Mohon tunggu...
Tri Handayani Murti
Tri Handayani Murti Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate, Bachelor of Economics

Researcher

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saja

19 Juli 2020   14:09 Diperbarui: 19 Juli 2020   13:59 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku yang tak pernah Lelah mengejar. Suatu hal yang mungkin tak pernah terjadi. Yaitu Ketika aku dan kamu bertegur sapa lagi. Setengah windu aku merindukanmu. Mencoba segala yang aku bisa. Mengumpulkan puing yang tersisa. Meyakini hal yang mungkin tak bisa.

Memang semua berawal dariku. Memang semua kesalahan kita berakar dariku. Karna setiap rasa yang aku berikan adalah nyata. Terlalu nyata hingga tak tersisa untuk diriku sendiri. Hingga saat ini kesendirian hadir tanpa perasaan.

Segalanya telah aku coba, memohon berdoa hingga apa saja. Namun pintumu tak sekalipun pernah aku tatap. Tak lagi bisa terasa. Sudahkah kamu bergi begitu jauh? Bahkan ribuan kilometer aku tempuh Ketika aku harus berlari menjauhi kenangan kita. Kita yang tak lagi ada.

Aku mencoba segalanya. Memulai Kembali atau memperbaikinya. Apa saja.Atau yang aku ingin, hanyanlah berakhir dengan baik-baik saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun