarnya aku mulai dengan kelas dan teman baruku yang asing lagi bagiku , tetapi mereka sangat terbuka dan sangat seru untuk di ajak ngobrol dan kenalan , akrablah disitu aku dengan teman baruku , aku duduk dengan teman baru lagi namanya Hamdan dia sangat baik sekali dan orang nya terbuka , dia kocak dan jago juga menggambar.

Tibalah guru guru yang mengajar , tetapi tidak terlalu efektif karena masih masa pengenalan dan ya seperti biasa kami di suruh satu satu berdiri dan untunglah tidak untuk menyebutkan cita cita atau planning masa depan , hanya menyebutkan nama dan asal smp. hari terus berlanjut dan semakin  banyak teman yang akrab dengan ku sehingga aku akhirnya mulai menikmati masa masa sma dan mulai lupa dengan yang aku inginkan yaitu MIPA , tak terasa kenaikan kelas di depan mata aku mulai ujian dan ujian seperti biasanya dan aku menyukai salah satu pelajaran dalam jurusan IPS ini yaitu bahasa jepang , bahasa nya mudah sekali di ingat dan di mengerti dan unik juga , akupun mulai tertarik untuk mempelajarinya.

ternyata teman sebangku ku yaitu hamdan lebih jago dariku dia sangat lancar dalam mengucapkan kata kata dalam bahasa jepang dan sudah bisa menulis huruf huruf jepang.Ujian pun beres dan akhirnya aku mulai naik ke kelas 11 dan akupun jelas mempunyai wali kelas baru lagi , di kelas sebelas aku berfocus untuk belajar, hari terus berganti dan aku agak merasa aneh di kelas sebelas hampir semua guru guru mulai membicarakan kuliah dan akupun berpikir "aku akan bingung lagi kah untuk kali ini?" sungguh tidak terasa dari tahun ke tahun aku merasa baru kemarin aku di tanya planning untuk masa depan oleh bu khodijah di smp , teman teman pun sebagian sibuk membicarakan perkuliahan tapi aku pura pura tidak mendengarkannya karena aku sama sekali tidak peduli akan kemana aku nanti dan orang tua pun sepertinya jarang sekali mendukung anaknya untuk masuk ke suatu universitas , jangan kan universitas tetapi aku smp dan sma pun tidak pernah merasakan dukungan untuk harus dan masuk ke sma atau smp tersebut , akupun sama sekali tidak merasa di semangati sehingga akhirnya aku mulai tidak peduli dengan kuliah karena aku berfikir seperti itu , sekolahpun berlanjut dan obrolan perkuliahan di telingaku semakin parah.

temanku sempat menyerankan untuk kuliah dan aku hanya iya iya saja karena aku sudah merasa tidak semangat gara gara melihat dulu aku ternyata tidak pernah di semangati oleh orangtua ku , dalam obrolan teman temanku tidak jarang mereka masuk universitas tersebut mendapat dukungan dari orang tuanya dan selalu di semangati , aku tidak pernah merasakan itu dan aku benar benar tidak peduli. Tibalah di pengujung akhir kelas 11 menuju kelas 12 akupun seperti biasanya menjalani serangkaian ujian ujian seperti biasanya.Selesai lah semua rangkaian ujian yang sudah aku jalani dan wali kelaspun mengucapkan salam perpisahan dan memberikan motivasi untuk semangat dalam menjalani tahap akhir sekolah di masa sma yaitu kelas dua belas.

kemudian wali kelas mengatakan "Anak anak ibu titip kalian harus lebih rajin dalam belajar di kelas 12 karena akan tiba suatu saat nilai kalian di cantumkan dalam snmptn , maka dari itu terus lah berlajar agar nilai kalian terus menaik dan kalian di terima di snmptn" , aku bingung dalam pikiranku sempat bertanya "Apalagi ini aduh aku semakin sini semangkin tidak mengerti". Pembagian raport pun tiba dan aku pun naik ke kelas 12 , awal masuk dalam pembelajaran kelas 12 yaitu bimbingan wali kelas dan tentu saja dengan wali kelas yang baru , wali kelasku yang baru banyak sekali menyampaikan akan dunia perkuliahan yang akan aku hadapi setelah lulus dari sekolah ini , benar benar bingung aku dalam pikiranku bagaimana akhirnya aku setelah lulus dari sekolah ini. haripun berlanjut dan tiba di saat aku mulai di tanya kembali planningku di kelas 12 setelah sekian lama aku di tanya di kelas 9 smp , hari itu ada guru yang di gantikan dengan guru pendatang baru jelas sekali kali guru pendatang baru apabila pertama kali melakukan pembelajaran pasti tidak jauh melakukan pengenalan.

ya benar akhirnya tebakan ku benar ia memperkenalkan dirinya sendiri dan beberapa teman bertanya kepads dia tentang banyak hal , tetapi pas ia sudah beres memperkenalkan dirinya ia balik meminta teman teman untuk memperkenalkan dirinya balik kepada guru baru tersebut , dan aku pasti kebagian memperkenalkan diri , untung saja aku tidak menjadi orang yang pertama dalam memperkenalkan diri sehingga aku mempersiapkan rangkaian kata yang bagus apabila di panggil untuk memperkenalkan , dalam perkenalan itu aku harus memperkanalkan namaku, nama panggilan, alamat rumah, cita cita dan mau masuk ke universitas apa setelah lulus dari sekolah ini , tak lama kemudian akupun di panggil dan mempersiapkan diri untuk mengenalkan diri , akupun berdiri dan bercara apa saja yang ada dalam pikiranku "perkenalkan nama saya Ray , nama panggilan saya Ray juga seperti nama saya alamat rumah saya di kp cempaka dan cita cita saya ingin menjadi polisi setalah lulus dari sekolah ini saya akan melanjut sekolah ke sekolah polisi negara" akupun duduk dan di berikan tepuk tangan.

untuk pertama kalinya aku di berikan tepuk tangan aku sangat senang dan tak tahan menahan senyum tapi aneh sekali padahal aku agak lama menunggu giliran dan mempersiapkan kata kata tetapi tetap saja kata kataku masih acak acakan dan akupun bercita cita menjadi polisi setelah aku di tanya di sd ingin menjadi dokter dan di smp ingin menjadi pemain sepak bola, aku berpikir "sudah lah lupakan saja toh ini hanya perkenalan jadi jangan terlalu di anggap serius" giliran demi giliran temanku mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan dirinya dan benar benar beda dengan smp , mereka memperkenalkan diri jauh lebih detail dan katan katanya pun tidak baku sepertiku tadi dan terkadang mereka selalu di barengi dengan guyonan yang sangat lucu membuat seisi kelas tertawa. 

Tiba saatnya ujian seperti biasanya dan akupun menginjak semester akhir di sekolah ini , yaampun tidak terasa 3 tahun berlalu begitu saja perasan baru kemarin aku daftar di sekolah ini , di semester 2 aku mulai sibuk dengan persiapan Ujian prakter , sekolah dan nasional , aku mulai belajar belajar dan belajar , tiba tiba ketua murid menginfokan bahwa nilai aku dan teman teman kelasku sudah di cantumkan di snmptn aku berpikir "wahh sudah pasti masuk snmptn , semoga saja" akupun senang karena tidak terlalu terpikirkan dunia perkuliahan karena aku yakin sekali bakal lolos di snmptn karena nilai nilai ku yang cukup. pengumuman snmptn pun tiba saat nyaa dan alhasil hanya beberapa teman ku yang lolos snmptn , ternyata penyebab tidak lolosku yaitu ada nilai yang harus di perbaiki semasa kelas 10 , satu nilai saja benar benar memperngaruhi , salahku juga tidak rutin memeriksa nilai nilai snmptn dan melihat perkembangannya. 

Akupun bingung kembali karena aku sudah jelas tidak akan masuk ke perguruan tinggi , tapi teman teman menyarankan untuk nanti mengikuti utbk atau mengikuti sbmptn , aku mulai tertarik dan aku mengiyakan saran temanku. Akhirnya serangkaian ujiaan praktek mulai aku jalani dan terus melaju sampai ujian sekolah dan ujian nasional dan kelulusan pun di bagikan akhirnya aku dinyatakan lulus dari sekolah tersebut. Beres dengan sekolahku aku benar benar diam di rumah sedangkan temanku banyak sekali yang terlihat sibuk dengan tes tes untuk masuk kuliah tapi disitu aku heran dengan diriku sendiri aku sama sekali tidak ada pergerakan dan orang tuaku hanya diam dan berpeliaku seperti biasa yang tidak pernah menyarankan ini itu , bukannya aku tidak mau berusaha tapi aku bingung harus usaha apa teman temanku pun sama sekali sibuk dengan diri nya masing masing. 

Lama sekali aku merasakan kesibukanku kembali dan akhirnya aku memutuskan untuk bekerja mencari pekerjaan , aku mencoba lowongan pekerjaan yang cukup menjanjikan tetapi aku harus jauh dari orang tuaku , aku tidak perduli akan hal itu karena zaman sudah canggih dengan adanya handphone , akupun menjalani serangkaian tes untuk masuk dan mulai kerja di perusahaan tersbut , aku lulus tes dan di terima dan aku harus di tempatkan di jakarta , di jakarta aku mendapatkan tempat tinggal gajih yang sangat cukup kerja hanya di laptop , untuk lulusan sma sangat senang akan pekerjaan ini karena jarang sekali. 

Tibalah malam aku pulang menuju rumah dan aku perlu izin orang tua agar aku bisa kerja di perusahaan tersbut , akupun izin kepada orang tua dan aku menyebutkan aku harus tinggal di jakarta dengan waktu yang cukup lama , tapi orang tuaku tidak mengizinkan dan aku bingung disitu harus melakukan apa , untuk kuliah sama sekali aku tidak mendapat saran dari orang tua , untuk kerja yang tidak memerlukan biaya aku tidak di izinkan karena jauh , akhirnya aku diam lagi di ruma , diam kali ini benar benar lama karena aku sama sekali tidak mempunyai renacana aku harus kemana , bertemulah aku dengan teman temanku yang sudah berkuliah dan menggunakan jas almamater universitasnya , sontak temanku bertanya "kami sekarang kuliah dimana?" aku pun menjawab "aku gak kuliah" dan teman ku bertanya lagi kepadaku "Pasti kamu kerja kan sekarang" 

Aku pun menjawab dengan terpaksa berbohong karena aku malu "iya aku kerja sebentar lagi aku tidak akan disini aku akan pindah ke jakarta untuk kerja" temanku pun terlihat kagum dan aku mulai nyaman dengan bohongku ini. tidak sedikit temanku yang aku bohongi untuk menutupi diriku yang selama ini belum jadi apa apa. Karena bosan di ruma akupun mencari udara segar keluar ruma aku naik motor dan kemudian aku bertemu temanku yang sudah kuliah dia menyapaku dan mengajaku untuk ngobrol sambil ngopi , banyak sekali dia berbicara tentang bagaimana ia manejalani kuliah dan aku mendengarkannya , temanku bertanya padaku "katanya kamu kerja ya?" akupun menjawab "iya aku kerja" temanku pun langsung menasihatiku "Kamu itu laki laki kerja zaman sekarang gamungkin tetap sekarang uda zamannya kerja kontrak , kamu harus kuliah agak mendapatkan kerja yang tetap dan lebih nyaman juga lebih menjanjikan , apabila kamu kuliah kamu tidak perlu mencari kerja tetapi kerja yang akan melirik kamu untuk bekerja di tempatnya" disitu akupun merasa benar juga apa yang di katakan temanku ini , aku hanya mengiya iyakan nya saja. 

Aku dan temankupun pulang menuju rumah masing masing , kemudian ke esokan hari nya aku mendapatkan info kalo ada lowongan pekerjaan di bandara posisi gmf , hanya perlu mengirimkan lamaran kemudian apabila sesuai kriteria pekerja yang di butuhkan maka aku akan di panggil untuk mengikuti pelatihan , aku mencoba izin kembali ke orang tuaku , pada saat itu aku izin disaat kedua orang tuaku ada , kedua orang tuaku mendengarkan izin ku untuk bekerja di bandara yang tempatnya di tanggerang , ayah ku setuju akan hal itu karena kerja di bandara sudah jelas penghasilannya dan pelatihan bisa membuatku lebih di siplin dan tegas dalam mengambil segala keputusan , sedangkan ibuku hanya diam karena mungkin dia belum bisa mengizinkan aku untuk bekerja sejauh itu dan aku harus menyewa kostan agar tidak bulak balik karena tempat daerah asalku sangat jauh dengan tanggerang. 

Suatu saat aku sedang duduk di kursi sendiri kemudian ibuku menghampiri aku , ia berkata "Kalo kerja di bandara itu belum tentu nyaman , ibu juga punya teman yang anaknya kerja di bandara jadi pramugari sekarang jadinya dia tukang kue" disitu aku hanya terdiam saja aku tau ibuku hanya ingin membuatku tidak jadi untuk mengambil kerjaan itu ibuku sengaja mematahkan semangatku agar tidak jadi pergi dan melamar ke perkerjaan tersebut , aku tidak menjawab apa apa dan akupun langsung pergi izin pamit keluar untuk menenangkan diri dan mencari jalan keluar.

tibalah aku di tempat tongkrongan disitu aku bermain instagram dan aku melihat postingan tentang pelatihan kerja di banten yang apabila sudah mengikuti pelatihan tersebut aku akan langsung di tempatkan kerja di jepang sesuai dengan jurusan yang di ambil pas mengikuti pelatihan kerja , disitu terdapat tiga pilihan yaitu yang bersangkutan dengan makanan, pembangunan dan permesinan , aku terus menelusuri bagaimana cara mengikutinya dan akhirnya aku menemukannya , ternyata memerlukan biaya untuk mengikuti pelatihan kerja itu , biaya tersebut di gunakan untuk membuat pasport , untuk membayar guru bahasa jepang karena apabila sudah beres di pelatihan kerja akan langsung kerja di jepang.

akupun izin kembali kepada kedua orang tuaku , dan hasilnya untuk ayahku ia tetap mengizinkan tetapi ibuku tetap mematahkan semangatku ia malah berbicara seperti ini "untuk apa kerja jauh jauh apalagi keluar negeri ribet nanti jadinya , kan masih banyak kerjaan disini juga" aku memberanikan menjawab "kan udah kemarin keterima di jakarta tapi kan gak di izinin juga" seketika ibuku pun langsung diam , aku langsung saja pergi ke kamar dan tidur , sesudah permasalah itu aku kembali diam untuk beberap bulan.

kemudian aku merasa kesal aku sudah tidak terasa sudah diam di ruma selama 6 bulan dan akhirnya aku memberanikan diri untuk mengikuti tes sbmptn pada tahun ajaran baru tanpa izin kepada orang tua dan untuk biaya aku hanya berbiacara pada ayahku , kemudian aku kali ini akan mengikuti ujian pada bulan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun